Bacakan

Cara dan Waktu yang Tepat untuk Bersedekah, Bagaimana dan Kepada Siapa Kita Bersedekah?

Cara dan Waktu yang Tepat untuk Bersedekah, Bagaimana dan Kepada Siapa Kita Bersedekah?
Cara dan Waktu yang Tepat untuk Bersedekah, Bagaimana dan Kepada Siapa Kita Bersedekah?
Cara dan Waktu yang Tepat untuk Bersedekah, Bagaimana dan Kepada Siapa Kita Bersedekah?

Sudah bukan perkara yang baru ketika kita mendengar kata sedekah, sedekah adalah salah satu amalan islam yang banyak memiliki keutamaan, amalan yang mengandung nilai sosial. Namun banyak yang ternyata belum mengetahui secara persis kapan waktu yang tepat dan kepada siapa sedekah itu tepat diberikan.

Selain menjalankan ibadah-ibadah pokok (wajib) seseorang belum dianggap mendapatkan kebaikan hingga rela memberikan harta yang dicintai.

Di dalam Al-Qur’an, Alloh berfirman dalam Al-Quran Surat Ali Imron ayat 92:

لَنْ تَنَالُوا الْبِرَّ حَتَّى تُنْفِقُوا مِمَّا تُحِبُّونَ وَمَا تُنْفِقُوا مِنْ شَيْءٍ فَإِنَّ اللَّهَ بِهِ عَلِيمٌ

Kamu tidak akan memperoleh kebajikan, sebelum kamu menginfakkan sebagian harta yang kamu cintai. Dan apa pun yang kamu infakkan, tentang hal itu, sungguh Alloh Maha Mengetahui. (QS. Ali Imron: 92).

Waktu Istimewa dan Cara Bersedekah

Sejatinya sedekah memiliki Makna yang sama seperti sholat dan puasa, sedekah juga memiliki waktu istimewa. dan sedekah yang paling Istimewa menurut Nabi Muhammad SAW adalah sebagaimana diterangkan dalam Hadis berikut:

يَا رَسُولَ اللَّهِ أَىُّ الصَّدَقَةِ أَفْضَلُ قَالَ جَهْدُ الْمُقِلِّ

Wahai Rosululloh sedekah apakah yang paling utama? Beliau menjawab: "Sedekah yang diberikan secara susah payah oleh orang yang berharta sedikit." (HR. Abu Daud, An Nasa'i dalam As Sunan Al Kubra, Al Baihaqi dalam Syu’abul Iman)

Ada beberapa waktu istimewa yang dianjurkan ketika seseorang hendak bersedekah, berikut waktu yang lebih utama untuk bersedekah :

  1. Bersedekah ketika masih sehat dan kuat.

    Sedekah yang dikeluarkan ketika masih sehat jauh lebih istimewa daripada saat sakit, mendekati ajal, atau sedekah yang di wasiatkan untuk ditunaikan setelah orang tersebut meninggal.

    Rosululloh SAW bersabda:

    عن أَبي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ جَاءَ رَجُلٌ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ : يَا رَسُولَ اللَّهِ أَيُّ الصَّدَقَةِ أَعْظَمُ أَجْرًا قَالَ أَنْ تَصَدَّقَ وَأَنْتَ صَحِيحٌ شَحِيحٌ تَخْشَى الْفَقْرَ وَتَأْمُلُ الْغِنَى وَلا تُمْهِلُ حَتَّى إِذَا بَلَغَتْ الْحُلْقُومَ قُلْتَ لِفُلانٍ كَذَا وَلِفُلانٍ كَذَا وَقَدْ كَانَ لِفُلانٍ"

    Sedekah terbaik adalah yang engkau keluarkan masih sehat dari harta yang kau sayangi, engkau takut miskin dan ingin kaya. Jangan tunda sedekah hingga nyawa di tenggorokan lalu engkau berkata, ‘Berikan ini pada si Fulan dan ini pada si Fulan.’ Walaupun harta itu memang hak si Fulan. (HR. Bukhari dan Muslim).

    Dan Bentuk dari sedekah bukan hanya berupa Uang atau harta, sedekah bisa juga dengan tenaga, contoh ketika kita ingin bersedekah pada pembangunan masjid, tapi kita tidak mempunyai Harta untuk disedekahkan, maka tenaga bisa kita niatkan untuk bersedekah.

  2. Bersedekahlah setelah Kewajiban terpenuhi.

    Mungkin ada diantara kita yang rajin bersedekah, namu mengabaikan kewajiban, contoh rajin bersedekah namun tidak menjalankan kewajiban sholat, meskipun seberapa besar yang disedekahkan, maka hanya pujian dari di dunialah yang ia dapatkan (wallohu a'lam).

    Alloh berfirman dalam surat al-Baqoroh ayat 219:

    يَسْـَٔلُوْنَكَ عَنِ الْخَمْرِ وَالْمَيْسِرِۗ قُلْ فِيْهِمَآ اِثْمٌ كَبِيْرٌ وَّمَنَافِعُ لِلنَّاسِۖ وَاِثْمُهُمَآ اَكْبَرُ مِنْ نَّفْعِهِمَاۗ وَيَسْـَٔلُوْنَكَ مَاذَا يُنْفِقُوْنَ ەۗ قُلِ الْعَفْوَۗ كَذٰلِكَ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمُ الْاٰيٰتِ لَعَلَّكُمْ تَتَفَكَّرُوْنَۙ

    Mereka menanyakan kepadamu (Muhammad) tentang khomr dan judi.

    Katakanlah, “Pada keduanya terdapat dosa besar dan beberapa manfaat bagi manusia. Tetapi dosanya lebih besar daripada manfaatnya.” Dan mereka menanyakan kepadamu (tentang) apa yang (harus) mereka infakkan.

    Katakanlah, “Kelebihan (dari apa yang diperlukan).” Demikianlah Alloh menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu agar kamu memikirkan.” (QS. Al-Baqoroh: 219).

    Rosululloh juga bersabda :

    Sedekah terbaik adalah yang dikeluarkan dari kelebihan harta, (HR. Bukhori).

    Dan kewajiban bersedekah sejatinya hanya berlaku kepada yang telah memiliki sesuatu yang lebih dari apa yang dibutuhkan.

  3. Bersedekahlah pada kerabat.

    Sedekah sebenarnya dapat diberikan kepada siapa saja, dalam bentuk apa saja, kapan saja dan di mana saja. Namun Alloh menganjurkan untuk memberikan sedekah kepada orang-orang terdekat.

    Bersedekah lebih dianjurkan diberikan kepada sanak kerabat.

    Dalam kitab Fathul Mu'in mengutarakan hal yang berbeda.

    وإعطاؤها لقريب لا تلزمه نفقته أولى الأقرب فالأقرب من المحارم ثم الزوج أو الزوجة ثم غير

    المحرم والرحم من جهة الأب ومن جهة الام سواء ثم محرم الرضاع ثم المصاهرة أفضل

    Memberikan sedekah sunnah kepada kerabat yang tidak menjadi tanggung jawab nafkahnya itu lebih utama. Baru kemudian kerabat paling dekat berikutnya, berikutnya yang bersumber dari keluarga yang haram dinikahi (mahrom), suami/istri, kemudian kelurga non-mahrom, keluarga dari ayah ibu, mahram sebab sepersusuan, berikutnya adalah mertua. (Fathul Muin)

    Dan dijelaskan pula Imam Nawawi dalam kitabnya Al-Majmu’ Syarah Al-Muhadzab berpendapat :

    Ulama telah sepakat bahwa bersedekah kepada sanak famili lebih utama.

    أَجْمَعَتْ الْأُمَّةُ عَلَى أَنَّ الصَّدَقَةَ عَلَى الْأَقَارِبِ أَفْضَلُ مِنْ الْأَجَانِبِ.

    Ulama sepakat bahwa sedekah kepada sanak kerabat lebih utama daripada sedekah kepada orang lain. (Al-Majmu’ Syarah Al-Muhadzab).

    Kerabat yang dimaksud adalah kerabat yang kurang mampu dan kerabat yang menyimpan dan menyembunyikan api permusuhan.

    Setelah itu, golongan yang juga sebaiknya mendapat sedekah, yaitu anak-anak yatim, duafa, dan janda-janda jompo.

  4. Bersedekah Secara rahasia dan tidak Mengungkit-ungkit sedekah.

    اَلَّذِيۡنَ يُنۡفِقُوۡنَ اَمۡوَالَهُمۡ فِىۡ سَبِيۡلِ اللّٰهِ ثُمَّ لَا يُتۡبِعُوۡنَ مَاۤ اَنۡفَقُوۡا مَنًّا وَّلَاۤ اَذًى‌ۙ لَّهُمۡ اَجۡرُهُمۡ عِنۡدَ رَبِّهِمۡ‌ۚ وَلَا خَوۡفٌ عَلَيۡهِمۡ وَلَا هُمۡ يَحۡزَنُوۡنَ

    Orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Alloh, kemudian mereka tidak mengiringi apa yang dinafkahkannya itu dengan menyebut-nyebut pemberiannya dan dengan tidak menyakiti (perasaan si penerima), mereka memperoleh pahala di sisi Tuhan mereka. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. (QS. Al-Baqoroh: 262)

    اِنْ تُبْدُوا الصَّدَقٰتِ فَنِعِمَّا هِيَۚ وَاِنْ تُخْفُوْهَا وَتُؤْتُوْهَا الْفُقَرَاۤءَ فَهُوَ خَيْرٌ لَّكُمْ ۗ وَيُكَفِّرُ عَنْكُمْ مِّنْ سَيِّاٰتِكُمْ ۗ وَاللّٰهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ خَبِيْرٌ

    Jika kamu menampakkan sedekah(mu), maka itu adalah baik sekali. Dan jika kamu menyembunyikannya dan kamu berikan kepada orang-orang fakir, maka menyembunyikan itu lebih baik bagimu. Dan Alloh akan menghapuskan dari kamu sebagian kesalahan-kesalahanmu; dan Alloh mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS. Al-Baqoroh: 271)

  5. Bersedekah jariah

    Sedekah jariyah adalah sedekah yang diniatkan untuk kebaikan. Nantinya kebaikan itu masih terus dirasakan hingga orang yang sedekah tersebut meninggal dunia. Misalnya sedekah dalam pembangunan masjid, madrasah dan wakaf.

    Seperti yang tertulis dalam Hadist Riwayat Muslim ;

    "Rosululloh bersabda, Jika seorang anak Adam meninggal, maka terputuslah seluruh amalnya kecuali tiga hal, sedekah jariyah, ilmu yang manfaat, dan anak (sholeh) yang mendoakan orang tuanya.

  6. Bersedekah di bulan Romadhon

    Romadhon adalah bulan dimana setiap amal perbuatan di lipat gandakan pahalanya. bulan dimana Umat muslim "panen Pahala", dari yang demikian, pada bulan ini sangat dianjurkan untuk melakukan Amalan kebaikan.

    Di bulan romadhon Alloh SWT juga memudahkan Umat manusia untuk berbuat baik, maka tidak heran jika pada bulan ini setiap surau, masjid dan majlis ilmu dipenuhi jama'ah, disamping menjalankan amalan-amalan wajib pokok, Umat muslim selalu menjadikan bulan Romadhon sebagai bulan sedekah

Urutan Penerima Sedekah

Setelah kita tahu Waktu yang tepat untuk bersedekah kemudian bagaimana dan pada siapa sedekah harus di berikan?

Pada siapa seharusnya kita Bersedekah ?

Berikut urutan sedekah yang Benar :

Urutan Penerima Sedekah
Urutan Penerima Sedekah

Sedekah adalah sebuah Amalan kebaikan yang siapapun mengamalkanya akan mendapatkan pahala berkali lipat dari apa yang ia sedekahkan.

Berikut Urutanya :

  1. Sedekah yang Utama adalah kepada Orang Tua
  2. Bersedekah kepada saudara atau kerabat dekat
  3. Bersedekah kepada Anak Yatim / Piatu
  4. Bersedekah kepada Orang fakir miskin
  5. Bersedekah kepada Musafir / orang dalam perjalanan.

Selain ke Lima urutan Bersedekah diatas ada satu lagi sedekah yang dilupakan, padahal sedekah ini adalah yang utama setelah bersedekah kepada Orang Tua, yaitu sedekahnya Suami terhadap Istri.

Jangan Cemas Uang Habis Demi Menafkahi Istri
Jangan Cemas Uang Habis Demi Menafkahi Istri

Bahkan jika seorang Suami jika lalai bersedekah kepada istrinya akan menjadi penyebab susahnya Rezeki.

Keutamaan Bersedekah

Selain sebagai Upaya menyeimbangkan taraf sosial di kalangan Masyarakat, sedekah merupakan salah satu amal yang sangat dianjurkan untuk dilakukan oleh umat Islam karena terdapat banyak manfaat yang akan dirasakan.

Berikut empat manfaat dari sedekah yang dirasakan baik di kehidupan dunia maupun di akhirat.

  1. Sedekah Menunjukan Kasih Sayang

    Sedekah bukan sekedar memberi pada yang tidak mampu, bersedekah merupakan salah satu ajaran Islam yang menggambarkan jika Islam adalah Agama rahmatan lil 'alaamiin, yang berarti, Islam sangat mengedepankan kelayakan hidup antara umat Islam, karena salah satu tujuan sedekah yaitu agar antara si Kaya dan si Miskin dapat saling membantu, sehingga ketimpangan tidak begitu terasa di tengah umat Islam sendiri.

  2. Sedekah tidak mengurangi kekayaan

    Percayakah Anda jika sedekah tidak akan mengurangi, malah justru dapat menambah apa yang telah disedekahkan. Jangan takut kekayaan Anda akan berkurang jika terus bersedekah. Uang atau sesuatu yang kita sedekahkan tidak terduga akan dikembalikan bahkan dilipatgandakan oleh Alloh SWt.

    Rosululloh bersabda :

    "Tidak ada satu hari pun di mana pada pagi harinya seorang hamba ada padanya melainkan dua malaikat turun kepadanya, salah satu di antara keduanya berkata ‘Ya Alloh, berikanlah ganti bagi orang yang berinfak’ dan yang lainnya berkata ‘Ya Alloh hancurkan lah (harta) orang yang kikir," (HR. Bukhari dan Muslim).

    Saat di akhirat nanti, kita dikumpulkan oleh Alloh tanpa kekayaan sepeser pun. Salah satu yang menyelamatkan kita ketika menghadap Alloh SWT, saat yaumul hisab (hari dihitungnya amal).

    Sebagaimana Firman Alloh SWT dalam Al-Quran surat al-Hadid ayat 7:

    اٰمِنُوْا بِاللّٰهِ وَرَسُوْلِهٖ وَاَنْفِقُوْا مِمَّا جَعَلَكُمْ مُّسْتَخْلَفِيْنَ فِيْهِۗ فَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مِنْكُمْ وَاَنْفَقُوْا لَهُمْ اَجْرٌ كَبِيْرٌ

    Berimanlah kamu kepada Alloh dan Rosul-Nya dan infakkanlah (di jalan Alloh) sebagian dari harta yang Dia telah menjadikan kamu sebagai penguasanya (amanah). Maka orang-orang yang beriman di antara kamu dan menginfakkan (hartanya di jalan Alloh) memperoleh pahala yang besar. (QS. Al-Hadid: 7)

  3. Sedekah Merupakan investasi

    Investasi pada umumnya bersifat harta benda yang kita jadikan Aset untuk menunjang kehidupan di masa depan. Begitu pula dengan Bersedekah, dengan bersedekah bisa menjadi investasi paling baik yang akan menciptakan lingkungan adil dan harmonis.

    Hal ini bisa mengacu pada peristiwa para pendatang (Muhajirin) yang bermigrasi menuju Madinah. Kaum Anshor membantu para pendatang di Madinah sehingga mereka bersama-sama dapat membangun masyarakat yang sukses dan sejahtera.

    Di akhirat nanti, Alloh akan menjanjikan pengembalian harta yang telah kita investasikan yaitu amal / sedekah yang dilakukan di dunia.

    Sebagaimana Alloh berfirman dalam surat al-Baqoroh ayat 261:

    مَثَلُ الَّذِيْنَ يُنْفِقُوْنَ اَمْوَالَهُمْ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ اَنْۢبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِيْ كُلِّ سُنْۢبُلَةٍ مِّائَةُ حَبَّةٍ ۗ وَاللّٰهُ يُضٰعِفُ لِمَنْ يَّشَاۤءُ ۗوَاللّٰهُ وَاسِعٌ عَلِيْمٌ

    Perumpamaan orang -orang yang menginfakan hartanya di jalan Alloh adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada tiap-tiap tangkai: tumbuh seratus biji. Alloh melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Alloh Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui. (QS. Al-Baqoroh: 261).

Simak juga :Pahala Bersedekah kepada Anak yatim


Demikian penjelasan tentang Kenapa Sodaqoh atau sedekah sangat dianjurkan. Cara dan Waktu yang tepat untuk Bersedekah, Kapan dan kepada siapa sedekah tepat di berikan. Semoga menginspirasi kita untuk selalu mengedepankan sedekah setelah kewajiban pokok Islam kita laksanakan.

Anda mungkin tertarik artikel ini:

Terima kasih telah membaca artikel kami yang berjudul: Cara dan Waktu yang Tepat untuk Bersedekah, Bagaimana dan Kepada Siapa Kita Bersedekah?, jangan lupa + IKUTI website kami dan silahkan bagikan artikel ini jika menurut Anda bermanfaat. Simak artikel kami lainnya di Google News.


Posting Komentar

Tinggalkan komentar sesuai topik artikel, Ceklist Beri Tahu Saya untuk mendapatkan notifikasi via email ketika komentar kalian di balas.
Semua Artikel Backlink Partner
Persetujuan Cookie
Kami menyajikan cookie di situs ini untuk menganalisis lalu lintas, mengingat preferensi Anda, dan mengoptimalkan pengalaman Anda.
Oops!
Sepertinya ada yang salah dengan koneksi internet Anda. Silakan sambungkan ke internet dan mulai menjelajah lagi.
AdBlock Detected!
Kami mendeteksi bahwa Anda menggunakan plugin pemblokiran iklan di browser Anda.
Pendapatan yang kami peroleh dari iklan digunakan untuk mengelola situs web ini, kami meminta Anda untuk memasukkan situs web kami ke dalam daftar pengecualian di plugin pemblokiran iklan Anda.
Site is Blocked
Maaf! Situs ini tidak tersedia di negara Anda.