{{ date }}
{{ time }}
Sudah SHOLAT kah Anda?

Sholat Rebo Wekasan, Asal Mula Tradisi Sholat Lidafil Bala Beserta Doa Tolak Balak

Rebo Wekasan, Asal Mula Tradisi Ritual Sholat Rebo Wekasan (Sholat Hajat Lidafil Bala) Beserta Doa Tolak Bala
Tradisi Rebo Wekasan: Rabu Terakhir Bulan Shofar
Tradisi Rebo Wekasan: Rabu Terakhir Bulan Shofar

Indonesia memilik Berbagai ritual keagamaan dan tradisi yang kerap dilaksanakan pada hari-hari tertentu. salah satunya yang cukup terkenal adalah tradisi ritual Rebo Wekasan.

Daftar Isi Artikel:

Pengertian Ritual Amalan Rebo Wekasan

Rebo berarti Rabu dalam bahasa Indonesia dan Wekasan artinya pungkasnya atau akhir, ada juga yang mengartikan jika wekasan berati pesan.

Secara harfiah, Rebo Wekasan adalah hari Rabu terakhir, lebih tepatnya lagi, merupakan hari Rabu terakhir dari bulan Safar (bulan kedua dari 12 bulan penanggalan tahun Hijriyah).

Baca : Makna Dibalik Peristiwa Isro' Mi'roj

Di Indonesia khususnya diberapa daerah Ada semacam tradisi atau ritual keagamaan yang biasa dilakukan pada Rebo Wekasan.

Tradisi ritual yang dilakukan oleh masyarakat dari sejumlah daerah di Indonesia seperti Jawa, Sunda, dan Madura pada hari Rebo Wekasan ini.

Pada Rabu terakhir di bulan Safar menjadi kepercayaan bagi sebagian umat Islam di Nusantara, jika di hari itu turun beribu bala', Untuk mengantisipasi segala bala yang dipercaya turu di hari rabu terahir bulan sofar, digelar bermacam-macam ragam ritual penolak bala di banyak daerah di Indonesia.

Tradisi rebo wekasan ini sudah muncul sejak awal abad ke-17, khususnya di Aceh, Sumatera, dan Jawa, juga di sebagian wilayah Riau, Kalimantan, Nusa Tenggara, Sulawesi, bahkan Maluku.

Sebagian masyarakat Muslim di Aceh Selatan, misalnya, menyebut tradisi rebo wekasan dengan "ritual makmegang" yang diadakan pada hari Rabu terakhir di bulan Safar.

Ritual tolak bala ini berupa doa bersama di tepi pantai yang dipimpin oleh seorang teungku dan diikuti oleh para tokoh agama, tokoh masyarakat, dan sebagian warga.

Tradisi ini lebih banyak dilakukan di beberapa daerah Jawa, terutama masyarakat yang tinggal di tepi pantai.

Karena masyarakat di daerah pesisir, yang lebih dulu, mengenal tradisi rebo wekasan dan membalutkan budaya Islam didalamnya.

Tradisi Rebo Wekasan di masing-masing daerah di Jawa berbeda-beda.

Contohya di daerah Banten dan Tasik malaya sebagian warga Muslim di Banten dan Tasikmalaya juga beberapa daerah lainnya di Jawa Barat, biasanya melakukan Ritual Rebo wekasan dengan menunaikan salat khusus bersama di pagi hari pada Rabu terakhir bulan Safar (sholat sunah rebo wekasan).

Di Yogyakarta, tepatnya di Desa Wonokromo, tradisi tolak bala terkait Rebo Wekasan diterapkan dengan pembuatan lemper raksasa yang nantinya dibagi-bagikan kepada warga atau orang-orang yang hadir dalam acara itu.

Sedangkan di Banyuwangi, tradisi petik laut adalah ritual memperingati Rebo Wekasan oleh sebagian masyarakat pesisir di Pantai.

Sementara sebagian warga Muslim di Kalimantan Selatan menyikapi Arba Mustamir atau Rebo Wekasan dengan beberapa cara, Tradisi ritual tersebut Antara lain adalah melaksanakan sholat tolak bala' (Sholat Lida'filbala'), berdoa dengan doa-doa khusus, dan selamatan.

Hadits Mengenai Rebo Wekasan

Ada sebuah hadits sanad hadits adalah dho’if yang menerangkan tentang Rabu terakhir di Bulan Shafar, yaitu:

عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا عَنِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم قَالَ: آخِرُ أَرْبِعَاءَ فِي الشَّهْرِ يَوْمُ نَحْسٍ مُسْتَمِرٍّ. رواه وكيع في الغرر، وابن مردويه في التفسير، والخطيب البغدادي..

“Dari Ibn Abbas ra, Nabi Saw bersabda: “Rabu terakhir dalam sebulan adalah hari terjadinya naas yang terus-menerus.”

Selamatan dalam ritual rebo wekasan ini bisa dalam bentuk sedekah atau berbuat baik kepada sesama. karena dengan bersedekah dan berbuat baik juga bisa mengantarkan kepada keselamatan (menolak bala).

Dengan melakukan ritual-ritual tersebut, mengandung sebuah kepercayaan jika berbagai bencana dan malapetaka bisa dihindari.

baca : Pengertian Ihsan dan Hakekat Ibadah

Asal-Usul Tradisi Ritual (Amalan) Rebo Wekasan

Amalan Rebo Wekasan
Awal Mula Tradisi Rebo Wekasan

Tradisi rebo wekasan ini diceritakan bermula dari anjuran Syekh Ahmad bin Umar Ad-Dairobi (w.1151 H).

Dalam kitab “Fathul Malik Al-Majid Al-Mu-Allaf Li Naf’il ‘Abid Wa Qam’i Kulli Jabbar ‘Anid (Mujarrobat ad-Dairobi).

Dalam kitab ”Al-Jawahir Al-Khams” karya Syeikh Muhammad bin Khathiruddin Al-‘Atthar (w. th 970 H), Hasyiyah As-Sittin.

Dalam kitab kitab tersebut, diceritakan adanya seorang waliyullah yang telah mencapai taraf kedudukan tinggi yang disebut maqam kasyaf.

Beliau mengatakan dalam kitabnya bahwa setiap tahunnya pada hari Rabu terakhir bulan Safar, Sang Pencipta menurunkan 320 ribu macam bala' dalam satu malam.

Syekh Abdul Hamid Al Quds menerangkan dalam kanzun najah wa syurur fil ad’iyati tasyrahu :

وَقَالَ الْعَلَّامَةُ الشَّيْخُ الدَّيْرَبِيُّ فِيْ مُجَرَّبَاتِهِ ,فَائِدَةٌ :ذَكَرَ بَعْضُ الْعَارِفِيْنَ مِنْ أَهْلِ الْكَشْفِ وَالتَّمْكِيْنِ أَنَّهُ يَنْزِلُ فِيْ كُلِّ سَنَةٍ ثَلَاثُمِائَةِ أَلْفِ بَلِيَّةٍ وَعِشْرُوْنَ أَلْفًا مِنَ الْبَلِيَّاتِ، وَكُلُّ ذَلِكَ فِيْ يَوْمِ الْأَرْبِعَاءِ الْأَخِيْرِ مِنْ صَفَرَ؛ فَيَكُوْنُ ذَلِكَ الْيَوْمُ أَصْعَبَ أَيَّامِ السَّنَةِ؛

“Al Allamah Syeikh Ad Dairabi berkata dalam Mujarrabatnya : Sebagian orang yang ma’rifat dari ahli kasyaf dan tamkin menyebutkan : Setiap tahun, turun 320.000 bala / cobaan. Semuanya itu pada hari Rabu akhir bulan safar, maka pada hari itu menjadi sulit-sulitnya hari di tahun tersebut”.

Hizib Tolak Balak Rebo Wekasan
Hizib Tolak Balak Rebo Wekasan

Rebo wekasan adalah Hari Rabu terakhir bulan Safar atau bulan kedua dalam kalender Islam/Hijriah sebelum memasuki bulan Rabbiul Awal atau Maulid/Mulud.

baca : Keutamaan Membaca kitab Barzanji pada Bulan Maulud

Dipaparkan dalam kitab diatas hari Rabu pungkasan di bulan Safar merupakan hari pertama Nabi Muhammad jatuh sakit dan berlangsung selama 12 hari berturut-turut hingga Rasulullah wafat.

dalam kitab tersebut juga disarankan kepada umat Islam untuk memperbanyak ibadah.

Dalam tradisi Jawa, Rabu terakhir di bulan Safar inilah yang disebut sebagai Rebo Wekasan atau Rebo Pungkasan, adapun dalam bahasa Arab dikenal dengan istilah Arba Mustamir.

Beliau Syeh Ahmad bin Umar ad dairobi menganjurkan sebuah ritual yang menjadi asal muasal tradisi rebo wekasan.

Sholat Tolak Balak

Ritual Rebo Wekasan tersebut bertujuan memohon pada Alloh SWT agar terhindarkan dari bala' tersebut, Beliau nenyarankan umat Islam untuk melakukan ritual atau melakukan doa bersama dan melaksanakan sholat hajat li da'filbala'.

Ulama Islam Nusantara mengajarkan, jika ada kekhawatiran penyakit atau marabahaya bisa memohon pertolongan Alloh SWT.

Alloh SWT lah yang menurunkan Bilahi (bala), maka supaya selamat, mintalah perlindungan kepada Alloh SWT, dengan mengamalkan Sholat Hajat atau Sholat li daf'il bala.

Ada pula yang berpendapat sebelum melaksanakan sholat hajat lida'filbala' dianjurkan untuk mendirikan sholat sunah Mutlak.

Mujahadah Rebo Wekasan
Mujahadah Rebo Wekasan

Niat Sholat Hajat Li Daf'il Bala'

اُصَلّى سُنَّةً فِىْ يَوْمِ الْأَرْبِعَآءِ مِنْ اَخِرِ شَهْرِ الصَّفَرِ لِدَفْعِ الْبَلَايَةِ رَكْعَتَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالىٰ

Usholli sunnatan fii yaumil arbingaa-i min akhiri syahris shofari lidafngil balaayati rokngataini lillaahi tangaalaa.

"Saya niat sholat sunnah pada hari rabu terakhir bulan Shofar karena menolak balak dua rokaat karena Alloh Ta'ala."

Tata Cara Sholat Rebo Wekasan

Sholat lidafil bala' terdiri dari 4 rokaat dengan 2 kali salam. Pada setiap roka'atnya setelah membaca surat Al fatihah diteruskan dengan membaca :

  1. Surat Al Kautsar 17 kali,
  2. Surat Al Ikhlas 5 kali,
  3. Surat Al Falaq 1 kali, dan
  4. Surat An Nas 1 kali.

Kemudian setelah sholat rebo wekasan diteruskan dengan membaca dzikir atau wirid dan dilanjutkan dengan membaca doa tolak bala.

Wirid Setelah Sholat Rebo Wekasan

Setelah melakukan ritual rebo wekasan (sholat li daf'il bala') dianjurkan untuk membaca surah yasin dan tahlil seperti berikut ini:

  1. Tawasul kepada Baginda Nabi SAW, Syeh Abdul Qodir Jailani, Para Wali Alloh (Wali Songo), pada para Ulama dan Guru, untuk seluruh saudara seiman dan untuk keselamatan Negara.
  2. Membaca wirid seperti bacaan wirid setelah sholat 5 waktu pada umumnya.
  3. Membaca Surah Yasin, ketika sampai pada ayat "salamun qoulam mirrobir rohiim" dibaca 313 kali.

Doa Sholat Hajat Rebo Wekasan

Sebelum membaca doa setelah sholat rabu wekasan, terlebih dahulu dianjurkan untuk bertawasul kepada Nabi Muhammad SAW, para Sahabat dan para Wali Alloh seperti yang telah dipaparkan di atas.

Kemudian membaca Doa Minta Keselematan, dan dilanjutkan dengan membaca doa berikut.

Doa Dijauhkan dari Balak

اللَّهُمَّ بِحَقِّ الفَاتِحَةِ وَسِرِّ الفَاتِحَةِ، يَا فَارِجَ الهَمِّ يَا كَاشِفَ الغَمِّ، يَا مَنْ لِعَبْدِهِ يَغْفِرُ وَيَرْحَمُ، وَيَا دَافِعَ البَلَاءِ يَا اللهُ يَا رَحْمَنُ، وَيَا دَافِعَ البَلَاءِ يَا اللهُ يَا رَحِيْمُ

Allohumma bihaqqil faatihah wasirril faatihah ya faarijal hammi wa yaa kaasyifal ghommi ya man li ngabdihii yaghfiru wa yarham. Yaa daafingal bala-i yaa Alloh wa yaa daafingal bala-i yaa rohmaan wa yaa daafingal balaa-i yaa rohiim.

"Ya Alloh, dengan kebenaran fatihah dan dengan rahasia yang terkandung dalam fatihah, ya Alloh Tuhan Yang melapangkan kedudukan dan Yang menghilangkan kesedihan, Ya Alloh Tuhan Yang Maha kasih sayang kepada hambanya, Ya Alloh Tuhan Yang menghindarkan bala, Ya Alloh Tuhan Pengasih Yang menolak segala bala, Ya Alloh Tuhan Yang Maha Penyayang Yang menjauhkan bala.

Doa Dibukakan Pintu Kebaikan Dijauhkan Keburukan

اللَّهُمَّ افْتَحْ لَنَا أَبْوَابَ الخَيْرِ وَأَبْوَابَ البَرَكَةِ وَأَبْوَابَ النِّعْمَةِ وَأَبْوَابَ الرِّزْقِ وَأَبْوَابَ القُوَّةِ وَأَبْوَابَ الصِّحَّةِ وَأَبْوَابَ السَّلَامَةِ وَأَبْوَابَ العَافِيَةِ وَأَبْوَابَ الجَنَّةِ اللَّهُمَّ عَافِنَا مِنْ كُلِّ بَلَاءِ الدُّنْيَا وَعَذَابِ الآخِرَةِ وَاصْرِفْ عَنَّا بِحَقِّ القُرْآنِ العَظِيْمِ وَنَبِيِّكَ الكَرِيْمِ شَرَّ الدُّنْيَاوَعَذَابَ الآخِرَةِ،غَفَرَ اللهُ لَنَا وَلَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ، سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ العِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ وَسَلَامٌ عَلَى المُرْسَلِيْنَ وَ الْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَلَمِيْنَ

Allohummaftah lana abwabal khoir, wa abwabal barokah, wa abwaban ni'mah, wa abwabar rizqi, wa abwabal quwwah, wa abwabas shihhah, wa abwabas salamah, wa wa abwabal ngafiyah, wa abwabal jannah. Allohumma ngafina min kulli bala-id dun-ya wa ngadzabil akhiroh, washrif nganna bi haqqil Qur-anil ngadhim wa nabiiyikal karim syarrod dun-yaa wa ngadzabal akhiroh. Ghofarolloohu lana wa lahum bi rohmatika ya arhamar rohimiin. Subhana robbika robbil ngizzati ngam ma yashifun, wa salamun ngalal mursalin, wal hamdu lillahi robbil ngalamiin.

"Ya Alloh, bukalah bagi kami pintu kebaikan, pintu keberkahan, pintu kenikmatan, pintu rezeki, pintu kekuatan, pintu kesehatan, pintu keselamatan, pintu afiyah, dan pintu surga. Ya Alloh, jauhkan kami dari semua ujian dunia dan siksa akhirat. Palingkan kami dari keburukan dunia dan siksa akhirat dengan hak Al-Qur'an yang agung dan derajat nabi-Mu yang pemurah. Semoga Alloh mengampuni kami dan mereka. Wahai, zat yang maha pengasih. Maha suci Tuhanmu, Tuhan keagungan, dari segala yang mereka sifatkan. Semoga salam tercurah kepada para rosul. Segala puji bagi Alloh, Tuhan sekalian alam.

Doa Dijauhkan Segala Marabahaya

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

وَصَلىَّ اللهُ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلىَ اَلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ

اللَّهُمَّ يَاشَدِيْدَ الْقُوَى وَيَاشَدِيْدَ الْمِحَالِ يَاعَزِيْزُ ذَلَّتْ لِعِزَّتِكَ جَمِيْعُ خَلْقِكَ اِكْفِنَا مِنْ جَمِيْعِ خَلْقِكَ يَامُحْسِنُ يَامُجَمِّلُ يَامُتَفَضِّلُ يَامُنْعِمُ يَامُكْرِمُ يَامَنْ لَااِلَهَ اِلَّا أَنْتَ اِرْحَمْنَا بِرَحْمَتِكَ يَااَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ. اَللّهُمَّ بِسِرِّ الْحَسَنِ وَأَخِيْهِ وَجَدِّهِ وَأَبِيْهِ وَأُمِّهِ وَبَنِيْهِ اِكْفِنَا شَرَّ هَذَا الْيَوْمِ وَمَا يَنْزِلُ فِيْهِ يَاكَافِيَ الْمُهِمَّاتِ يَادَافِعَ الْبَلِيَّاتِ فَسَيَكْفِيْكَهُمُ اللهُ وَهُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ وَحَسْبُنَا اللهُ وَنِعْمَ الْوَكِيْلُ وَلَاحَوْلَ وَلَاقُوَّةَ اِلَّا بِاللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ وَصَلىَّ اللهُ تَعَالىَ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلىَ اَلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ.


Demikian Tata cara sholat hajat lida' filbala' (Sholat rebo wekasan) beserta doa dan asal mula tradisi ritual Rebo wekasan, semoga kita semua terhindar dari segala bala' dan senantiasa berusaha memperkuat keimanan kita.

simak juga : Doa saat Hati sedang Gelisah (Galau)

Info! Terima kasih telah membaca artikel kami yang berjudul: Sholat Rebo Wekasan, Asal Mula Tradisi Sholat Lidafil Bala Beserta Doa Tolak Balak, jangan lupa + IKUTI website kami dan silahkan bagikan artikel ini jika menurut Anda bermanfaat. Simak artikel kami lainnya di Google News.
Artikel Terkait

Tentang penulis

Khasun
Pengalaman adalah Guru Terbaik. Oleh sebab itu, kita pasti bisa kalau kita terbiasa. Bukan karena kita luar biasa. Setinggi apa belajar kita, tidahlah menjadi jaminan kepuasan jiwa, akan tetapi yang paling utama adalah seberapa besar kita memberi ma…

Posting Komentar

Tinggalkan komentar sesuai topik artikel, Ceklist Beri Tahu Saya untuk mendapatkan notifikasi via email ketika komentar kalian di balas.