Bacakan

STOP! Jangan Ghibah, Berikut Dalil dan Hadits tentang pengertian Ghibah, larangan dan Dosa Ghibah

Dalil dan Hadits tentang pengertian Ghibah, larangan dan Dosa Ghibah
Dalil dan Hadits tentang pengertian Ghibah, larangan dan Dosa Ghibah
Dalil dan Hadits tentang pengertian Ghibah, larangan dan Dosa Ghibah

Berikut Dalil dan Hadits tentang pengertian Ghibah, larangan dan Dosa Ghibah

Ghibah adalah perbuatan yang sering kali kita lakukan dengan tanpa sadar, bagi kita yang suka berkumpul atau nongkrong bareng teman, peristiwa ghibah terhadap yang lain hapir tidak bisa dihindarkan.

Ghibah juga salah satu penyakit ibu-ibu yang terbilang akut, kenapa demikian?

Sering kita jumpai sekelompok ibu-ibu sedang asik ngobrol, di dalam obrolan pasti tidak luput dari ghibah.

Apalagi saat ibu-ibu saling bertemu pada waktu belanja di warung dekat rumah, di tukang sayur bahkan di pengajian, Pasti sedikit banyak akan berbincang-bincang bahkan saling Ghibah satu sama lain.

Kebiasaan seperti ini memang sering terjadi di kalangan ibu-ibu.

Ghibah juga tidak hanya di dunia nyata, bahkan kini perbuatan ghibah seperti sudah menjadi sesuatu acara wajib.

Ada berbagai macam acara gosip yang anehnya, banyak penggemarnya.

Bagaimana cara agar bisa menghindari Ghibah dan apa itu ghibah, seberapakah besar dosa ghibah ?

Berikut ini kami akan menjelaskanya untuk anda sekalian.

Sebenarnya dari tulisan di ataspun tanpa kita sadari kitasedang ber ghibah bukan ?

Namun jangan khawatir karena ternyata ada juga ghibah yang baik. yuk,, simak sapai habis artikel ini.

Pengertian Ghibah

Ghibah merupakan salah satu perbuatan dosa yang dibenci oleh Allah SWT dan harus dihindari oleh umat Islam. Secara etimologi, ghibah berasal dari bahasa Arab (dari kata ghaabaa yaghiibu ghaiban), yang artinya ghaib, tidak hadir.

Berdasarkan etimologi tersebut, dapat dipahami bahwa ghibah ialah bentuk 'ketidakhadiran seseorang' dalam sebuah pembicaraan.

Sementara menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, ghibah yaitu kegiatan membicarakan keburukan (aib) orang lain atau bergunjing.

Ghibah merupakan perbuatan membicarakan keburukan atau aib orang lain.

Meskipun yang dibicarakan sesuai dengan kenyataan, tetapi ghibah tetaplah suatu perbuatan yang dzalim.

Islam, melarang perbuatan ghibah bahkan sangat dilarang karena berisiko menimbulkan fitnah, dan yang ditimbulkan dri fitnah akan sangat berpengaruh dalam kehidupan.

Ini wajib diketahui, jika seseorang yang berghibah diibaratkan seperti memakan bangkai saudaranya sendiri.

Ghibah juga merupakan perbuatan yang sangat dekat dengan perbuatan buruk lainnya seperti iri, dengki, hingga fitnah.

Larangan Ghibah dan Dosa Akibat Ghibah

Dalam Alquran perbuatan Ghibah di jelaskan, perbuatan Ghibah merupakan perilaku dzalim yang dilaknat oleh Allah SWT.

Hal tersebut tercantum dalam Alquran dan al hadist.

Allah SWT berfirman dalam Surat An-Nur Ayat 19 :

اِنَّ الَّذِيْنَ يُحِبُّوْنَ اَنْ تَشِيْعَ الْفَاحِشَةُ فِى الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَهُمْ عَذَابٌ اَلِيْمٌۙ فِى الدُّنْيَا وَالْاٰخِرَةِۗ وَاللّٰهُ يَعْلَمُ وَاَنْتُمْ لَا تَعْلَمُوْنَ

"Siapapun gemar menceritakan atau menyebarluaskan kejelekan saudara Muslim kepada orang lain diancam dengan siksa yang pedih di dunia dan di akhirat."

Allah SWT menggambarkan perilaku orang yang suka ghibah atau menggunjing dan membicarakan orang lain dalam Surat Hujurat Ayat 12 :

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اجْتَنِبُوْا كَثِيْرًا مِّنَ الظَّنِّۖ اِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ اِثْمٌ وَّلَا تَجَسَّسُوْا وَلَا يَغْتَبْ بَّعْضُكُمْ بَعْضًاۗ اَيُحِبُّ اَحَدُكُمْ اَنْ يَّأْكُلَ لَحْمَ اَخِيْهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوْهُۗ وَاتَّقُوا اللّٰهَ ۗاِنَّ اللّٰهَ تَوَّابٌ رَّحِيْمٌ

"Wahai orang-orang beriman jauhilah banyaknya prasangka sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa, janganlah kalian mencari-cari kesalahan, jangan menggunjing sebagian terhadap sebagian, apakah engkau senang jika makan daging bangkai saudaranya? Maka kalian membencinya, dan takutlah kepada Allah sesungguhnya Allah menerima taubat dan Maha penyayang."

Rasulullah SAW juga melarang umatnya untuk berghibah. Diriwayatkan dalam hadist Tirmidzi, Rasulullah SAW bersaba :

"Orang Islam itu saudara bagi orang Islam lain, jangan saling mengkhianati, jangan saling membohongi, dan jangan saling merendahkan, setiap Muslim atas Muslim yang lain itu haram rahasianya, hartanya dan darahnya, taqwa itu ada di sini (dalam hati) cukup seseorang dikatakan jelek jika memandang rendah saudaranya Muslim."

Baca : Penyakit Ain, sebab, cara mngobati dan Doa agar Terhindar Dari Penyakit Ain

Dosa Ghibah Lebih Berat dari Zina

Rasulullah SAW menyatakan bahwa dosa orang yang berghibah berat dari dosa zina.

الْغِيبَةُ أَشَدُّ مِنَ الزِّنَا . قِيلَ: وَكَيْفَ؟ قَالَ: الرَّجُلُ يَزْنِي ثُمَّ يَتُوبُ، فَيَتُوبُ اللَّهُ عَلَيْهِ، وَإِنَّ صَاحِبَ الْغِيبَةِ لَا يُغْفَرُ لَهُ حَتَّى يَغْفِرَ لَهُ صَاحِبُهُ

"Ghibah itu lebih berat dari zina. Seorang sahabat bertanya, 'Bagaimana bisa?' Rasulullah SAW menjelaskan, 'Seorang laki-laki yang berzina lalu bertobat, maka Allah bisa langsung menerima tobatnya. Namun pelaku ghibah tidak akan diampuni sampai dimaafkan oleh orang yang dighibahnya," (HR At-Thabrani).

Selain itu, diriwayatkan bahwa Allah SWT pernah berfirman kepada Nabi Musa AS:

"Siapa saja yang meninggal dunia dalam keadaan bertaubat dari perbuatan ghibah, maka dia adalah orang terakhir masuk surga. Dan siapa saja yang meninggal dalam keadaan terbiasa berbuat ghibah, maka dia adalah orang yang paling awal masuk neraka."

Di akhirat nanti, seseorang yang suka berghibah akan dimintai pertanggungjawaban di hadapan Allah SWT oleh orang yang dighibahnya. Amal kebaikannya pun dibayarkan kepada orang-orang yang pernah dizaliminya, termasuk kepada orang yang telah dighibahnya. Kemudian setelah amal kebaikannya habis, amal keburukan orang-orang yang dizaliminya ditimpakan pada dirinya.

Dari pengertian ghibah, larangan dan Dosa ghibah yang sudah kami jelaskan diatas, kita harus memiliki pengendalian diri serta kebijaksaan untuk tidak larut ketika sedang membicarakan orang lain.

Karena Ghibah termasuk juga menistakan sesama.

KH. Abdurahman wahid pernah berpesan ;

Memuliakan Manusia berarti memuliakan pencipanya, Merendahkan Manusia berarti Merendahkan dan Menistakan penciptanya.

Cara Menghindari Ghibah

Terdapat beberapa cara untuk menghindari ghibah, di antaranya sebagai berikut.

  1. Memperbanyak ilmu agama

    Sudah barang tentu ilmu agama jika kita amalkan dengan benar akan menyelamatkan kita semua. Dengan mengikuti kajian, membaca Alquran dan tafsirnya, serta selalu berpikir positif agar dapat menjauhkan diri dari menggunjingkan orang lain.

  2. Diam atau tidak menanggapi

    Salah satu cara menghindari berghibah yaitu diam.

    Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

    "Barang siapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir maka hendaklah ia berkata baik atau hendaklah ia diam." (Muttafaq 'alaih: Al-Bukhari, Muslim)

  3. Menasehati pelaku ghibah untuk menyudahinya

    Anda bisa mengatakan dan mengingatkan pelaku ghibah bahwa perbuatan yang dilakukannya itu salah. Sebagaimana Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :

    "Barangsiapa diantara kalian melihat kemungkaran, rubahlah dengan tangannya. Jika dia tidak mampu, rubahlah dengan lidahnya. Jika dia tidak mampu, rubahlah dengan hatinya. Dan itulah selemah-lemah iman" (HR Muslim ).

Baca dan simak juga : Mengenal perbedaan Hati, Ruh, akal dan qolbu

5 Jenis ghibah yang di perbolehkan

Ternyata ada beberapa jenis ghibah yang di perbolehkan apa saja itu ?

Mengenai kondisi ghibah yang baik, seprti yang sudah disinggung di pembuka Artikel, yang diperbolehkan untuk berbuat ghibah, tersebut adalah sebagai berikut:

  1. Tadzalum

    yakni kondisi orang yang teraniaya lalu melaporkan perbuatan tersebut kepada pihak berwajib, ulama, atau penguasa yang kiranya dapat menangani permsalahannya. Allah SWT berfirman yang artinya;

    “Allah tidak menyukai ucapan buruk, (yang diucapkan) dengan terang kecuali oleh orang yang dianiaya. Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.

  2. Menceritakan tentang keburukan seseorang oleh karena orang tersebut berbuat maksiat

    Dalam hal ini, tujuan menceritakan keburukan orang tersebut adalah agar ustadz, kiai, psikolog, atau orang yang mampu untuk memperbaiki dan mengubah si yang dibicarakan agar berhenti berbuat maksiat.

    Rasulullah SAW bersabda yang artinya;

    “Barang siapa di antara kalian yang melihat kemungkaran maka hendaklah ia merubahnya dengan tangannya, jika tidak mampu, maka dengan lisannya, dan jika tidak mampu maka dengan hatinya.” (HR. Muslim).

  3. Saat meminta fatwa

    Dalam sebuah riwayat, Hindun binti Utbah (istri Abu Sofyan) pernah mengadu kepada Rasulullah SAW dan mengatakan;

    “Wahai Rasulullah SAW, suamiku adalah seorang yang bakhil. Dia tidak memberikan padaku uang yang cukup untuk dapat memenuhi kebutuhan rumah tangga kami, kecuali yang aku ambil dari simpanannya dan dia tidak mengetahuinya. Apakah perbuatanku itu dosa? Rasulullah SAW menjawab, ambillah darinya sesuatu yang dapat memenuhi kebutuhanmu dan anak-anakmu dengan cara yang baik (ma’ruf).” (HR. Bukhari)

  4. Boleh mengghibah orang yang berbuat maksiat

    Misalnya mabuk, berjudi, dan mencuri, dan sebagainya.

    Juga terhadap orang yang menunjukkan permusuhan terhadap Islam.

    Hal tersebut tidak lain memiliki tujuan agar orang tersebut bertobat dari melakukan hal - hal yang merugikan orang lain dan tentunya berdosa.


Nah, demukian tadi artikel yang kami hadirkan tentang pengertian ghibah dan dosa karena ghibah, semoga menjadi ilmu bermanfaat dan menjadikan kita lebih hati-hati dalam bertindak dan berkata-kata.

Semoga bermanfaat.

Anda mungkin tertarik artikel ini:

Terima kasih telah membaca artikel kami yang berjudul: STOP! Jangan Ghibah, Berikut Dalil dan Hadits tentang pengertian Ghibah, larangan dan Dosa Ghibah, jangan lupa + IKUTI website kami dan silahkan bagikan artikel ini jika menurut Anda bermanfaat. Simak artikel kami lainnya di Google News.


Posting Komentar

Tinggalkan komentar sesuai topik artikel, Ceklist Beri Tahu Saya untuk mendapatkan notifikasi via email ketika komentar kalian di balas.
Semua Artikel Backlink Partner
Persetujuan Cookie
Kami menyajikan cookie di situs ini untuk menganalisis lalu lintas, mengingat preferensi Anda, dan mengoptimalkan pengalaman Anda.
Oops!
Sepertinya ada yang salah dengan koneksi internet Anda. Silakan sambungkan ke internet dan mulai menjelajah lagi.
AdBlock Detected!
Kami mendeteksi bahwa Anda menggunakan plugin pemblokiran iklan di browser Anda.
Pendapatan yang kami peroleh dari iklan digunakan untuk mengelola situs web ini, kami meminta Anda untuk memasukkan situs web kami ke dalam daftar pengecualian di plugin pemblokiran iklan Anda.
Site is Blocked
Maaf! Situs ini tidak tersedia di negara Anda.