Kumpulan Pujian Syair diantara Adzan dan Iqomah beserta Hukumnya |
Membaca pujian yang berisi sholawat, dzikir dan doa kepada Alloh diantara adzan dan iqomah, menunggu imam datang merupakan sebuah kebiasaan Umat Muslim di kampung dan desa-desa.
Daftar Isi Artikel:
Hukum Melantunkan Pujian Sebelum Sholat Berjamaah
Melantunkan puji-pujian sholawat serta doa sebelum iqomah dikumandangkan hukumnya adalah diperbolehkan.
Dalam Agama Islam Hal yang demikian Tidak ada larangan.
Membaca pujian sebelum melaksanakan sholat berjemaah bahkan dianjurkan jika bertujuan menunggu dan memanggil masyarakat sekitar untuk datang berjemaah, hal itu pun sama halnya dengan Dakwah.
Selain itu, secara umum, melantunkan pujian di dalam masjid sebelum melaksanakan sholat berjemaah, hukumnya diperbolehkan.
Menurut ulama Hanafiyah dan Malikiyah membaca pujian di dalam masjid jika pujian tersebut berisi sholawat, doa, zikir, mengandung unsur hikmah dakwah, hal itu termasuk perbuatan baik dan mulia.
Syi’iran merupakan rangkaian kata indah yang dikemas menjadi bait-bait yang biasanya disenandungkan dengan nada khusus. Syi’iran merupakan bagian dari kalam (ucapan biasa), sehingga semua hukum yang berlaku pada ucapan biasa, berlaku pula pada syi’iran.
Nabi SAW berkata dalam hadis riwayat al-Bukhari dalam kitab al-Adab al-Mufrad sebagai berikut.
الشعر بمنزلة الكلام، فحسنه كحسن الكلام، وقبيحه كقبيح الكلام.
“Kedudukan syi’ir seperti kedudukan ucapan biasa, maka baik syi’ir seperti baiknya ucapan, dan buruk syi’ir seperti buruknya ucapan.”
Berangkat dari hadis di atas, maka jelas bahwa hukum yang berlaku untuk ucapan biasa, berlaku pula bagi syi’ir. Artinya, jika baik, maka baik. Jika buruk, maka buruk pula.
Adapun hukum melantunkan syi’iran di masjid, Imam al-Qurtubi dalam tafsirnya menjelaskan:
وَقَدْ رُوِيَ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي غَيْرِ حَدِيثٍ رُخْصَةٌ فِي إِنْشَادِ الشِّعْرِ فِي الْمَسْجِدِ. قُلْتُ: أَمَّا تَنَاشُدُ الْأَشْعَارِ فَاخْتُلِفَ فِي ذَلِكَ، فَمِنْ مَانِعٍ مُطْلَقًا، وَمِنْ مُجِيزٍ مُطْلَقًا، وَالْأَوْلَى التَّفْصِيلُ، وَهُوَ أَنْ يُنْظَرَ إِلَى الشِّعْرِ فَإِنْ كَانَ مِمَّا يَقْتَضِي الثَّنَاءَ عَلَى اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ أَوْ عَلَى رَسُولِهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَوِ الذَّبَّ عَنْهُمَا كَمَا كَانَ شِعْرُ حَسَّانَ، أَوْ يَتَضَمَّنُ الْحَضَّ عَلَى الْخَيْرِ وَالْوَعْظَ وَالزُّهْدَ فِي الدُّنْيَا وَالتَّقَلُّلَ مِنْهَا، فَهُوَ حَسَنٌ فِي الْمَسَاجِدِ وَغَيْرِهَا
Telah diriwayatkan dari Nabi saw. keringanan untuk melantunkan syi’ir di masjid. Saya katakan: “melantunkan syi’iran terjadi perselisihan di antara para ulama, sebagian ada yang melarang secara mutlak dan sebagian lain memperbolehkan. Menurut al-Qurtubi, sikap yang terbaik dalam menyikapi masalah ini adalah memerinci hukum tersebut, yaitu melihat konten dari syi’iran tersebut. Jika bermuatan pujian terhadap Allah Swt. atau Rasul-Nya, atau menyemangati untuk berbuat baik, nasehat, zuhud terhadap dunia maka itu baik dan boleh dilakukan di masjid atau lainnya”. (Tafsir al-Qurtubi, vol. 12, hlm. 271).
Bahkan empat mazhab sepakat boleh melantunkan syi’iran di masjid, dengan syarat memuat konten positif, bermanfaat dan tidak mengganggu sebagaimana dijelaskan dalam kitab al-Fiqhu ‘Ala al-Madzahib al-Arba’ah sebagai berikut.
الحنفية قالوا: الشعر في المسجد إن كان مشتملاً على مواعظ وحكم وذكر نعمة الله تعالى وصفة المتقين فهو حسن، وإن كان مشتملاً على ذكر الأطلال والأزمان، وتاريخ الأمم فمباح، وإن كان مشتملاً على هجو وسخف، فحرام، وإن كان مشتملاً على وصف الخدود والقدود والشعور والخصور، فمكروه إن لم يترتب عليه ثوران الشهوة، وإلا حرم.
الحنابلة قالوا: الشعر المتعلق بمدح النبي صلى الله عليه وسلم مما لا يحرم ولا يكره يباح إنشاده في المسجد.
المالكية قالوا: إنشاد الشعر في المسجد حسن إن تضمن ثناء على الله تعالى، أو على رسوله صلى الله عليه وسلم أو حثاً على خير، وغلا فلا يجوز.
الشافعية: إنشاد الشعر في المسجد إن اشتمل على حكم مواعظ وغير ذلك مما لا يخالف الشرع؛ ولم يشوش جائز، وإلا حرم.
Ulama Hanafiyah berkata, "Melantunkan syair atau pujian jika pujian itu berisi peringatan, hikmah dan menyebut nikmat Alloh dan sifat-sifat orang-orang yang bertakwa, maka hal itu adalah baik"
Ulama Malikiyah berkata : "Melantunkan syair atau pujian di dalam masjid adalah baik jika berisi pujian kepada Allah dan Rasul-Nya, atau mengajak kepada kebaikan.
Jika tidak berisi demikian, maka tidak boleh".
Dari kutipan kitab di atas, dapat kita ketahui bersama bahwa membaca pujian di dalam masjid sebelum melaksanakan sholat berjemaah, hukumnya diperbolehkan.
Nabi shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda :
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ سَلَمَةَ الْمُرَادِيُّ حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ وَهْبٍ عَنْ حَيْوَةَ وَسَعِيدِ بْنِ أَبِي أَيُّوبَ وَغَيْرِهِمَا عَنْ كَعْبِ بْنِ عَلْقَمَةَ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ جُبَيْرٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرِو بْنِ الْعَاصِ أَنَّهُ سَمِعَ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ إِذَا سَمِعْتُمْ الْمُؤَذِّنَ فَقُولُوا مِثْلَ مَا يَقُولُ ثُمَّ صَلُّوا عَلَيَّ فَإِنَّهُ مَنْ صَلَّى عَلَيَّ صَلَاةً صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ بِهَا عَشْرًا ثُمَّ سَلُوا اللَّهَ لِي الْوَسِيلَةَ فَإِنَّهَا مَنْزِلَةٌ فِي الْجَنَّةِ لَا تَنْبَغِي إِلَّا لِعَبْدٍ مِنْ عِبَادِ اللَّهِ وَأَرْجُو أَنْ أَكُونَ أَنَا هُوَ فَمَنْ سَأَلَ لِي الْوَسِيلَةَ حَلَّتْ لَهُ الشَّفَاعَةُ
Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Salamah al-Muradi] telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Wahab] dari [Haiwah] dan [Sa'id bin Abi Ayyub] serta selain keduanya dari [Ka'ab bin Alqomah] dari [Abdurrohman bin Jubair] dari [Abdulloh bin Amru bin al-Ash] bahwa dia mendengar Nabi shollallohu 'alaihi wasallam bersabda, "Apabila kalian mendengar mu'adzdzin (mengumandangkan adzan) maka ucapkanlah seperti yang dia ucapkan, kemudian bersholawatlah atasku, karena orang yang bersholawat atasku dengan satu sholawat, niscaya Alloh akan bersholawat atasnya dengannya sepuluh kali, kemudian mintalah kepada Alloh wasilah untukku, karena ia adalah suatu tempat di surga, tidaklah layak tempat tersebut kecuali untuk seorang hamba dari hamba-hamba Alloh, dan saya berharap agar saya menjadi hamba tersebut. Dan barangsiapa memintakan wasilah untukku, maka syafa'at halal untuknya." [Hadits Muslim Nomor 577]
Kumpulan Pujian Syi'ir antara Adzan dan Iqomah
Sering kita dengar pujian / syi'ir yang di lantunkan Muadzin setelah Adzan untuk menunggu Imam dan jamaah sholat yang lain berkumpul untuk sholat berjamaah di masjid, tentunya setelah di kumandangkan Adzan dan kita sebagai umat muslim ketika mndengar Adzan seyogyana menjawab Adzan.
Baca : Bacaan Adzan dan iqomah serta jawaban dan doa setelahnya.
Ada banyak syi'ir yang diciptakan para ulama terdahulu, yang pastinya bermakna dan memiliki filosofi yang berkenaan dengan ibadah dan kehidupan sehari hari, serta syarat makna penghambaan pada Alloh SWT.
Syair atau syi'ir (pujian) biasanya didahului dengan bacaan doa, dzikir ataupun sholawat nabi.
Berikut Kumpulan Syi'ir (pujian) diantara adzan dan Iqomah :
Pujian Syiir Tanpo Waton
Syi'ir berikut dipopulerkan oleh Al Maghfurlah KH. Abdurohman Wahid (Gus Dur)
Baca : Lirik Syiir Tanpo Waton Lengkap Arab Latin dan Artinya
Pujian Istigfar
Pujian Memohon Ampunan dan Bertaubat
أَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيمَ الَّذِي لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّوْمُ وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ تَوْبَةَ عَبْدِ ظَالِمٍ لَا يَمْلِكُ لِنَفْسِهِ ضَرًّا وَلَا نَفْعًا وَلَا مَوْتًا وَلَا حَيَاةً وَلَا نُشُورًا.
Astaghfirulloohal Ngazhiim al-ladzii laa ilaaha illaa huwal hayyul qoyyumu wa atuubu ilaihi taubata ngabdin dhoolimin laa yamliku li nafsihi dhorrow wa laa nafngan wa laa mautan wa laa hayaataw wa laa nusyuuron.
"Aku memohon ampun kepada Alloh yang Maha Agung, yang tiada Tuhan kecuali Dia yang Maha Hidup lagi Maha Tegak, aku bertaubat (kembali) kepada-Nya selaku taubatnya seorang hamba yang telah berbuat kedzoliman, yang tiada lagi mempunyai untuk dirinya sendiri madhorot atau pun manfaat, mati, hidup ataupun kebangkitan dari kematian nanti."
Syair (syi'ir) diatas Merupakan Syair Pengakuan seorang hamba yang penuh dengan dosa. memohon kepada Tuhannya untuk kiranya berkenan mengampuni segala dosanya.
Pujian Doa Untuk Kedua Orang Tua
Syi'ir / Syair Bahasa Arab :
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِى ذُنُبِىْ وَلِوَالِدَىَّ وَارْحَمْ هُمَا كَمَا رَبَّيَا نِى صَغِيْرًا
Allohummaghfir lii dzunubi wa liwaa lidayya warham humaa kamaa robbayaa nii shoghiroo.
Syi'ir / Syair Bahasa Jawa :
Aduh gusti kulo nyuwun pangapuro saking dosa kulo
Lan dosane tiang sepah kalih kulo
Lan dosane guru kulo
Ugi umat islam sedoyo
Syi'ir / Syair Bahasa Indonesia :
Ya Alloh aku mohon ampunan atas dosaku
Dan dosa kedua orang tuaku
Dan untuk guru guru ku
Juga untuk semua saudara saudaraku.
Pujian Tombo Ati
Syair atau syi'ir karangan Sunan Bonang sebagai penenang batin. Cara membacanya biasanya didahului dengan membaca Sholawat Nabi.
Syi'ir karangan sunan bonang Bahasa jawa :
Tombo Ati iku lima perkarane
Kaping pisan moco Quran lan maknane
Kaping pindo sholat wengi lakonono
Kaping telu wong kang sholeh kumpulono
Kaping papat weteng iro luwe ono
Kaping limo dzikir wengi lingkang suwe
Salah sawijine sopo bisa ngelakoni
Mugi mugi Gusti Alloh nyembadani
Syi'ir dalam bahasa Indonesia :
Obat hati itu lima perkaranya
Yang Pertama, baca Alquran dan maknanya
Yang Kedua, sholat malam kerjakanlah
Yang Ketiga, berkumpulah dengan orang sholeh
Yang Kempat, memperbanyaklah berpuasa
Yang Kelima, dzikir malam perbayaklah
Siapa yang bisa menjalani satu di antaranya
Semoga Alloh mencukupi
Pujian Abu Nawas)
Syair Doa Abu Nawas Ilahilas Arab Latin dan Artinya :
إِلهِي لَسْتُ لِلْفِرْدَوْسِ أَهْلاً # وَلاَ أَقْوَى عَلىَ النَّارِ الجَحِيْمِ
فَهَبْ ليِ تَوْبَةً وَاغْفِرْ ذُنُوْبيِ # فَإِنَّكَ غَافْرُ الذَّنْبِ العَظِيْمِ
ذُنُوْبيِ مِثْلُ أَعْدَادِ الرِّمَالِ # فَهَبْ ليِ تَوْبَةً يَاذاَالجَلاَلِ
وَعُمْرِي نَاقِصٌ فيِ كُلِّ يَوْمٍ # وَذَنْبيِ زَئِدٌ كَيْفَ احْتِمَالِ
إِلهِي عَبْدُكَ العَاصِي أَتَاكَ # مُقِرًّا بِالذُّنُوْبِ وَقَدْ دَعَاكَ
فَإِنْ تَغْفِرْ فَأَنْتَ لِذَا أَهْلٌ # فَإِنْ تَطْرُدْ فَمَنْ نَرْجُو سِوَاكَ
Ilaahii lastu lil firdausi ahlaa wa laa aqwaa ngalan naaril jahiimi.
Fa hablii taubatan waghfir dzunuubii fa innaka ghoofirudz dzambil ngazhiimi.
Dzunuubii mitslu a’daadir rimaali fa hablii taubatan yaa dzaal jalaali.
Wa ngumrii naaqishun fii kulli yaumi wa dzambii zaa-idun kaifah timaali.
Ilaahii ngabdukal ngaashii ataaka muqirron bidz dzunuubi wa qod dangaaka.
Fa-in taghfir fa anta lidzaaka ahlun wa in tathrud faman narjuu siwaaka.
Syiir abu nawas dalam bahasa jawa :
Duh gusti kulo sanes ahli suargo
Nanging kulo mboten kiyat manggen neroko
Syi'r (syair) Abu Nawas Bahasa Indonesia :
Wahai Tuhanku! Aku bukanlah ahli surga, tapi aku tidak kuat dalam neraka jahim.
Maka berilah aku taubat (ampunan) dan ampunilah dosaku, sesungguhnya engkau Maha Pengampun dosa yang besar.
Dosaku bagaikan bilangan pasir, maka berilah aku taubat wahai Tuhanku yang memiliki keagungan.
Umurku ini setiap hari berkurang, sedang dosaku selalu bertambah, bagaimana aku menanggungnya.
Wahai, Tuhanku! Hamba-Mu yang berbuat dosa telah datang kepada-Mu dengan mengakui segala dosa, dan telah memohon kepada-Mu.
Maka jika engkau mengampuni, maka Engkaulah ahli pengampun.
Jika Engkau menolak, kepada siapakah lagi aku mengharap selain kepada Engkau?.
Itulah lirik Syii'ir Sholawat Abu Nawas Ilahi lastulil Firdausi Ahla dalam bahasa arab, latin dan artinya.
Pujian Kereto Jowo
Alloohumma Sholli Ngala Sayyidina Muhammadin
Alladzii Jaa-a Bilhaqqil Mubiin
Wa Arsaltahuu Rohmatal Lil Ngalamin
Syi'ir jawa :
Ling-eling siro menungso
Temenono anggonmu ngaji
Mumpung durung den rawuhi
Moloikat juru pati 2x
Lueh susah lueh loro
Rasane wong neng neroko
Klabang kures kolojengking
Klabang geni ulo geni
Rante geni godho geni
Cawisane wong kang durhoko
Gumampang dawuh pangeran
Dasar tan manut perintah tuan
Lueh mulyo lueh mukti
Rasane wong neng swargo
Pitong pulong widodari
Kasur babut den cawisi
Cawisane wong kang bekti
Dawuh pangeran kang moho suci
Mukmin lanang mukmin wadon
Mukmin iku sederek kulo
Agami islam agami kulo
Kitab al-qur'an panutan kulo
Mukmin lanang mukmin wadon
Mukmin iku sederek kito
Pujian Jawa Karya Para Wali
Allohumma sholli ala Muhammad
ya Robbi sholli alaihi wasalim
Eman-eman temen wong bagus ora sembahyang 2x
kowe bagus endi karo kanjeng nabi Yusuf
kanjeng nabi Yusuf baguse tanpa tandingan
Allohumma sholli ala Muhammad
Ya Robbi sholli alaihi wasalim
Eman-eman temen wong ayu ora sembahyang 2x
Apa ora isin karo Siti Zulaikha
Putri gandhes luwes ayune uleng-ulengan
Allohumma sholli ala Muhammad
Ya Robbi sholli alaihi wasalim
Eman-eman temen wong sugih ora sembahyang 2x
Kowe sugih endi karo kanjeng nabi Sulaiman
Kanjeng nabi Sulaiman sugihe tanpa wilangan
Allohumma sholli ala Muhammad
Ya Robbi sholli alaihi wasalim
Eman-eman temen wong pinter ora sembahyang 2x
Kabeh tumindake ora nate gelem bener
Janji dielingke alesane mubeng munyer
Allohumma sholli ala Muhammad
Ya Robbi sholli alaihi wasalim
Pujian setelah Tahlil
يارب واحفظنا الى الممات من فتن الزمان والافت واحتم لنا يارب باالاىمان وخصنا باالفوز بالجنان واختم لنا بالخير يا مولنا وغفر لنا ذنو بنا والرحمنا وارفعنا وانصرنا على عدونا ومن شروره منا وانجنا
Yarobi wahfadzna iilaa almamatibmin fitani zamaani walafati waihtiam lana ya rabibi imani wakhasana baalfuzi biljianani wa'akhtim lana bialkhayri ya mauluna waghafir lana dhinu bina warahmana warfa'na wansurna 'alaa 'aduina wamin shururih minaa wanjiana
Pujian Al-Malikul Haqqul Mubin
Laa ilaaha Illa Alloh
Al-Malikul Haqqul Mubin
Muhammadur Rosululloh
Shodiqul Wa’dil Aamiin
Eling-Eling Siro Manungsa
Lanang Wadon Sregepa Ngaji
Mumpung Durung Katekanan
Malaikat Juru Pati
Luwih Lara Luwih Sengsara
Rasane Wong Ana Ing Neraka
Klabang Kores Kalajengking
Klabang Geni Ula Geni
Rantai Geni Gadha Geni
Cawisane Wong Duraka
Anglerwakake Dawuh Gusti
Pangeran Kang Maha Mulya
Luweh Beja Luweh Mukti
Rasane Wong Ana Ing Suwarga
Pitung Puluh Widadari
Kasur Babut Permadani
Pujian Dinten Malem Jumat
Allohuma sholli ngala Muhammad
Allohuma sholli ngala Muhammad
Ya robbi sholli ngalaihi wasalim
Dinten malem Jum’at ahli kubur tilik ngumah
Nyuwun diparingi waosan Qur’an sak kalimah
Mboten diparingi ngusap dhadha mrebes mili
Balik nyang kuburan tudhung tangan tetangisan.
Pujian Wali Turi Putih
Turi Putih, Turi Putih Di tandur ning kebon agung
Ono cleret tibo nyemplung, mbok iro kembange opo
Etan kali kulon kali, Tengah-tengah tanduran pari
Saiki ngaji sesok yo ngaji, ayo manut poro kiyai
Tandurane tanduran kembang, kembang kenongo ning njero guo.
Tumpa’ane kereto jowo rudo papat rupo menungso.
Ya Alloh Ya Rohman, Antal Nuzilul Qur’an
Irhamna Jamingan, Warzuqna Wasian
Ya Alloh, Ya Alloh, Ya Alloh Kholiqul Anam
Pujian Likhomsatun
Syi'ir lihomsatun ini adalah karya Hadrotusy syeh KH. Hasim As'ari. Syi'ir ini memiliki keutamaan dapat menjauhkan dari bala (penyakit).
Berikut lafadz syi'ir lihomsatun :
ﻟِﻲ ﺧَﻤْﺴَﺔٌ ﺃُﻃْﻔِﺊ ﺑِﻬﺎَ
ﺣَﺮَّ ﺍﻟﻮَﺑﺎَﺀِ ﺍﻟﺤﺎَﻃﻤَﺔ
ﺍﻟﻤُﺼْﻄَﻔَﻰ ﻭَﺍﻟﻤُﺮﺗَﻀَﻰ
ﻭَﺍﺑْﻨﺎَﻫُﻤﺎَ ﻭَﻓَﺎﻃِﻤَﺔ
Li Khomsatun uthfii biha
Harrol waba il hathimah
Almusthofa wal murtadlo
Wabnahuma wa Fathimah
Dengan wasilah derajat luhur lima pribadi yang mulia yang aku punya
Aku berharap diselamatkan dari panas derita yang bikin sengsara
Baginda nabi Muhammad Almusthafa SAW sayyidina ali al-murtadha
Dan kedua putra (Hasan dan Husain) serta sayyidatina Fatimah Azzahro binti Rosululloh SAW
Pujian Allohul Kafi
Allohul kaafi Robbunal kaafi
Qoshodnal kaafi wajdnal kaafi
Likullin kaafi kafanal kaafi
Wani'mal kaafi alhamdu lillah
Sepohon kayu daunnya rimbun
Lebat bunganya serta buahnya
Walaupun hidup seribu tahun
Kalau tak sembahyang apa gunanya
Kami lakukan sembahyang fardhu
Tak lupa juga sembahyang sunnah
Supaya Alloh menjadi sayang
Kami bekerja hatilah riang
Allohul kaafi Robbunal kaafi
Qoshodnal kaafi wajdnal kaafi
Likullin kaafi kafanal kaafi
Wani'mal kaafi alhamdu lillah
Wajib sembahyang bagi muslimin
Lima waktu yang tlah ditentukan
Janganlah jangan kita tinggalkan
Karena itu perintah Tuhan
Di dalam kubur kita sendiri
Tiada lagi yang menemani
Bila tak taat pada ilahi
Niscaya siksa menimpa diri.
Allohul kaafi Robbunal kaafi
Qoshodnal kaafi wajdnal kaafi
Likullin kaafi kafanal kaafi
Wani'mal kaafi alhamdu lillah
Arti Lirik Sholawat "Allohul Kaafi
Allohul kaafi, Robbunal Kaafi
Alloh yang mencukupi, Tuhan kita yang mencukupi
Qoshodnal kaafi, Wajadnal kaafi
Tujuan kita adalah Alloh yang mencukupui, kita menemukannya yang mencukupi
Likulli kaafi, Kafanal kahfi
Terhadap segala sesuatu Alloh lah yang mencukupi, yang memenuhi segala kebutuhan kita adalah Alloh
Wani’mal kahfi, Alhamdu lillah
Dan Alloh itu sebaik-baik Zat yang mencukupi, segala puji bagi Alloh.
Pujian Syi'ir Sholawat
Syi'ir atau pujian setelah adzan yang sering dilantunkan oleh para jamaah dan muadzin untuk menunggu Imam kebanyakan didahului dengan membaca sholawat, seperti :
- Sholawat Tibil qulub (sholawat syifa)
- Sholawat Nariyah
- Sholawat Munjiat (sholawat penolong), dll.
Demikian kumpulan Syair atau Syi'ir puji-pujian diantara adzan dan iqomah, semoga bermanfaat dan semoga warisan dari para Waliyullah ini dapat kita lestarikan bersama.
Baca dan simak juga : Keutamaan dan Fadhilah Membaca Sholawat Nabi
Jazzakumulloh.