Bacakan

Bacaan Doa Qunut dan Tolak Balak Lengkap Arab Latin dan Artinya

Doa Qunut: Pengertian, Bacaan, Macam, dan Tata Caranya | Bacaan Doa Qunut Lengkap Tolak Balak
Bacaan Doa Qunut Lengkap Tolak Balak
Bacaan Doa Qunut Lengkap Tolak Balak

Doa qunut subuh pasti sudah tidak asing dong di telinga terutama yang beragama Islam, sebab selalu membaca dan mengamalkannya setiap hari. Hal tersebut karena memang sebagian besar masyarakat muslim di Indonesia itu mengikuti mazhab Syafi’i dengan mengikutsertakan doa qunut ini dalam ibadah sholat subuhnya. Namun meskipun begitu, masih terdapat beberapa orang awam dan merasa bingung akan apa sih doa qunut itu. Bahkan tak jarang, beberapa orang lainnya menganggap doa qunut itu adalah bid’ah dalam proses ibadah sholat subuh.

Memang sebenarnya, apa sih doa qunut itu? Apa saja macam-macam dari doa qunut yang diterapkan dalam sholat subuh ini? Bagaimana pula tata cara pelaksanaan sekaligus penerapan dari doa qunut dalam sholat subuh? Yuk simak ulasan berikut supaya kita bisa memahami hal-hal tersebut!

Daftar Isi Artikel:

Pengertian Doa Qunut

Doa Qunut merupakan doa yang secara umum dibaca pada waktu i'tidal atau berdiri dari ruku' akhir pada sholat subuh dan sholat witir. Kata Qunut sendiri berasal dari kata "Qonata" yang artinya patuh dalam mengabdi (kepada Alloh). Adapun hukum membaca doa qunut adalah sunnah muakkad (ab'ad) atau sunnah yang diperkuat. Namun para imam dan ulama mazhab berbeda pendapat tentang pelaksanaan doa qunut.

Pada dasarnya, doa qunut adalah doa yang dibaca secara sunnah ketika melaksanakan ibadah sholat, terutama pada sholat subuh dan sholat witir yang dilakukan di akhir bulan Romadhon. Keberadaan doa qunut ini selain menjadi pelengkap dalam sholat, juga dapat dianggap sebagai doa untuk memohon berkah, ampunan, dan perlindungan dari Alloh SWT. Bacaan doa qunut ini nantinya akan diucapkan sambil berdiri tegak dan hukumnya adalah sunnah, meskipun sebagian masyarakat Indonesia telah melaksanakannya sehingga terlihat seolah-olah sebagai hal wajib.

Jika berdasarkan pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata “qunut” ini memiliki arti akan doa khusus yang biasanya dibaca sesudah i’tidal pada rokaat terakhir dalam sholat tertentu, seperti dalam sholat subuh. Qunut ini juga dapat dibaca karena ada bahaya, malapetaka, atau musibah yang tengah menimpa masyarakat (Qunut Nazilah).

Baca juga : Bacaan Doa Qunut Nazilah Lengkap Arab Latin dan Artinya

Secara Bahasa

Jika merunut pengertian qunut secara bahasa yakni Bahasa Arab, ternyata istilah tersebut memiliki banyak arti, di antaranya:

  1. Berdiri

    Sebagaimana dengan sabda dari Rosululloh SAW yang berbunyi,

    أَفْضَلُ الصَّلاَةِ طُولُ الْقُنُوتِ

    Sholat yang paling utama adalah yang lama berdirinya” (HR. Muslim no. 756)

  2. Tunduk

    Sebagaimana dengan firman dari Alloh SWT yang berbunyi,

    وَقَالُوا اتَّخَذَ اللّٰهُ وَلَدًاۙ سُبْحٰنَهٗۗ بَلْ لَّهٗ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۗ كُلٌّ لَّهٗ قٰنِتُوْنَ ۝١١٦

    Mereka berkata, “Alloh mengangkat anak.” Mahasuci Alloh, bahkan milik-Nyalah apa yang di langit dan di bumi. Semua tunduk kepada-Nya. (QS. Al-Baqoroh : 116)

  3. Taat

    Sebagaimana dengan firman dari Alloh SWT yang berbunyi,

    يٰمَرْيَمُ اقْنُتِيْ لِرَبِّكِ وَاسْجُدِيْ وَارْكَعِيْ مَعَ الرّٰكِعِيْنَ ۝٤٣

    Wahai Maryam, taatlah kepada Tuhanmu, sujudlah, dan rukuklah bersama orang-orang yang rukuk.” (QS. Ali 'Imron : 43)

  4. Diam

    Sebagaimana dalam riwayat oleh Zaid bin Arqom, yang berbunyi :

    عَنْ زَيْدِ بْنِ أَرْقَمَ، قَالَ: كُنَّا نَتَكَلَّمُ فِي الصَّلَاةِ يُكَلِّمُ أَحَدُنَا أَخَاهُ فِي حَاجَتِهِ حَتَّى نَزَلَتْ هَذِهِ الْآيَةُ: ﴿حَافِظُوا عَلَى الصَّلَوَاتِ وَالصَّلَاةِ الوُسْطَى وَقُومُوا لِلَّهِ قَانِتِينَ ﴾ فَأُمِرْنَا بالسكوت

    “Dari Zaid bin Arqom beliau berkata: dahulu kamu berbicara satu sama lain ketika sholat sampai turun ayat: maka kami diperintah untuk diam”. HR. Bukhori dan Muslim, redaksi milik Bukhori.

  5. Doa

    Sebagaimana yang diriwayatkan oleh Imam Nawawi (676 H) yang mengatakan bahwa,

    الْقُنُوتَ لَهُ معان في اللُّغَةِ مِنْهَا الدُّعَاء وَلِهَذَا سمي الدعاء قنوتا ويُطلق على الدُّعَاء بِخَير وشر

    Qunut memiliki banyak arti dalam bahasa arab, di antaranya adalah do’a, baik doa untuk kebaikan atau do’a untuk keburukan.

Secara Istilah

Sementara itu, menurut istilah para ulama menilai bahwa kata “Qunut” ini dapat diartikan sebagai berikut.

وعِندَ أَهل الشرع اسم للدُّعَاءِ فِي الصَّلَاةِ فِي مَحَلٍ مخصوص من القيام

Menurut ulama ahli syari’at qunut adalah nama untuk doa dalam sholat pada saat tertentu ketika berdiri.

Macam Jenis Doa Qunut

Keberadaan doa qunut ini memiliki tiga macam, yakni doa Qunut Nazilah, doa Qunut Sholat Witir, dan doa Qunut yang dibaca ketika rokaat kedua pada sholat subuh. Nah, berikut adalah uraiannya.

Doa Qunut Nazilah

Yaitu doa qunut yang dibaca setelah melakukan gerakan ruku’ atau i’tidal pada rokaat terakhir sholat. Hukumnya adalah sunnah hai-at alias jika lupa tertinggal maka tidak disunnahkan untuk bersujud sahwi. Doa Qunut Nazilah ini biasanya dilakukan karena tengah terdapat peristiwa atau musibah yang menimpa masyarakat, seperti bencana alam, wabah penyakit, dan lainnya.

Doa Qunut Nazilah ini mencontoh dari ibadah Rosululloh SAW yang kala itu memanjatkan doa qunut Nazilah selama satu bulan penuh atas terjadinya musibah berupa terbunuhnya Qurro (para sahabat Nabi yang hafal Al-Quran) di sumur Ma’unah. Selain itu, juga berdasarkan pada riwayat Abi Huroiroh ra. yang mengungkapkan bahwa: “Rosululloh SAW kalau hendak mendoakan untuk kebaikan seseorang atau doa atas kejahatan seseorang, maka Beliau doa qunut setelah ruku’.” (H.R. Bukhori dan Ahmad)

Baca juga : Pengertian dan Bacaan Qunut Nazilah Lengkap Arab Latin dan Artinya

Berikut adalah bacaan Doa Qunut Nazilah lengkap arab latin dan artinya:

اللَّهُمَّ اهْدِنِي فِيمَنْ هَدَيْت وَعَافِنِي فِيمَنْ عَافَيْت وَتَوَلَّنِي فِيمَنْ تَوَلَّيْتَ، وَبَارِكْ لِي فِيمَا أَعْطَيْت، وَقِنِي شَرَّ مَا قَضَيْت، فَإِنَّكَ تَقْضِي وَلَا يُقْضَى عَلَيْكَ، وَإِنَّهُ لَا يَذِلُّ مَنْ وَالَيْت، وَلَا يَعِزُّ مَنْ عَادَيْت تَبَارَكْت رَبَّنَا وَتَعَالَيْت فَلَكَ الْحَمْدُ عَلَى مَا قَضَيْت أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوبُ إِلَيْكَ.

اللَّهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْغَلَاءَ وَالْبَلاءَ وَالْوَبَاءَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ وَالسُّيُوفَ الْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَائِدَ الْمِهَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ مِنْ بَلَدِنَا هَذَا خَاصَّةً وَمِنْ بُلْدَانِ الْمُسْلِمِينَ عَامَّةً إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٍ.

وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدَنَا مُحَمَّدٍ نِالنَّبِيِّ اْلاُمِّيِّ وَعَلٰى آلِهٖ وَصَحْبِهٖ وَسَلَّمَ.

Allohummahdini fiman hadait, wa ngafini fiman ngafait watawallani fiman tawallait, wa barikli fima a’thoita, wa qini syarro ma qodhoit, fainnaka taqdhi wa la yuqdho ngalaik, wa innahu la yadzillu maw walait, wala yangizzu man ngadait, tabarokta robbana wa tangalait, fa lakalhamdu ngala ma qodhoit, astgahfiruka wa atuubu ilaik.
Allohummadfa’ ngannal ghola-a wal waba-a wal fakhsya-a wal munkaro was syuyufal mukhtalifata was syada-idal mihan, ma dzoharo minha wa ma bathona, min baladina hadza khossoh, wa min buldanil muslimina ngaammah, innaka ngala kulli syai-in qodir.
Wa shollallohu ngala sayyidina Muhammadinin nabiyyil ummiyyi wa ngalaa aalihi wa shohbihi wa sallam.

“Ya Alloh, berilah aku petunjuk seperti orang-orang yang telah Engkau beri petunjuk. Berilah aku kesehatan seperti orang yang telah Engkau beri kesehatan. Pimpinlah aku bersama-sama orang-orang yang telah Engkau pimpin.
Berilah berkah pada segala yang telah Engkau pimpin. Berilah berkah pada segala yang telah Engkau berikan kepadaku. Dan peliharalah aku dari kejahatan. Karena sesungguhnya Engkau-lah yang menentukan dan tidak ada yang menghukum (menentukan) atas Engkau. Sesungguhnya tidaklah akan hina orang-orang yang telah Engkau beri kekuasaan.
Dan tidaklah akan mulia orang yang Engkau musuhi. Maha Berkahlah Engkau dan Maha Luhurlah Engkau. Segala puji bagi-Mu atas yang telah Engkau pastikan. Aku mohon ampun dan tobat kepada Engkau. (dan semoga Alloh) mencurahkan rahmat dan sejahtera ke atas junjungan kami Nabi Muhammad, keluarga dan sahabatnya.”

Doa Qunut Witir

Menurut para pengikut Imam Abu Hanifah (Hanafiyah), doa qunut witir ini dilakukan pada rokaat ketiga sebelum ruku’ di setiap sholat sunnah. Sementara itu, menurut pengikut Imam Ahmad bin Hambal (Hanabilah), doa qunut witir ini dilakukan setelah ruku’. Lalu menurut pengikut Imam Syafi’i (Syafi’iyah), doa qunut witir ini dilakukan pada akhir sholat witir yakni setelah ruku’ pada separuh kedua bulan Romadhon. Namun menurut pengikut Imam Malik, keberadaan doa qunut witir ini tidak disunnahkan.

Berikut adalah doa qunut witir lengkap arab latin dan artinya:

الَّلهُمَّ اهْدِنِي فِيْمَنْ هَدَيْتَ وَعَافِنِي فِيْمَنْ عَافَيْتَ وَتَوَلَّنِي فِيْمَنْ تَوَلَّيْتَ وَبَارِكْ لِي فِيْمَا أَعْطَيْتَ وَقِنِي بِرَحْمَتِكَ شَرَّ مَا قَضَيْتَ فَإِنَّكَ تَقْضِي وَلَا يُقْضَى عَلَيْكَ وَإِنَّهُ لَا يَذِلُّ مَنْ وَالَيْتَ وَلَا يَعِزُّ مَنْ عَادَيْتَ تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ فَلَكَ الْحَمْدُ عَلَى مَا قَضَيْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ النَّبِيِّ الْأُمِّيِّ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ.

Alloohummahdinii fiiman hadait wa ngaafinii fiiman ngaafait wa tawallanii fiiman tawallait wa baarik lii fiimaa a’thoit wa qinii birohmatika syarro maa qodhoit fainnaka taqdhii walaa yuqdhoo ngalaik wa innahu laa yadzillu maw waalait walaa yangizzu man ngaa dait tabaarokta robbanaa wa tangaalait falakal hamdu ngalaa maa qodhoit astaghfiruka wa atuubu ilaik wa shollalloohu ngalaa Sayyidinaa Muhammadinin nabiyyil ummiyyi wa ngalaa aalihi wa shohbihi wa sallam.

“Ya Alloh berikanlah petunjuk kepadaku sebagaimana mereka yang telah Engkau beri petunjuk, dan berilah kesehatan kepadaku sebagaimana mereka yang Engkau telah berikan kesehatan, dan peliharalah daku sebagaimana orang yang telah Engkau peliharakan, dan berilah keberkahan bagiku pada apa-apa yang telah Engkau kuruniakan, dan selamatkan aku dengan rahmat-Mu dari bahaya kejahatan yang telah Engkau tentukan, Maka sesungguhnya Engkaulah yang menghukum dan bukan kena hukum, Maka sesungguhnya tidak hina orang yang Engkau pimpin, dan tidak mulia orang yang Engkau memusuhinya, Maha Suci Engkau wahai Tuhan kami dan Maha Tinggi Engkau, dan segala puji bagi-Mu atas yang Engkau hukumkan, Ku memohon ampun dan aku bertaubat kepada-Mu, (dan semoga Alloh) mencurahkan rahmat dan sejahtera ke atas junjungan kami Nabi Muhammad, keluarga dan sahabatnya.”

Doa Qunut Subuh

Menurut pengikut Imam Abu Hanifah dan Imam Ahmad, keberadaan doa qunut subuh ini hukumnya tidak disunnahkan sebab hadits Rosululloh SAW yang mengungkapkan bahwa Beliau pernah melakukan doa qunut pada saat sholat Fajar selama sebulan telah dihapus (mansukh) dengan ijma’. Sebagaimana yang diriwayatkan oleh Ibnu Mas’ud:

رَوَى ابْنُ مَسْعُودٍ: أَنَّهُ عَلَيْهِ السَّلامُ قَنَتَ فِي صَلَاةِ الْفَجْرِ شَهْراً ثُمَّ تَرَكَهُ

“Diriwayatkan oleh Ibnu Mas’ud: Bahwa Nabi SAW telah melakukan doa qunut selama satu bulan untuk mendoakan atas orang-orang Arab yang masih hidup, kemudian Nabi SAW meninggalkannya.” (HR. Muslim)

Meskipun demikian, tetapi hingga saat ini doa qunut subuh ini masih dilaksanakan oleh sebagian besar umat muslim, khususnya di Indonesia. Menurut pengikut Imam Malik (Malikiyyah), doa qunut subuh ini hukumnya adalah sunnah tetapi disyaratkan untuk pelan-pelan saja. Begitu pula menurut Syafa’iyyah yang mengungkapkan bahwa doa qunut subuh ini hukumnya adalah sunnah ab’ad (jika lupa tertinggal, disunatkan sujud sahwi) dilakukan pada rokaat kedua di sholat subuh. Hal tersebut karena Rosululloh SAW ketika mengangkat kepala dari ruku’ pada rokaat kedua sholat subuh, juga membaca qunut.

Berikut adalah bacaan doa qunut pada rokaat kedua Sholat Subuh lengkap arab latin dan artinya:

اللَّهُمَّ اهْدِنِي فِيمَنْ هَدَيْتَ وَعَافِنِي فِيْمَنْ عَافَيْتَ وَتَوَلَّنِي فِيْمَنْ تَوَلَّيْتَ وَبَارِكْ لِي فِيْمَا أَعْطَيْتَ وَقِنِي شَرَّ مَا قَضَيْتَ، فَإِنَّكَ تَقْضِي وَلاَ يُقْضَى عَلَيْكَ وَإِنَّهُ لا يَذِلُّ مَنْ وَالَيْتَ وَلَا يَعِزُّ مَنْ عَادَيْتَ تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ فَلَكَ الْحَمْدُ عَلَى مَا قَضَيْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوبُ إِلَيْكَ وَصَلَّى اللَّهُ عَلَى سَيِّدَنَا مُحَمَّدٍ النَّبِيِّ الْأُمِّيِّ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّم.

Allohummah dinii fii man hadait, wa ngaafiinii fii man ngaafait, wa tawallanii fii man tawallait, wa baarik lii fii maa a’thait, wa qi nii syarro maa qodloit, fa innaka taqdli wa laa yuqdloo ngalaik, wa innahuu laa yadzillu mau waalait, wa laa yangizzu man ngaadait, tabaarokta robbanaa wa tangaalait, falakal hamdu ngala maa qodloit, astaghfiruka wa atubu ilaik. Washollallohu ngala sayyidina muhammadinin nabiyyil ummiyi wa ngala alihi wa shohbihi wa sallam.

“Ya Alloh tunjukkanlah aku sebagaimana mereka yang telah Engkau tunjukkan, dan berilah kesehatan kepadaku sebagaimana mereka yang Engkau telah berikan kesehatan. Dan peliharalah aku sebagaimana orang yang telah Engkau peliharakan, dan berilah keberkatan bagiku pada apa-apa yang telah Engkau kurniakan, dan selamatkan aku dari bahaya kejahatan yang Engkau telah tentukan.
Maka sesungguhnya Engkaulah yang menghukum dan bukan kena hukum. Maka sesungguhnya tidak hina orang yang Engkau pimpin. dan tidak mulia orang yang Engkau memusuhinya. Maha Suci Engkau wahai Tuhan kami dan Maha tinggi Engkau. Maha bagi Engkau segala pujian di atas yang Engkau hukumkan. Ku memohon ampun dari Engkau dan aku bertaubat kepada Engkau. (dan semoga Alloh) mencurahkan rahmat dan sejahtera ke atas junjungan kami Nabi Muhammad, keluarga dan sahabatnya.”

Doa Qunut Lengkap Tolak Balak

Berikut adalah lafadz doa qunut beserta tolak balak lengkap arab latin dan artinya:

اَللّٰهُمَّ اهْدِنِىْ فِيْمَنْ هَدَيْتَ. وَعَافِنِى فِيْمَنْ عَافَيْتَ. وَتَوَلَّنِىْ فِيْمَنْ تَوَلَّيْتَ. وَبَارِكْ لِىْ فِيْمَا اَعْطَيْتَ. وَقِنِيْ بِرَحْمَتِكَ شَرَّ مَا قَضَيْتَ. فَاِنَّكَ تَقْضِىْ وَلاَيُقْضَى عَلَيْكَ. وَاِنَّهُ لاَيَذِلُّ مَنْ وَالَيْتَ. وَلاَيَعِزُّ مَنْ عَادَيْتَ. تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ. فَلَكَ الْحَمْدُ عَلٰى مَا قَضَيْتَ. اَسْتَغْفِرُكَ وَاَتُوْبُ اِلَيْكَ. اَللّٰهُمَّ اكْشِفْ عَنَّا مِنَ الْغَلَاءِ وَالْبَلَاءِ وَالْوَبَاءِ مَا لَايَكْشِفُهُ غَيْرُكَ. وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدَنَا مُحَمَّدٍ نِالنَّبِيِّ اْلاُمِّيِّ وَعَلٰى آلِهٖ وَصَحْبِهٖ وَسَلَّمَ

Allohummah Diniy Fiiman Hadait. Wangaa Finii Fiiman Ngaafait. Watawallanii Fiiman Tawallaiit. Wabaariklii Fiimaa A'thoit. Waqinii Birohmatika Syarromaa Qodhoit. Fainnaka Taqdhii Walaa Yuqdho Ngalaik. Wainnahu Laa Yadzilu Maw Walait. Walaa Yangizzu Man Ngaadait. Tabaarokta Robbanaa Wa Tangaalait. Falakal Hamdu Ngalaa Maa Qodhoit. Astaghfiruka Wa-atuubu Ilaik. Allohummak Syif Nganna Minal Gholaa-i Wal Balaa-i Wal Wabaa-i Maa Laa Yaksyifuhu Ghoiruk. Wa Shollallohu Ngala Sayyidina Muhammadinin Nabiyyil Ummiyyi Wa Ngalaa Aalihi Wa Shohbihi Wa Sallam.

Ya Alloh tunjukkanlah kepadaku sebagaimana mereka yang telah Engkau tunjukkan. Kasihkanlah hamba keselamatan sebagaimana hamba-Mu yang lain yang sudah dikasih keselamatan. Dan peliharalah aku sebagaimana orang yang telah Engkau peliharakan. Dan berilah keberkatan bagiku pada apa-apa yang telah Engkau kurniakan. Dan selamatkan aku dari bahaya kejahatan yang Engkau telah tentukan. Maka sesungguhnya Engkaulah yang menghukum dan bukan kena hukum. Maka sesungguhnya tidak hina orang yang Engkau pimpin. Dan tidak mulia orang yang Engkau memusuhinya. Maha Suci Engkau wahai Tuhan kami dan Maha tinggi Engkau. Maha bagi Engkau segala pujian di atas yang Engkau hukumkan. Ku memohon ampun dari Engkau dan aku bertaubat kepada Engkau. (dan semoga Alloh) mencurahkan rahmat dan sejahtera ke atas junjungan kami Nabi Muhammad, keluarga dan sahabatnya.

Tata Cara Doa Qunut

Bagi umat muslim yang ingin melaksanakan doa qunut, hendaklah mengetahui tata caranya. Berikut ini tata cara doa qunut:

  1. Mengangkat Kedua Tangan

    Tata cara dalam menunaikan doa qunut dalam sholat adalah dianjurkan untuk mengangkat kedua tangan ketika membaca doa qunut, inilah pendapat yang dipilih imam Nawawi:

    هَلْ يُسْتَحَبُّ رَفْعُ الْيَدَيْنِ فِي الْقُنُوتِ؟ فِيهِ وَجْهَانِ مَشْهُورَانِ أَحَدُهُمَا لَا يُسْتَحَبُّ وَالثَّانِي يُسْتَحَبُّ وَهَذَا هُوَ الصَّحِيحُ عِنْدَ الْأَصْحَابِ.

    “Apakah dianjurkan mengangkat kedua tangan ketika qunut? Ada dua pendapat yang masyhur (di kalangan ulama syafi’iyyah); pertama tidak dianjurkan, kedua dianjurkan, yang kedua ini yang shohih menurut ulama-ulama syafi’iyyah.”

  2. Tidak Disunnahkan Mengusap Wajah

    Setelah selesai membaca doa qunut, maka baik imam, makmum atau munfarid langsung turun untuk bersujud dan tidak dianjurkan mengusap wajah dengan kedua tangannya. Dalam hal ini, Imam Nawawi setelah menyebutkan beberapa pendapat di kalangan ulama Syafi’iyyah tentang masalah ini mengatakan:

    الصَّحِيحُ يُسْتَحَبُّ رَفْعُ يَدَيْهِ دُونَ مَسْحِ الْوَجْهِ.

    “Yang shohih adalah dianjurkan mengangkat kedua tangan tanpa mengusap wajah.”

  3. Saat Imam Membaca Tsana

    Kemudian, lebih baik kita diam ketika membaca tsana (pujian). Ketika imam membaca qunut ada beberapa saat seolah imam diam tidak membaca sesuatu, padahal sebenarnya imam sedang membaca tsana (pujian) kepada Alloh. Maka dari itu, kita sebagai makmum hendaknya ikut membaca tsana (pujian) atau boleh diam.

    وَأَمَّا الثَّنَاءُ وَهُوَ قَوْلُهُ فَإِنَّكَ تَقْضِي وَلَا يُقْضَى عَلَيْكَ إِلَى آخِرِهِ فَيُشَارِكُهُ فِي قَوْلِهِ أَوْ يَسْكُتُ وَالْمُشَارَكَةُ أَوْلَى لِأَنَّهُ ثَنَاءٌ وَذِكْرٌ لَا يَلِيقُ فِيهِ التَّأْمِينُ.

    "Adapun tsana (pujian) yaitu ketika bacaan (فالك تقضي ولا يُقْضَى عَلَيْكَ إلى آخره) maka makmum mengikuti bacaan imam dalam bacaan (tsana) tersebut atau diam, tetapi apabila ikut membaca tsana itu lebih afdhol kerena bacaan tersebut berupa pujian (kepada Alloh) dan dzikir, tidak layak ketika itu membaca amin."

    وَيَقُولُ الثَّنَاءَ سِرًّا وَهُوَ فَإِنَّكَ تَقْضِي إِلَى آخِرِهِ؛ لِأَنَّهُ ثَنَاءٌ وَذِكْرٌ فَكَانَتْ الْمُوَافَقَةُ فِيهِ أَلْيَقَ.

    "Membaca tsana itu sirr (pelan) yaitu bacaan (فائك تقضي إلى آخره) karena bacaan itu berupa pujian dan dzikir, maka ikut membacanya (bersama imam) itu lebih pantas."

  4. Disyariatkan Membalikkan Telapak Tangan

    Dalam tata cara ini, di beberapa tempat, sering kita dapati ketika imam membaca redaksi-redaksi tertentu dalam doa qunut, telapak tangan yang tadinya menghadap ke atas diputar balik, sehingga punggung tanganlah yang menghadap ke atas. Memangnya, apakah maksud dari ini semua? Syaikhul Islam Zakaria al-Anshari (w 926 H) mengatakan dalam kitabnya:

    قَالَ الْعُلَمَاءُ وَالسُّنَّةُ أَنْ يُشِيرَ بِظَهْرِ كَفَّيْهِ إِلَى السَّمَاءِ فِي كُلِّ دُعَاءٍ لِرَفْعِ بَلَاءٍ وَبِبَطْنِهِمَا إِنْ سَأَلَ شَيْئًا أَي تَحْصِيلَهُ لِأَنَّهُ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اسْتَسْقَى وَأَشَارَ بِظَهْرِ كَفَّيْهِ إِلَى السَّمَاءِ رَوَاهُ مُسْلِمٌ وَقِيسَ بِالاسْتِسْقَاءِ مَا فِي مَعْنَاهُ.

    "Para ulama mengatakan: sunah hukumnya menghadapkan punggung telapak tangan ke langit dalam setiap doa tolak bala, dan menghadapkan telapak tangan ke langit dalam setiap doa yang berisi permohonan, itu karena Nabi ketika sholat istisqo menghadapkan punggung tangannya ke langit menurut riwayat dari imam Muslim, maka qiyaskanlah pada istisqo yang semakna dengannya"

    Kesimpulannya, membalikkan tangan ketika berdoa itu dilakukan saat menolak bala, adapun ketika memohon atau meminta suatu permintaan maka yang benar adalah mengangkat tangan dengan telapak tangan menghadap ke atas.

Ketentuan Qunut bagi Imam

Dalam prakteknya, bacaan doa qunut diatas adalah untuk orang-orang yang menjadi ma'mum atau sholat sendirian (Bacaannya : Alloh hummah DINII fiiman hadait). Namun, apabila Anda menjadi imam, maka bacaannya diganti (Bacanya : Alloh hummah DINAA fiiman hadait) dan seterusnya. Karena makna kata "NII" (ihdini = berilah aku petunjuk) merujuk kepada diri sendiri (Saya) dan kata "NA" (ihdina = berilah kami petunjuk) merujuk kepada orang banyak (Kita).

Dikutip laman resmi Pondok Pesantren Al-Khoirot Malang 'Bab Sholat Fathul Muin', mengkhususkan doa untuk diri sendiri saat berdoa bersama hukumnya dimakruhkan.

وكره لإمام تخصيص نفسه بدعاء أي بدعاء القنوت للنهي عن تخصيص نفسه بدعاء، فيقول الإمام: اهدنا

Dimakruhkan bagi imam berdoa khusus untuk dirinya sendiri pada saat doa qunut karena ada larangan tentang hal itu. Karenanya, hendaklah imam membaca "ihdina".


Demikian ulasan mengenai apa itu doa qunut beserta macam-macam doa qunut beserta tatacaranya lengkap teks arab dan tulisan latin serta artinya yang dapat kalian terapkan dalam sholat. Apakah kalian sudah mempraktikkan doa qunut ini ketika sholat subuh atau sholat witir?. Semoga bacaan lafadz doa qunut sholat diatas dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin.


Terima kasih telah membaca artikel kami yang berjudul: Bacaan Doa Qunut dan Tolak Balak Lengkap Arab Latin dan Artinya, jangan lupa + IKUTI website kami dan silahkan bagikan artikel ini jika menurut Anda bermanfaat. Simak artikel kami lainnya di Google News.

Posting Komentar

Tinggalkan komentar sesuai topik artikel, Ceklist Beri Tahu Saya untuk mendapatkan notifikasi via email ketika komentar kalian di balas.
Semua Artikel Backlink Partner
Persetujuan Cookie
Kami menyajikan cookie di situs ini untuk menganalisis lalu lintas, mengingat preferensi Anda, dan mengoptimalkan pengalaman Anda.
Oops!
Sepertinya ada yang salah dengan koneksi internet Anda. Silakan sambungkan ke internet dan mulai menjelajah lagi.
AdBlock Detected!
Kami mendeteksi bahwa Anda menggunakan plugin pemblokiran iklan di browser Anda.
Pendapatan yang kami peroleh dari iklan digunakan untuk mengelola situs web ini, kami meminta Anda untuk memasukkan situs web kami ke dalam daftar pengecualian di plugin pemblokiran iklan Anda.
Site is Blocked
Maaf! Situs ini tidak tersedia di negara Anda.