Pengertian Wukuf, Hukum dan Jadwal Wukuf Serta Puasa Arofah |
Ibadah haji merupakan salah satu rukun Islam yang wajib dilaksanakan oleh umat Muslim yang mampu secara fisik, finansial, dan perjalanan.
Pada bulan Dzulhijjah, umat Muslim dari seluruh dunia berkumpul di Makkah untuk melaksanakan serangkaian ibadah haji yang meliputi wukuf di Arafah, salah satu momen puncak dalam ibadah haji. Bahkan, seseorang yang tidak melaksanakan wukuf akan dianggap tidak berhaji.
Saat pelaksanaan wukuf, para jemaah haji akan berkumpul di Padang Arafah. Mereka berhenti dari segala aktivitasnya dan berdiam diri untuk memanjatkan doa kepada Alloh SWT.
Daftar Isi Artikel:
Mayoritas ulama berpendapat waktu pelaksanaan wukuf di Arafah dimulai pada hari ke-9 bulan Dzulhijjah setelah matahari terbenam (waktu zhuhur) hingga fajar terbit pada hari ke-10. Keterangan tersebut disebutkan dalam salah satu riwayat hadits yang diceritakan dari Abdurrahman bin Ya'mar RA.
Rosululloh SAW bersabda,
الحجُّ عرفةُ, فمن اَدْرَكَ لَيْلَةَ عرفةَ قبلَ طُلُوْعِ الفَجْرِ من ليلةِ جُمَعٍ فَقَدْ تَمَّ حَجُّـهُ
"Haji itu hadir di Arafah. Barangsiapa yang datang pada malam hari jam'in (10 Dzulhijjah sebelum terbit fajar) maka sesungguhnya ia masih mendapatkan haji." (HR At-Tirmidzi).
Baca juga : Idul Qurban, Macam-Macam Hukum Kolektif Ibadah Kurban, serta Syarat Sah Hewan Kurban
Tidak ada aturan khusus mengenai waktu pelaksanaan wukuf, baik saat siang atau malam. Namun, jemaah haji yang melakukan wukuf pada siang hari akan diminta untuk tetap berada di Arafah hingga matahari terbenam (Maghrib). Sementara itu, bagi yang melakukan wukuf pada malam hari, tidak ada aturan khusus yang berlaku.
Hukum Wukuf di Arafah
Setelahnya, yakni hingga tengah malam pada 10-13 Dzulhijjah, jemaah haji melakukan mabit dan lempar jumroh di Mina.
Para ulama satu suara berpendapat bahwa wukuf di Arofah adalah rukun haji yang agung. Diriwayatkan Abdurrahman bin Ya'mar RA bahwa Rasulullah SAW memerintahkan seorang penyeru untuk berseru,
الحج عرفة من جاء ليلة جمع قتل طلوع الفخر فقد أدرك الحج.
"Haji adalah Arofah. Barang siapa yang datang (ke Arofah) pada malam berkumpul (saat menginap di Muzdalifah atau malam menjelang Hari Raya Id), sebelum terbit fajar, maka dia telah mendapatkan Haji." (HR At- Tirmidzi, Ash-habus Sunan, dan Ahmad)
Dijelaskan dalam Matan al-Ghoyah wa al-Taqrib tulisan Abu Syuja' al-Ashfahani, orang yang meninggalkan salah satu kewajiban haji maka wajib baginya untuk membayar dam (denda). Imam Baihaqi meriwayatkan dengan sanad shohih dari Ibnu Abbas, dia berkata, "Barang siapa meninggalkan salah satu manasik haji (kewajiban haji), maka dia wajib membayar dam (denda)."
Wukuf dilakukan setelah khutbah wukuf dan sholat jamak qoshor taqdim Zuhur dan Ashar dalam keadaan tenang dan khusyuk. Selama wukuf, jemaah dapat memperbanyak dzikir, istigfar, sholawat dan doa sesuai sunnah Rosululloh SAW.
Bacaan Doa Wukuf di Arafah
Berkaitan dengan doa wukuf di Arafah, dalam Al Quran disebutkan agar setelah bertolak ke Arafah, jemaah haji diperintahkan untuk memohon ampun kepada Alloh SWT sebagaimana disebutkan dalam Surat Al Baqoroh ayat 198-199. Alloh SWT berfirman:
لَيْسَ عَلَيْكُمْ جُنَاحٌ أَنْ تَبْتَغُوا فَضْلا مِنْ رَبِّكُمْ فَإِذَا أَفَضْتُمْ مِنْ عَرَفَاتٍ فَاذْكُرُوا اللَّهَ عِنْدَ الْمَشْعَرِ الْحَرَامِ وَاذْكُرُوهُ كَمَا هَدَاكُمْ
Tidak ada dosa bagi kalian untuk mencari karunia (rezeki hasil perniagaan) dari Tuhan kalian. Maka apabila kalian telah bertolak dari Arofah, berzikirlah kepada Alloh di Masy'aril Harom. Dan berzikirlah (dengan menyebut) Alloh sebagaimana yang di-tunjukkan-Nya kepada kalian. (QS. Al Baqoroh: 198-199).
Saat berada di padang Arofah, jemaah haji dianjurkan untuk memperbanyak zikir dan doa kepada Alloh. Hal ini karena pada hari Arofah, doa sangat dekat untuk dikabulkan oleh Alloh.
Abdullah bin Amr Rodhiyallohu anhu meriwayatkan dari Nabi Shollallohu ‘alaihi wa sallam, sabda Rosululloh Shollallohu ‘alaihi wa sallam:
خَيْرُ الدُّعاءِ دُعاءُ يَوْمِ عَرَفَةَ، وَخَيْرُ مَا قُلْتُ أَناَ وَالنَّبِيُّوْنَ مِنْ قَبْلِيْ لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ لَهُ المُلْكُ وَلَهُ الحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
“Sebaik-baik doa adalah doa hari Arofah, dan sebaik-baik ucapan yang aku dan para nabi sebelumku ucapkan adalah La ilaha illalloh wahdahu la syarika lah, lahul mulku walahul hamdu wahuwa ngala kulli syai-in qodir.” [HR. at-Tirmidzi no. 3585]
Doa Wukuf di Arofah yang Dibaca Rosululloh SAW
اللَّهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ كَالَّذِي نَقُولُ وَخَيْرًا مِمَّا نَقُولُ، اللَّهُمَّ لَكَ صَلَاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي وَإِلَيْكَ مَآبِي وَلَكَ رَبِّ تُرَاثِي، اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَوَسْوَسَةِ الصَّدْرِ وَشَتَاتِ الْأَمْرِ، اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا تَجِيءُ بِهِ الرِّيحُ
Allohumma lakal hamdu kalladzi naqulu wa khoirom mimma naqulu, allohumma sholati wa nusuki wa mahyaya wa mamati wa ilaika ma-abi wa laka robbi turotsi, allohumma inni anguzu bika min ngazabil qobri wa waswasatis shodri wa syatatil amri, allohumma inni anguzu bika min syarrima taji-u bihir rihu.
"Ya Alloh, bagi Mu pujian seperti yang kami ucapkan, dan lebih baik dari apa yang kami ucapkan. Ya Alloh, untuk-Mu sholatku, ibadah hajiku, untuk-Mu kehidupanku dan kematianku dan kepada-Mu kami akan kembali, untuk-Mu kami tunjukkan ibadahku. Ya Alloh, kami berlindung kepada-Mu dari siksa neraka, dari hati yang ragu dan dari tercerai berainya urusan. Ya Alloh, aku berlindung kepada-Mu dari yang terburuk yang didatangkan oleh angin."
Doa Wukuf di Arofah Kedua
اللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّي، لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ، خَلَقْتِنِي وَأَنَا عَبْدُكَ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ، أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ، أَبُوءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلِيَّ، وَأَبُوءُ بِذَنْبِي، فَاغْفِرْ لِي فَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا أَنْتَ
Allohumma Anta Robbii Laa Ilaaha Illa anta, kholaqtanii wa anaa ngabduka, wa anaa ngalaa ngahdika wa wa'dika mastatho'tu, anguudzubika min syarri maa shona'tu, abu ulaka bini'matika ngalayya wa abuu bidzanbii faghfirlii fa-innahuu laa yaghfirudz dzunuuba illa anta.
"Ya Alloh, Engkau adalah Tuhanku, tidak ada Tuhan selain Engkau, Engkaulah yang menciptakan diriku, dan aku adalah hamba-Mu, dan aku berada di bawah perintah-Mu dan janji-Mu menurut kemampuanku. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahalan apa yang telah kuperbuat, aku kembali kepada-Mu dengan semua nikmat yang telah Engkau berikan kepadaku, dan aku kembali kepada-Mu dengan semua dosaku. Maka ampunilah daku, karena sesungguhnya tiada seorang pun yang dapat mengampuni dosa-dosa kecuali hanya Engkau."
Doa Wukuf di Arafah versi Ketiga
لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ لَهُ المُلْكُ وَلَهُ الحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
Laa ilaha illalloh wahdahu la syarika lah, lahul mulku walahul hamdu wahuwa ngala kulli syai-in qodir.
"Tidak ada Tuhan selain Alloh dan tidak ada sekutu bagi-Nya. Miliki-Nya segala kerajaan, segala pujian dan Alloh yang menguasai segala sesuatu."
Doa Wukuf di Arafah Keempat
اللَّهُمَّ إِنِّي ظَلَمْتُ نَفْسِي ظُلْمًا كَثِيرًا وَلَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا أَنْتَ، فَاغْفِرْ لِي مَغْفِرةً مِنْ عِنْدِكَ وَارْحَمْنِي، إنَّك أَنْتَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ
Allohumma innii dholamtu nafsii dhulman katsiiron walaa yaghfirudz dzunuuba illaa anta, faghfirlii maghfirotan min ngindika warhamnii, innaka aantal ghofuurur rohiim.
"Ya Alloh, sesungguhnya aku telah menganiaya diriku sendiri dengan perbuatan aniaya yang banyak sekali, sedangkan tiada seorang pun yang dapat memberikan ampunan kecuali Engkau; maka ampunilah aku dengan ampunan dari sisi-Mu dan belas kasihanilah aku. Sesungguhnya Engkau Maha Penerima tobat lagi Maha Penyayang."
Doa Wukuf di Arafah Dibaca Nabi Khidir
Doa wukuf di Arafah sesuai sunnah berikutnya yang bisa diamalkan para jemaah haji yakni doa yang dipanjatkan Nabi Khidir di Arafah. Berikut doa Nabi Khidir, sebagaimana disebutkan oleh Imam Al-Ghozali dalam kitab Asrorul Hajji;
يَا مَنْ لَا يُشْغِلُهُ شَأْنٌ عَنْ شَأْنٍ وَلَا سَمْعٌ عَنْ سَمْعٍ وَلَا تَشْتَبِهُ عَلَيْهِ اْلاَصْوَاتُ يَا مَنْ لاَ تَخْتَلِطُهُ اْلمَسَائِلُ وَلاَ تَخْتَلِفُ عَلَيْهِ اللُّغَّاتُ يَا مَنْ لَا يُبْرِمُهُ إِلْحَاحُ اْلمُلِحِّيْنَ وَلاَ تَضْجِرُهُ مَسْأَلَةُ السَّائِلِيْنَ أَذِقْنَا بَرْدَ عَفْوِكَ وَحَلاَوَةِ مُنَاجَاتِكَ
Ya man la yusyghiluhu sya’nun ngan sya’nin wala samngun ngan samngin wala tasytabihu ngalaihil ashwatu ya man la takhtalithul masa-ilu wala takhtalifu ngalaihil lughghatu ya man la yubrimuhu ilhahul mulihhin wala tadhjiruhu mas-alatus sa-ilina aziqna barda ngafwika wa halawati munajatika.
"Wahai zat yang tidak menyibukkan pada-Nya kesibukan atas kesibukan, juga pendengaran atas pendengaran, tidak serupa bagi-Nya berbagai macam suara, tidak beda bagi-Nya berbagai bahasa. Wahai zat yang tidak terikat oleh keluh kesahnya orang yang berkeluh kesah, dan tidak depresi oleh permintaan orang yang meminta, berilah kami rasa kesejukan ampunan-Mu dan manisnya bermunajat pada-Mu."
Baca juga : Keutamaan Bulan Dzulhijah Dan Amalan yang di Anjurkan di dalamnya
Jadwal Pelaksanaan Wukuf di Arofah
Pelaksanaan wukuf di Arafah yaitu pada tanggal 9 Zulhijjah.
Pada tanggal 8 Dzulhijjah : Pergerakan jemaah haji dari hotel di Makkah ke Arofah mulai pukul 07.00 -22.00 WAS.
Pada tanggal 9 Dzulhijjah : Jemaah haji wukuf di Arofah dari setelah Dzuhur sampai Ashar. Jemaah haji mulai diberangkatkan dari Arofah ke Muzdalifah untuk mengumpulkan batu lempar jumroh.
Jadwal Puasa Arofah
Puasa pada hari Arofah merupakan anjuran Nabi Muhammad SAW. Umat muslim yang tidak melaksanakan ibadah haji, dianjurkan untuk melaksanakan puasa sunah bertepatan dengan hari Arofah ini. Puasa tersebut dilakukan pada tanggal 9 Dzulhijjah atau sehari sebelum Idul Adha.
Rosululloh SAW menyebutkan bahwa puasa Arofah ini memiliki keutamaan yang luar biasa. Sebagaimana dalam haditsnya beliau bersabda;
وَ سُئِـلَ عن صَوْمِ يَوْمِ عَرَفَةَ, فقال: يُكَـفِّرُ السنـةَ الماضيـةَ و الباقيـةَ.
Dan (Rosululloh SAW) ditanya tentang puasa pada Hari 'Arofah, lalu beliau bersabda: "Menghapuskan (dosa kecil) yang dilakukan tahun yang lalu dan tahun yang berjalan". (HR. Muslim).
Niat Puasa Arofah
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ يَوْمِ عَرَفَةَ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shouma ghodin ngan ada-i sunnati Arofah lillahi tangala.
“Saya niat berpuasa sunnah Arofah esok hari karena Alloh Ta’ala.”
Simak Berbagai Kajian Islami dan Amalan Islam di Google News