Keutamaan Membaca Sholawat Nariyah Tafrijiyyah Pelepas dari Segala Kesusahan |
Membaca atau mengucapkan sholawat merupakan lambang dari cinta kasih umat terhadap Nabi Muhammad SAW. Dan sebagai balasan Cinta Nabi kepada Umatnya di hari kiamat nanti Nabi Muhammad SAW akan memberikan syafa'at pertolongannya kepada kaum muslimin yang cinta dan istiqomah dalam membaca sholawat Nabi serta beribadah kepada Alloh SWT.
Apa itu Shalawat?
Daftar Isi Artikel:
Pengertian Sholawat Nabi
Sholawat menurut bahasa berasal dari kata: As Sholat yang artinya adalah doa, istighfar, rohmat, pemuliaan, dan pujian.
Seperti Halnya Sholat, dinamakan sholat karena di dalamnya terkandung doa dan istighfar. (Rowa’iyul Bayan).
Bersholawat atas Nabi menjadi sebuah kewajiban, karena melihat dari Ayat dalam Al-Quran berikut;
Alloh berfirman dalam Al-Quran Surat Al-Ahzab ayat 56:
اِنَّ اللّٰهَ وَمَلٰۤىِٕكَتَهٗ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّۗ يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا ٥٦
Innallooha wa malaa-ikatahuu yusholluuna ngalan-nabiyy, yaa ayyuhalladziina aamanuu sholluu ngalaihi wa sallimuu tasliimaa.
Sesungguhnya Alloh dan para malaikat-Nya bersholawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman, bersholawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya. (QS. Al-Ahzab : 56)
Hukum Membaca Sholawat Nabi
Menjadi Hukum wajib bagi setiap Orang Islam untuk Bersholawat Atas Nabi, dan menjadi sunah setelah membacanya. Bersholawat dan salam merupakan kewajiban sekali seumur hidup.
Sholawat kepada Nabi jika dari Alloh, artinya adalah rohmat ta'dhim (rahmat yang disertai pengagungan), atau pemuliaan dan pujian Alloh kepada Nabi-Nya, dan bila dari selain Alloh, yang dimaksud adalah mendoakan, atau memintakan ampun kepada Alloh. Membaca sholawat kepada Nabi artinya memohon kepada Alloh agar memberikan kesejahteraan kepada hamba pilihan-Nya itu.
Sholawat Nabi, dalam kitab an Nabhani dijelaskan jika as sholat menurut bahasa adalah doa, pemberkahan dan pemuliaan. Jika dari Alloh maknanya adalah tazkiyyah (pembersihan), jika dari dari malaikat adalah istighfar dan jika berasal dari manusia maknanya adalah doa.
Membaca sholawat adalah bagian dari tahiyyah (penghormatan). Bersholawat juga salah satu bentuk ibadah karena sholawat adalah salah satu perintah Alloh SWT. Dan tentu juga beliau Nabi Muhammad SAW juga sebagaimana perintah Alloh kepada beliau juga akan mendoakan dengan rahmat kepada umat yang bersholawat kepada beliau, sebagaimana ketetapan dalam QS. An-Nisa’ ayat 86:
وَاِذَا حُيِّيْتُمْ بِتَحِيَّةٍ فَحَيُّوْا بِاَحْسَنَ مِنْهَآ اَوْ رُدُّوْهَاۗ اِنَّ اللّٰهَ كَانَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ حَسِيْبًا ٨٦
Wa idzaa huyyiitum bitahiyyatin fa hayyuu bi-ahsana minhaa au rudduuhaa, innallooha kaana ngalaa kulli syai-in hasiibaa.
Apabila kamu dihormati dengan suatu penghormatan (salam), balaslah penghormatan itu dengan yang lebih baik daripadanya atau balaslah dengan yang sepadan. Sesungguhnya Alloh Maha Memperhitungkan segala sesuatu. (QS. AN-Nisa' : 56)
Nabi Muhammad Saw adalah pemberi syafa'at atau doa untuk umatnya. Seluruh ulama berpendapat bahwa doa Nabi itu tidak akan ditolak oleh Alloh.
Kesimpulanya ialah Alloh akan menerima mengabulkan syafa’at Nabi untuk semua umat yang bershalawat dan Cinta terhadap beliau Nabi Muhammad SAW.
Sedangkan Salam diambil dari kata at Taslim yang menurut bahasa adalah do’a untuk keselamatan dari segala bencana, kekurangan dan penyakit. Menurut Ibn Sa’ib artinya adalah kepatuhan tanpa menyelisihi (Kitab Shorihul Bayan).
Kedudukan dan Keutamaan Sholawat
Membaca sholawat merupakan perbuatan terpuji yang merupakan perintah Alloh. Jumhur ulama menyatakan bahwa bersholawat adalah sebentuk ibadah dan qurbah, seperti halnya dzikir, tasbih dan tahmid, dan merupakan kewajiban sekali seumur hidup, serta kesunnahan di setiap saat dan sebagai muslim sebaiknya memperbanyaknya atau istiqomah dalam bersholawat.
Pendapat lain dari sebagian Ulama bahwa sholawat itu merupakan syiar yang diperuntukkan kepada para Nabi dan Rosul, maka tidak boleh bersholawat secara khusus kepada selain Nabi dan Rosul, bahwa bersholawat kepada selain Nabi menjadi boleh jika sebelumnya didahului sholawat pada nabi.
Contoh :
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلٰى مُحَمَّدٍ وَعَلٰى آلِ مُحَمَّدٍ
Allohumma sholli ala Muhammad wa ngala Ali Muhammad.
Semoga Alloh memberi rahmat keselamatan kepada Nabi Muhammad dan keluarga Nabi Muhammad.
Bersholawat secara istiqlal (secara mandiri) kepada selain nabi hukumnya makruh. Namun Imam al Bukhari menyatakan bahwa membaca sholawat kepada selain Nabi adalah boleh secara mutlak.
Demikian juga membaca sholawat kepada keluarga dan sahabat nabi juga dianjurkan, sebagaimana firman Alloh dalam Surat At-Taubah ayat 103 :
خُذْ مِنْ اَمْوَالِهِمْ صَدَقَةً تُطَهِّرُهُمْ وَتُزَكِّيْهِمْ بِهَا وَصَلِّ عَلَيْهِمْۗ اِنَّ صَلٰوتَكَ سَكَنٌ لَّهُمْۗ وَاللّٰهُ سَمِيْعٌ عَلِيْمٌ ١٠٣
Khudz min amwaalihim shodaqotan tuthohhiruhum wa tuzakkiihim bihaa wa sholli ngalaihim, inna sholaataka sakanul lahum, walloohu samiingun ngaliim.
Ambillah zakat dari harta mereka (guna) menyucikan dan membersihkan mereka, dan doakanlah mereka karena sesungguhnya doamu adalah ketenteraman bagi mereka. Alloh Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (QS. At-Taubah : 103)
Keutamaan Membaca Sholawat Nariyah (Sholawat Nabi)
- Bersama Nabi Muhammad SAW di Yaumil Qiyamah
Mencintai Nabi dengan rutin membaca Sholawat, ketika seseorang memgaku mencintai Nabi tentulah akan menjadikan Nabi Sebagai tauladan dalam menjalani hidup. Mengikuti seiap sunnahnya.
Yang demikian akan mendapatkan Syafaat Nabi dan kelak di yaumul ahirat paling dekat dengan Nabi. Rosululloh bersabda :
أن النبي صلى الله عليه وسلم قال : إن أقربكم مني يوم القيامة أكثركم صلاة عليَِّ
Nabi saw bersabda, “Sesungguhnya di antara kalian yang paling dekat dariku di hari kiamat adalah yang paling banyak bersholawat terhadapku.” (HR. Baihaqi)
- Bersholawat atas Nabi 1 kali mendapat sholawat 10 kali dari Nabi
لا يصلي عليك أحد من أمتك إلا صليت عليه عشرا (رواه النسائ و أحمد)
“Bahwasanya tak seorang pun bersholawat untukmu satu kali, kecuali aku akan bersholawat untuknya sebanyak sepuluh kali.” (HR. An Nasa’i dan Ahmad)
البخيلُ الَّذي مَن ذُكِرتُ عندَهُ فلم يصلِّ عليَّ. (رواه الترمذى)
“Manusia bakhil adalah orang yang disebut namaku di sisinya, tetapi tidak membaca sholawat kepadaku.” (HR. at Tirmidzi)
- Memdapat Pahala Sholawat Takdzim
مَن صلى عَلَيَّ واحدةً ، صلى اللهُ عليه بها عَشْرًا (رواه مسلم)
“Barang siapa yang bersholawat kepadaku, maka Alloh memberikan sholawat takdzim padanya 10 kali” (HR. Muslim)
- Dicukupkan segala yang Meresahkan
Dalam sebuah Hadits diterangkan :
قال رجل: يا رسول الله، أرأيت إن جعلت صلاتي كلها عليك؟ قال: إذن يكفيك الله ما أهمك من دنياك وآخرتك. (رواه احمد بسند حسن)
Sahabat bertanya : "Wahai Rosululloh. Apa pendapat engkau jika sholawat saya seluruhnya untukmu?” Rosululloh shollallohu alaihi wa sallam bersabda: “Jika begitu, Alloh akan mencukupi apa yang menjadi keresahanmu dari urusan dunia dan akhirat” (HR. Ahmad, hadis hasan).
- Dikabulkan Hajat serta dilepaskan dari kesempitan
Dalam hadits lainnya juga disebutkan bahwa sholawat mampu melepaskan seseorang dari kesempitan dan mengabulkan hajat mereka yang membacanya.
من عسرت عليه حاجته فليكثر بالصلاة وفي رواية فأكثر بالصلاة علي فانها تكشف الهموم والغموم والكروب ونكثر الارزاق وتقضى الحوائج
"Barang siapa sulit keperluannya, maka hendaklan memperbanyak dengan sholawat, dalam satu riwayat: lalu ia memperbanyak dengan sholawat kepadaku, maka sesungguhnya itu bisa membuka kesedihan dan kesempitan dan bisa memperbanyak rizki dan semua hajat akan terpenuhi."
Baca Selengkapnya tentang Fadillah membaca sholawat Nabi
Hukum Menambahkan Sayyidina didepan Nama Muhammad
Para ulama sepakat atas kebolehan menambah lafadz sayyidina sebelum Muhammad. Syaikh Ibrohim al Bajuri dan Syaikh Ibn Abdis Salam memilih pendapat bahwa menambahkan sayyidina itu lebih utama, karena hal ini adalah bagian dari etika kepada Nabi, dan berpijak pada kaidah bahwa menjaga etika itu lebih utama daripada mengerjakan perintah.
Terdapat dua hadis yang mendukungnya:
- Pertama, ketika Abu Bakar (Ibn Abu Quhafah) diperintah Nabi untuk menggantikan beliau sebagai imam sholat Shubuh, Abu Bakar tidak mematuhinya, kemudian berkata:
ما كان لابن أبي قحافة أن يتقدم بين يدي رسول الله
"Tidak sepantasnya bagi Abu Quhafah (nama lain dari Abu Bakar) untuk maju di depan Rosululloh".
- Kedua, Ali Ibn Abi Tholib enggan menghapus nama Rosululloh dari lembaran perjanjian Hudaibiyah, padahal itu diperintahkan Rosul, kemudian ia berkata:
Jika merujuk pada hadits diatas, penggunaa kata sayidina sebelum Muhammad berdasarkan dalil etika. Penetapan atau kerelaan Nabi atas keengganan atau ketidakpatuhan sahabat Abu Bakar dan Ali, karena mendahulukan etika dari pada perintah, menunjukkan bahwa menjaga etika itu lebih utama dari pada melaksanakan perintah.
Pembagian Sholawat
Sholawat pada garis besarnya terbagi dua :
- Pertama, Sholawat Ma’tsurat yaitu yang disusun oleh Nabi Muhammad sendiri, baik redaksi, cara membaca, waktu serta fadhilahnya.
- Kedua, Ghoiru Ma’tsurat yaitu yang disusun oleh selain Nabi, antara lain para sahabat, tabiin dan para ulama, misalnya sholawat Nariyah, Munjiyah, Thibbil Qulub, al-Fatih.
Baca : Keutamaan Sholawat Tibil Qulub (Sholawat Syifa)
Bacaan Sholawat Nariyah
Berikut ini teks bacaan Sholawat Nariyah lengkap arab latin dan artinya:
اللَّهُمَّ صَلِّ صَلاَةً كَامِلَةً وَسَلِّمْ سَلاَماً تَامّاً عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الَّذِيْ تَنْحَلُّ بِهِ الْعُقَدُ وَتَنْفَرِجُ بِهِ الْكُرَبُ، وَتُقْضَى بِهِ الْحَوَائِجُ، وَتُنَالُ بِهِ الرَّغَائِبُ وَحُسْنُ الْخَوَاتِمِ، وَيُسْتَسْقَى الْغَمَامُ بِوَجْهِهِ الْكَرِيْمِ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ، فِيْ كُلِّ لَمْحَةٍ وَنَفَسٍ بِعَدَدِ كُلِّ مَعْلُوْمٍ لَكَ
"Ya Alloh, berikanlah Sholawat yang sempurna dan salam yang sempurna kepada Beliau Baginda Nabi kami Muhammad yang dengannya terlepas dari ikatan (kesusahan) dan dibebaskan dari kesulitan. Dan dengannya pula ditunaikan hajat dan diperoleh segala keinginan dan kematian yang baik, dan memberi siraman (kebahagiaan) kepada orang yang sedih dengan wajahnya yang mulia, dan kepada keluarganya, para shahabatnya, dengan seluruh ilmu yang engkau miliki."
Keutamaan Membaca Sholawat Nariyah
Sholawat Nariyah disebut juga Sholawat Tafrijiyyah (pelepasan dari kesusahan), ada juga yang menyebutnya sebagai Sholawat Taziyah, pengarang Sholawat Nariyah adalah Syekh Ibrahim at Tazy al Maghrib, ulama sufi asal Taza Maroko. Penulis kitab Khozinatul Asror.
Sholawat Nariyah adalah bagian dari sholawat yang mujarrobat (sholawat yang sudah biasa diamalkan dan terbukti berkhasiat).
Ijazah Sholawat Nariyah ini dari Syekh Muhammad At-Tunisy, dari Syekh al Maghriby, dari Syekh as Sayyid Zain Makki, dari Syekh as Sayyid Muhammad as Sanusy.
Berikut beberapa keterangan perihal Keutamaan membaca Sholawat Nariyah (Sholawat penghilang kesusahan) :
- Disebut Sholawat Nariyah (berbangsa api), karena banyak orang yang membacanya sebanyak 4.444 (empat ribu empat ratus empat puluh empat) kali untuk maksud tertentu dan ternyata berhasil dengan segera, seperti kayu bakar yang cepat habis dimakan api.
- Jika sholawat ini dibaca 11 kali setelah sholat maktubah secara rutin, maka akan dilancarkan rezekinya dan mendapat kehormatan yang baik dalam pergaulan di masyarakat.
- Bahwa barangsiapa membaca sholawat ini setiap hari sejumlah 11 kali, maka Alloh akan menurunkan rezekinya dari langit dan mengikutkan rezekinya dari belakang.
- Bila dibaca 4.444 kali dalam satu majlis (sekali duduk), maka akan ditunaikan hajatnya yang besar dan dibebaskan dari musibah yang sangat membahayakan.
Berikut 10 Keutamaan Membaca Sholawat Nariyah (Tafrijiyyah) penghilang segala kesusahan
- Diutamakan Saat Kiamat
Seseorang yang secara rutin membacakan sholawat nariyah, maka disaat kiamat nanti akan lebih diutamakan dari sekian banyak orang yang lainnya yang merupakan fadhilah sholawat.
“Sesungguhnya lebih utama bagiku manusia besok pada hari kiamat, adalah mereka yang lebih banyak membaca Sholawat kepadaku.“ (HR. Turmudzi dari Ibn’ Mas’ud ra.)
- Mendatangkan Rahmat dan Kurnia Alloh SWT
Doa dan juga permohonan akan memberikan pengaruh baik untuk mendatangkan rahmat serta karunia dari Alloh SWT.
Sholawat sendiri merupakan doa agar keinginan tercapai, sehingga seseorang yang membaca sholawat Nariyah juga berarti sudah mengundang kedatangan dari karunia serta segala nikmat dari Alloh SWT.
- Memperoleh Nilai Kebanggaan Tersendiri
Rosululloh SAW sangat menyenangi sholawat sehingga beliau juga bersabda, “Sesungguhnya aku membanggakan adanya kalian kepada umat-umat yang lainnya.“
Sebagai umat yang sangat dibanggakan Alloh SWT, sudah sepantasnya kita juga mencintai Rosululloh SAW dengan cara selalu menyebutkan nama beliau setiap kali bersholawat untuk-nya.
- Mendekatkan Diri Pada Allah SWT
Alloh SWT pernah bertitah pada Nabi Musa As jika apabila beliau ingin Alloh lebih dekat pada Nabi Musa, maka Alloh SWT memerintahkan beliau untuk banyak bersholawat.
“Wahai Musa, apakah kamu ingin agar Aku lebih dekat kepadamu daripada kedekatan ucapan kepada lidahmu, daripada bisikan hatimu dari hatimu sendiri, daripada ruhmu ke badanmu dan daripada cahaya matamu pada matamu?“
Nabi Musa as. menjawab, “Ya, wahai Tuhanku." Lalu Tuhan berfirman, “Maka perbanyaklah membacakan sholawat untuk Nabi Muhammad SAW.
- Diangkat 10 Derajat dan Dihapus 10 Keburukan
Membaca Sholawat Nariyah yang dilakukan 1 kali akan mendatangkan pengangkatan 10 derajat orang tersebut dan juga dihapuskan 10 kali kesalahan.
Bisa dibayangkan jika sholawat dilakukan secara terus menerus, maka akan banyak kesalahan yang dihapus dan juga pengangkatan derajat berkali kali lipat.
Abas bin Malik berkata, telah bersabda Rosululloh SAW, “Barang siapa yang bershalawat kepadaku satu kali, niscaya Alloh akan bersholawat kepadanya sepuluh kali da dihapus darinya sepuluh kesalahan, diangkat baginya sepuluh derajat.“ (HR. An-Nasa’i)
- Menolak Bencana dan Pemenuhan Hajat
Beberapa sholawat juga mempunyai manfaat khusus yang berbeda untuk setiap pembacanya. Salah satunya adalah sholawat Munjiyat yang sangat berguna untuk menolak segala sesuatu bencana, menghadapi musibah dalam Islam sekaligus pemenuhan hajat yang terbilang besar bahkan untuk kebutuhan mendesak dengan menggunakan cara tertentu yang sudah ditetapkan.
- Ada Disisi Nabi Saat Sakratul Maut
Seseorang yang secara teratur membacakan sholawat juga memiliki keutamaan berupa penghargaan yang sangat besar dimana Nabi Muhammad akan hadir di sisi orang tersebut saat sedang menghadapi sakrotul maut.
- Diberikan Pengampunan Dosa
Membacakan sholawat juga akan memberikan pengampunan dosa besar dalam Islam yang didasari dengan keimanan seorang mukmin, kecintaan dan juga keikhlasan di saat membacakan sholawat tersebut.
“Wahai Abu Kahil, barang siapa membaca shalawat untukku setiap hari sebanyak tiga kali dan setiap malam sebanyak tiga kali, karena cinta dan rindu kepadaku, maka Allah SWT mewajibkan atas diri-Nya untuk mengampuni dosa-dosanya pada malam dan hari tersebut.” (HR Ibnu Abi Ashim dan Ath-Thabrani)
- Menjauhkan Kefakiran dan Mendekatkan Keberkahan
Seseorang yang membacakan sholawat juga akan mendapatkan keutamaan berupa dijauhkan dari kefakiran dan juga mendapatkan kelimpahan keberkahan dan juga kebaikan.
- Mendapatkan Keberkahan Turun Temurun
Bagi mereka yang sering membacakan sholawat juga akan mendapatkan kebaikan serta keberkahan yang melimpah bahkan sampai ke anak dan cucu mereka.
“Membaca sholawat untuk Rosululloh akan melimpahkan keberkahan pada orang yang membaca sholawat, anak-anaknya dan cucu-cucunya." (Al- Hadits).
Cara Mengamalkan Sholawat Nariyah untuk Hajat
Sebelum membaca sholawat nariyah hendaknya menghadiahkan surat Fatihah kepada Nabi Muhammad, dan para sahabat beliau, para wali dan ulama, dan kepada penyusun sholawat ini, yaitu Syekh Abdul Wahhab at-Tazy.
Sebaiknya sholawat ini dibaca secara terus menerus dengan tanpa disertai amalan lain, tentunya dengan dan etika berdoa.
Baca : 11 Tata Cara dan Adab Dalam Berdoa
Demikian Keutamaan Sholawat Nariyah yang bisa kita peroleh, semoga menjadi motivasi untuk menubuhkan kecintaan kita terhadap Rosululloh SAW, dan semoga kita termasuk golongan Umat Nabi yang akan memperoleh syafa'at beliau kelak diyaumila akhir.
Wallohu a’lam.