Sholat Idul Fitri Lengkap Arab Latin dan Artinya

Panduan Sholat Idul Fitri Lengkap Bacaan Niat dan Tatacara Pelaksanaannya
Panduan Sholat Idul Fitri Lengkap Bacaan Niat dan Tatacara Pelaksanaannya

Salah satu yang sangat dianjurkan untuk dikerjakan umat Islam pada Hari Raya Idul Fitri adalah shalat Idul Fitri atau Sholat Id yang dikerjakan sebanyak dua rokaat secara berjamaah serta ada khutbah setelahnya.

Meski begitu, Sholat Id boleh dilakukan secara munfarid (sendiri) di rumah apabila terlambat datang ke lokasi shalat Id berjamaah. Sholat Id sendiri lebih baik daripada tidak sama sekali.

Berikut ini adalah panduan lengkap sholat Idul Fitri disertai niat dan bacaan di sela-sela setiap takbir, sebagaimana dilansir NU Online dalam artikel berjudul 'Tata Cara Shalat Idul Fitri' (https://islam.nu.or.id/shalat/tata-cara-shalat-idul-fitri-f9GRA).

Panduan Sholat Id secara tertib ini merupakan penjelasan dari salah seorang pendiri NU Syekh KH.R. Asnawi dalam kitab Fasholatan. Hal serupa juga dapat dijumpai di kitab al-Fiqh al-Manhaji ‘ala Madzhabil Imam asy-Syafi‘i (juz I) karya Musthofa al-Khin, Musthofa al-Bugho, dan 'Ali asy-Asyarbaji.


Niat Sholat Id

Hal pertama yang perlu dilakukan dalam sholat id adalah membaca niat. Kalau menjadi makmum ditambah lafal ma'muman, sedangkan saat menjadi imam ditambah bacaan imaaman.

أُصَلِّي سُنَّةً لعِيْدِ اْلفِطْرِ رَكْعَتَيْنِ (مَأْمُوْمًا / إِمَامًا) لِلّٰهِ تَعَالَى

Ushollii sunnatan li ngiidil fith-ri rokngataini (ma'muumal / imaamal) lillahi tangala.

Aku niat sholat sunnah Idul Fitri dua rokaat (menjadi makmum / imam) karena Alloh ta’ala.

Untuk diketahui, hukum pelafalan niat adalah sunnah. Sementara yang wajib yaitu ada maksud secara sadar dan sengaja dalam batin bahwa seseorang akan menunaikan sholat sunnah Idul Fitri.

Sebelumnya sholat dimulai tanpa adzan dan iqomah (karena tidak disunnahkan), melainkan cukup dengan menyeru "ash-sholaatu jaami'ah".


Takbirotul Ihrom

Sebagaimana sholat biasa, sholat Id juga terdapat takbirotul ihrom. Usai membaca doa iftitah, disunnahkan takbir lagi hingga tujuh kali untuk rokaat pertama.

Di sela-sela tiap takbir itu dianjurkan membaca:

اللهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا، وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ كَثِيرًا، وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيلًا

Allohu akbar kabiro, wal hamdu lillahi katsiro, wa subhanallohi bukrotan wa ashila

Alloh Maha Besar dengan segala kebesaran, segala puji bagi Alloh dengan pujian yang banyak, Maha Suci Alloh, baik waktu pagi dan petang.

Atau membaca:

سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ وَلاَ إِلٰهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ

Subhanalloh wal hamdu lillah wa laa ilaaha illalloh wallohu akbar.

Maha Suci Alloh, segala puji bagi Alloh, tiada tuhan selain Alloh, Alloh maha besar.


Membaca Al-Fatihah

Setelah selesai membaca iftitah dan melakukan takbir sebanyak tujuh kali, wajib membaca surat Al-Fatihah. Lalu dianjurkan membaca surat Al-A'la.


Berlanjut ke ruku', sujud, duduk di antara dua sujud, dan seterusnya hingga berdiri lagi seperti shalat biasa.


Rokaat Kedua

Di dalam posisi berdiri kembali pada rakaat kedua, disunnahkan takbir lagi sebanyak lima kali seraya mengangkat tangan dan melafalkan Alloohu Akbar seperti rokaat sebelumnya.

Di antara takbir-takbir itu, lafalkan kembali bacaan sebagaimana dijelaskan pada poin kedua. Kemudian baca Surat al-Fatihah, lalu Surat al-Ghoosyiyah. Kemudian dilanjutkan dengan gerakan ruku’, sujud, dan seterusnya hingga salam.

Untuk diketahui, hukum takbir tambahan (lima kali pada pada rokaat kedua atau tujuh kali pada rakaat pertama) adalah sunnah, sehingga tidak sampai menggugurkan keabsahan sholat Id apabila terjadi kelupaan mengerjakannya.


Mendengar Khutbah

Setelah sholat selesai dengan diakhiri gerakan salam, jamaah tidak disarankan buru-buru pulang, tetapi perlu mendengarkan khutbah Idul Fitri sampai selesai. Kecuali bila sholat id ditunaikan tidak secara berjamaah.

Hal tersebut sebagaimana diungkapkan Ubaidullah bin Abdulloh bin Utbah dalam sebuah hadits:

السنة أن يخطب الإمام في العيدين خطبتين يفصل بينهما بجلوس

Sunnah seorang Imam berkhutbah dua kali pada sholat hari raya (Idul Fitri dan Idul Adha), dan memisahkan kedua khutbah dengan duduk. (HR. Asy-Syafi’i)

Untuk Khotib, disunnahkan memulai khutbah pertama dengan takbir sembilan kali dan khutbah kedua dengan takbir tujuh kali.

Info! Terima kasih telah membaca artikel kami yang berjudul: Sholat Idul Fitri Lengkap Arab Latin dan Artinya, jangan lupa + IKUTI website kami dan bergabung dengan kami di Grup Telegram. Silahkan bagikan artikel ini jika menurut Anda bermanfaat. Simak artikel kami lainnya di Google News.
Artikel Terkait

Posting Komentar

Tinggalkan komentar sesuai topik artikel, Ceklist Beri Tahu Saya untuk mendapatkan notifikasi via email ketika komentar kalian di balas.