{{ date }}
{{ time }}
Sudah SHOLAT kah Anda?

Keutamaan Membaca Surah Al-Ikhlas dengan Tasmiyah

8 Keutamaan Membaca Surah Al-Ikhlas Dengan Tasmiyah (Bismillahir Rohmaanir Rohiim)
8 Keutamaan Membaca Surah Al-Ikhlas Dengan Tasmiyah (Bismillahir Rohmaanir Rohiim)
8 Keutamaan Membaca Surah Al-Ikhlas Dengan Tasmiyah (Bismillahir Rohmaanir Rohiim)

Surat Al-Ikhlas merupakan salah satu surah di dalam Al-Qur'an. Suroh Al-Ikhlas adalah suroh ke-112 dalam al-Qur'an. Suroh Al Ikhlas tergolong suroh Makkiyah, terdiri atas 4 ayat dan pokok isinya adalah menegaskan keESAan Alloh sembari menolak segala bentuk penyekutuan terhadap-Nya.

Suroh Al-Ikhlas adalah salah satu Suroh yang kita hafal dan paling sering kita baca. Surat AL-Ikhlas adalah suroh Tauhid. Meski suroh ini tergolong surah pendek, ternyata memiliki keutamaan dan manfaat yang sungguh luar biasa besar. Hingga menjadi wajar jika surat ini kerap dijadikan Dzikir sehari-hari agar bisa mendapat keistimewaan surah ini.

Daftar Isi Artikel :

Rosululloh SAW pernah bersabda tentang keutamaan suroh Al-Ikhlas. Dari Abu Sa’id al-Khudri rodhiyallohu ‘anhu dia berkata :

Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda :

وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ إِنَّهَا لَتَعْدِلُ ثُلُثَ الْقُرْآنِ

“Demi (Alloh) yang jiwaku di tangan-Nya, sesungguhnya suroh al-Ikhlas sebanding (dengan) sepertiga al-Qur’an”.

Hadits diatas menunjukkan tingginya kedudukan suroh al-Ikhlas dan Besarnya ketamaan surat Al-Ikhlas bagi orang yang membacanya dengan ikhlas karena Alloh, karena suroh ini mengandung nama-nama Alloh yang maha indah dan sifat-sifat-Nya yang maha sempurna.

Sehingga, siapa saja yang membaca dan menghayati suroh ini dengan seksama berarti dia telah mengagungkan dan memuliakan Alloh. Oleh karena itu, dalam hadits shohih lainnya, Rosululloh SAW ketika mendengar berita tentang seorang shohabat yang senang membaca surah ini karena sifat-sifat Alloh yang dikandungnya, beliau bersabda :

"Sampaikanlah kepadanya bahwa Alloh mencintainya"

Dinamakan surat al-Ikhlas karena mengandung Tauhid (pengkhususan ibadah kepada Alloh semata-semata), sehingga orang yang membaca dan merenungkannya berarti telah mengikhlaskan hidup dan agamanya untuk Alloh semata.

Salah satu waktu terbaik membaca surat ini adalah di waktu pagi dan petang. Pada waktu ini, kita dianjurkan membaca surat al Ikhlas bersama dengan suroh mu'awidzatain (surat Al Falaq dan surat An Naas) masing-masing sebanyak tiga kali.

Keutamaan yang diperoleh adalah akan dijaga dari segala sesuatu (segala keburukan).

Dari Mu’adz bin Abdulloh bin Khubaib dari bapaknya ia berkata :

خَرَجْنَا فِى لَيْلَةِ مَطَرٍ وَظُلْمَةٍ شَدِيدَةٍ نَطْلُبُ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- لِيُصَلِّىَ لَنَا فَأَدْرَكْنَاهُ فَقَالَ «أَصَلَّيْتُمْ». فَلَمْ أَقُلْ شَيْئًا فَقَالَ «قُلْ». فَلَمْ أَقُلْ شَيْئًا ثُمَّ قَالَ «قُلْ». فَلَمْ أَقُلْ شَيْئًا ثُمَّ قَالَ «قُلْ». فَقُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ مَا أَقُولُ قَالَ «(قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ) وَالْمُعَوِّذَتَيْنِ حِينَ تُمْسِى وَحِينَ تُصْبِحُ ثَلاَثَ مَرَّاتٍ تَكْفِيكَ مِنْ كُلِّ شَىْءٍ»

Pada malam hujan lagi gelap gulita kami keluar mencari Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam untuk sholat bersama kami, lalu kami menemukannya. Beliau bersabda, "Apakah kalian telah sholat?" Namun sedikitpun aku tidak berkata-kata. Beliau bersabda, "Katakanlah"
Namun sedikit pun aku tidak berkata-kata.
Beliau bersabda, "Katakanlah".
Namun sedikit pun aku tidak berkata-kata. Kemudian beliau bersabda, "Katakanlah".
Hingga aku berkata, "Wahai Rosululloh, apa yang harus aku katakan?"
Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda : "Katakanlah (Bacalah surah al-Ikhlas) Qul Huwallohu Ahad dan Qul Angudzu Birobbin Naas dan Qul Angudzu Birobbil Falaq ketika sore dan pagi sebanyak tiga kali, maka dengan ayat-ayat ini akn mencukupkanmu (menjagamu) dari segala keburukan." (HR. Abu Daud dan An Nasai).

Suroh Al-Ikhlas yang menjelaskan tentang Sifat Alloh yang Maha Mulia.

Apa Saja kandungan dari Surat Al Ikhlas?

Berikut kami sampaikan Kandungan Suroh Al-Ikhlas :

Kandungan Surat Al Ikhlas dan Azbabun Nuzul

Kandungan Surat Al Ikhlas dan Azbabun Nuzul
Kandungan Surat Al Ikhlas dan Azbabun Nuzul

Ayat Pertama

Berkata Ikrimah, ketika yahudi berkata : "kami beribadah kepada Uzair anak Alloh” Nashoro berkata "kami beribadah kepada Al Masih (Isa bin Maryam)", berkata majusi (penyembah api) kami "beribadah kepada matahari dan bulan".

Dan orang-orang musyrikin berkata "kami beribadah kepada berhala. "Maka Alloh turunkan kepada Rosululloh Shollallohu ‘alaihi wasallam :

قُلْ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌۚ ۝١

Qul huwalloohu ahad.

Katakanlah (Nabi Muhammad), “Dialah Alloh Yang Maha Esa.

Maknanya: Dialah Alloh yang satu yang tidak ada sebanding dengan-Nya, tidak ada pembantu bagi Alloh, tidak ada yang setara dengan Alloh, tidak ada yang serupa dan tidak ada yang sama dengan Alloh. Pada lafadz diatas tidak ditetapkan pada selain Alloh. Namun ditetapkan hanya pada Alloh saja. Dikarenakan Alloh sempurna pada seluruh sifat dan perbuatannya. (lihat tafsir Ibnu Katsir)

Ayat Kedua

اَللّٰهُ الصَّمَدُۚ ۝٢

Alloohush shomad.

Alloh tempat meminta segala sesuatu.

Maknanya adalah Alloh Subhanahu wa ta’ala memiliki kesempurnaan sifat yang mulia yang seluruh makhluk meminta seluruh kebutuhan dan keinginan pada Alloh. Alloh adalah pemimpin. Dan Alloh tidak makan dan tidak minum, dan Alloh maha kekal.

Dari keterangan diatas, sudah semestinya kita sebagai Hamba Alloh, ketika berpengharapan hanya kepada Alloh saja. Hendaknya kita meminta hanya kepada Alloh saja, tidak meminta kepada apa dan siapa selain Alloh SWT. Karena sejatinya do’a adalah ibadah yang ditujukan hanya kepada Alloh Subhanahu wa ta’ala.

Berdoa lah kepada Alloh dan menjauhi perkara-perkara yang dilarang Alloh maka ingsya Alloh do’a kita akan dikabulkan.

Sebagaimana Alloh berfirman :

وَاِذَا سَاَلَكَ عِبَادِيْ عَنِّيْ فَاِنِّيْ قَرِيْبٌۗ اُجِيْبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ اِذَا دَعَانِۙ فَلْيَسْتَجِيْبُوْا لِيْ وَلْيُؤْمِنُوْا بِيْ لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُوْنَ ۝١٨٦

Wa idzaa sa-alaka ngibaadii ngannii fa innii qoriib, ujiibu da'watad daangi idzaa dangaani falyastajiibuu lii walyu'minuu bii langallahum yarsyuduun.

Apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (Nabi Muhammad) tentang Aku, sesungguhnya Aku dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia berdoa kepada-Ku. Maka, hendaklah mereka memenuhi (perintah)-Ku dan beriman kepada-Ku agar mereka selalu berada dalam kebenaran. (QS. Al-Baqaroh: 186)

Ayat Ketiga

لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْۙ ۝٣

Lam yalid wa lam yuulad.

Dia tidak beranak dan tidak pula diperanakkan.

Maknanya adalah Alloh tidak butuh anak, tidak butuh orang tua atau istri. Disebabkan sempurnanya kekayaan Alloh Subhanahu wa ta’ala dan dikarenakan tidaklah sesuatu yang dilahirkan melainkan akan mati dan dan tidaklah sesuatu yang mati melainkan diwarisi (orang lain).

Sebagaimana hadits dari Abu A’liyah secara mursal:

"Alloh tidak beranak dan tidak diperanakkan dikarenakan tidaklah sesuatu yang mati melainkan akan diwarisi (orang lain), dan Robb kita tidak mati dan tidak akan mewariskan, tidak ada yang setara, sama dan sebanding bagi Alloh. (Hadits riwayat Tirmidzi).

Dan sesungguhnya pujian Alloh tidak akan musnah dan tidak akan diwarisi.

Ayat Keempat

وَلَمْ يَكُنْ لَّهٗ كُفُوًا اَحَدٌࣖ ۝٤

Wa lam yakul lahuu kufuwan ahad.

Serta tidak ada sesuatu pun yang setara dengan-Nya.

Maknanya adalah tidak ada yang serupa dan setara dengan Alloh, tidak ada sesuatu apapun yang sama dengan Alloh, tidak sama pada nama-nama Alloh, tidak pula pada sifat-sifat-Nya, dan tidak pula sama dengan perbuatan-perbuatan Alloh. Dan Maha suci Alloh sehingga pantaslah Alloh tiadakan / menolak adanya bapak atau anak atau yang semisal dengan Alloh.

Sumber : Kitab Tafsir Ibnu Katsir.

Diterangkan dalam kitab Durotun Nasihin, Surah Al-Ikhlas memiliki beberapa Keutamaan yang begitu luar biasa.

Surat Al-Ikhlas yang terdiri dari 4 ayat akan sempurna jika dibaca dengan Tasmiyah (Bismillahir Rohmanir Rohiim).

Keutamaan Surat Al-Ikhlas

Berikut 8 Keutamaan surat al ikhlas yang kami tulis ulang dari kitab Durotun Nasihin:

Surat Al Ikhlas Sebanding dengan Sepertiga Al Qur’an

Dalam hadits dari Abu Darda’ dari Nabi Shollallohu ‘alaihi wasallam :

و حَدَّثَنِي زُهَيْرُ بْنُ حَرْبٍ وَمُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ قَالَ زُهَيْرٌ حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ سَعِيدٍ عَنْ شُعْبَةَ عَنْ قَتَادَةَ عَنْ سَالِمِ بْنِ أَبِي الْجَعْدِ عَنْ مَعْدَانَ بْنِ أَبِي طَلْحَةَ عَنْ أَبِي الدَّرْدَاءِ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ أَيَعْجِزُ أَحَدُكُمْ أَنْ يَقْرَأَ فِي لَيْلَةٍ ثُلُثَ الْقُرْآنِ قَالُوا وَكَيْفَ يَقْرَأْ ثُلُثَ الْقُرْآنِ قَالَ قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ تَعْدِلُ ثُلُثَ الْقُرْآنِ و حَدَّثَنَا إِسْحَقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بَكْرٍ حَدَّثَنَا سَعِيدُ بْنُ أَبِي عَرُوبَةَ ح و حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ حَدَّثَنَا عَفَّانُ حَدَّثَنَا أَبَانُ الْعَطَّارُ جَمِيعًا عَنْ قَتَادَةَ بِهَذَا الْإِسْنَادِ وَفِي حَدِيثِهِمَا مِنْ قَوْلِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ اللَّهَ جَزَّأَ الْقُرْآنَ ثَلَاثَةَ أَجْزَاءٍ فَجَعَلَ قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ جُزْءًا مِنْ أَجْزَاءِ الْقُرْآنِ

Dan telah menceritakan kepadaku [Zuhair bin Harb] dan [Muhammad bin Basysyar] - [Zuhair] berkata- telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id] dari [Syu'bah] dari [Qatadah] dari [Salim bin Abul Ja'd] dari [Ma'dan bin Abu Thalhah] dari [Abu Darda'] dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Tidak sanggupkah salah seorang dari kalian membaca sepertiga Al Qur'an dalam semalam?" Mereka balik bertanya, "Bagaimana cara membaca sepertiganya?" Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: "'Qul Huwallohu Ahad' (surat Al Ikhlash) sama dengan sepertiga Al Qur'an." Dan telah menceritakan kepada kami [Ishaq bin Ibrahim] telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Bakr] telah menceritakan kepada kami [Sa'id bin Abu 'Arubah] -dalam jalur lain- Dan telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] telah menceritakan kepada kami ['Affan] Telah menceritakan kepada kami [Aban Al Aththar] semuanya dari [Qatadah] dengan isnad ini. Dan di dalam hadits keduanya adalah dari sabda Nabi shallallahu 'alaihi wasallam: "Sesungguhnya Allah 'azza wajalla menjadikan Al Qur'an itu tiga bagian. Lalu Dia menjadikan, 'Qul Huwallohu Ahad.' Sebagai satu bagian dari bagian-bagian Al Qur'an." (Hadits Muslim Nomor 1344)

Maksud dari surat Al Ikhlas adalah sepertiga Al Qur’an bukanlah kita mencukupkan baca surat Al Ikhlas tiga kali kemudian tidak membaca surat-surat yang lain yang ada dalam Al Qur’an. Namun maksud sebanding sepertiga Al Qur’an adalah didalam Al Qur'an disebutkan tiga hal yaitu :

  1. Kisah-kisah,
  2. Hukum-hukum, dan
  3. Sifat-sifat Alloh.

Pada surat Al Ikhlas ini hanya disebutkan sifat-sifat Alloh saja sehingga sebanding dengan sepertiga Al Qur'an. Dan juga dikatakan maknanya pahala yang membacanya dilipat gandakan sekedar atau sebesar pahala orang yang membaca sepertiga Al Qur'an.

Dalam al Quran juga terdapat surat yang mewakili atau inti dari al Quran yaitu : Keutamaan dan Fadhillah Surat al-Fatihah

Siapa Yang Membacanya Maka Baginya Surga

Di dalam hadits dari Abu Hurairah berkata aku bersama Rosululloh Shollallohu ‘alaihi wa sallam bertemu seseorang yang sedang membaca Maka Rosululloh Shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda:

"Telah ditetapkan bagimu, maka laki-laki itu bertanya, apa yang telah ditetapkan bagiku wahai Rosululloh. Maka Rosululloh Shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda: Jannah (surga)". (HR. Tirmidzi dan An Nasa'i).

Siapa Yang Berdo’a Didahului Dengan Penyebutan Sifat Alloh Yang Ada Dalam Surat Ini Maka Allah Kabulkan Do’anya

Di dalam hadits diriwayatkan dari Abdullah bin Buraidah al Aslami dari bapaknya:

حَدَّثَنَا جَعْفَرُ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ عِمْرَانَ الثَّعْلَبِيُّ الْكُوفِيُّ حَدَّثَنَا زَيْدُ بْنُ حُبَابٍ عَنْ مَالِكِ بْنِ مِغْوَلٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ بُرَيْدَةَ الْأَسْلَمِيِّ عَنْ أَبِيهِ قَالَ سَمِعَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَجُلًا يَدْعُو وَهُوَ يَقُولُ اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ بِأَنِّي أَشْهَدُ أَنَّكَ أَنْتَ اللَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ الْأَحَدُ الصَّمَدُ الَّذِي لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ قَالَ فَقَالَ وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ لَقَدْ سَأَلَ اللَّهَ بِاسْمِهِ الْأَعْظَمِ الَّذِي إِذَا دُعِيَ بِهِ أَجَابَ وَإِذَا سُئِلَ بِهِ أَعْطَى قَالَ زَيْدٌ فَذَكَرْتُهُ لِزُهَيْرِ بْنِ مُعَاوِيَةَ بَعْدَ ذَلِكَ بِسِنِينَ فَقَالَ حَدَّثَنِي أَبُو إِسْحَقَ عَنْ مَالِكِ بْنِ مِغْوَلٍ قَالَ زَيْدٌ ثُمَّ ذَكَرْتُهُ لِسُفْيَانَ الثَّوْرِيِّ فَحَدَّثَنِي عَنْ مَالِكٍ قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ غَرِيبٌ وَرَوَى شَرِيكٌ هَذَا الْحَدِيثَ عَنْ أَبِي إِسْحَقَ عَنْ ابْنِ بُرَيْدَةَ عَنْ أَبِيهِ وَإِنَّمَا أَخَذَهُ أَبُو إِسْحَقَ الْهَمْدَانِيُّ عَنْ مَالِكِ بْنِ مِغْوَلٍ

Telah menceritakan kepada kami [Ja'far bin Muhammad bin Imran Ats Tsa'labi Al Kufi] telah menceritakan kepada kami [Zaid bin Hubab] dari [Malik bin Mighwal] dari [Abdullah bin Buraidah Al Aslami] dari [ayahnya], ia berkata; Nabi shollallohu 'alaihi wasallam mendengar orang yang berdoa dengan mengatakan; Alloohumma Innii As-Aluka Bi-annii Asyhadu Annaka Antalloohu Laa Ilaaha Illaa Anta, Al Ahadush Shomad, Alladzii Lam Yalid Wa Lam Yuulad Wa Lam Yakun Lahu Kufuwan Ahad (Ya Alloh, aku memohon kepada-Mu dengan bersaksi bahwa Engkau adalah Alloh, tidak ada tuhan yang berhak disembah kecuali Engkau, Yang Maha Esa, Tempat bergantung, Yang tidak melahirkan dan tidak dilahirkan, dan tidak ada sesuatupun yang serupa dengan-Nya). Kemudian beliau mengatakan: "Demi Dzat yang jiwaku ada di tangan-Nya, sungguh ia telah meminta dengan nama-Nya yang paling agung, yang apabila Dia dimintai suatu doa maka Dia akan mengabulkan dan apabila diminta dengannya maka Dia akan memberi." Zaid berkata; kemudian aku menyebutkannya kepada [Zuhair bin Mu'awiyah] beberapa tahun setelah itu. Kemudian ia berkata; Telah menceritakan kepada kami [Abu Ishaq] dari [Malik bin Mighawal], Zaid berkata; kemudian aku menyebutkannya kepada [Sufyan Ats Tsauri] kemudian ia menceritakan kepadaku dari [Malik]. Abu Isa berkata; hadits ini adalah hadits hasan ghorib, dan [Syarik] meriwayatkan hadits ini dari [Abu Ishaq] dari [Ibnu Buraidah] dari [ayahnya], dan sesungguhnya Abu Ishaq Al Hamdani mengambilnya dari Malik bin Mighwal. (Hadits Tirmidzi Nomor 3397).

Surat Al Ikhlas ini dibaca oleh Rosululloh Shollallohu 'alaihi wasallam disholat sunnah sebelum subuh dirokaat kedua, pada sholat sunah sebelum magrib dirokaat kedua, sholat setelah thowaf dirakaat kedua, Rosululloh Shollallohu ‘alaihi wa sallam juga membacanya ketika witir.

Dijauhkan Dari Berbuat Dosa

Dari Ali bin Abi Tholib RA berkta, Nabis SAW bersabda :

من قرأ {قل هوالله احد} بعد صلاة الغد عشر مرات لم يصل اليه ذنب وانجهدها لشيطن

Barang siapa Membaca (Qulhu Allohu Ahad) sepuluh kali sesudah sholat pagi (subuh) maka tidak akan sampai kepadanya suatu dosa, meskipun setan telah berusaha dengan sunguh sungguh.

Mendapat Pahala Mati Syahid

Membaca surat Al-Ikhlas sekali memiliki keutamaan meapat pahala seperti pahalanya orang mati syahid.

Rosululloh bersabda :

من قرأ سورة - قل هوالله احد - مرة واحدة اعطاه الله تعالى من الاجركمثل اجر مائة شهيد

Barang siapa membaca Surat Qul Huallohu Ahad (surat Al-Ikhlas) maka Alloh SWT memberikan pahala padanya seperti pahalanya seratus orang yang mati syahid.

Diapuni Dosanya dan Dosa Kedua Orang Tua dan Menjadi Penghapus Kesengsaraan

Keutamaan Surat Al-Ikhlas berikutnya yaitu dengan membaca Surat Al Ikhlas, maka dapat memnghapus Kesengsaraan / celaka di masa yang akan datang.

Diterangkan dalam sebuah Hadits :

من قرأ سورة الاحلاص فى الفرائض غفرالله له ولوالديه ومحا اسمه من ديوان الاشقياء وكتبه فى ديوان السعداء

Barang siapa membaca Surat Al Ikhlas didalam beberapa sholat fardlu maka Alloh ta'ala mengampuni dosanya dan dosa kedua orang tuanya serta Alloh akan menghapus Namanya dari buku catatan orang-orang yang celaka / sengara, serta menulisnya dibuku catatan Orang Orang yang bahagia.

Membaca Surat Al-Ikhlas Sebanding dengan Membaca Al-Quran (Khatam)

Membaca surat Al Ikhlas 3 kali beserta Bismillahir Rohmanir Rohim, memiliki keutamaan seperti membaca Al-Quran keseluruhan (khatam)

Dari Anas Bin Malik RA, Nabi SAW bersabda :

ومن قرأ ها ثلاث مرات مع التسميه فكأنما قرأ القرآن كله.

Barang siapa membaca surah Al-Ikhlas beserta bismillah tiga kali maka ia seperti membaca Al-Quran seluruhnya.

Mendapat Ampunan Dosa Selama 50 Tahun

Diterangkan dalam sebuah Hadits :

من قرأ قل هوالله احد مع التسميه غفرالله ذنوب خمسين سنة

Barang siapa membaca Qul HuwAllohu Ahad dengan Tasmiyah (bismillahir rohmanir rohiim) maka Alloh mengampuni dosa dosa orang itu selama 50 tahun.

(Terjemah Durrotun Nasihin)

Catatan :
Keutamaan-keutamaan yang terdapat pada surat al ikhlas, bisa kita peroleh hanya jika kita mampu menjalankan seluruh perintah Alloh SWT.

Alloh SWT Maha Berkehendak. Wallohu A'lam.


Demikianlah kandungan surat Al Ikhlas dan 8 Keutamaan membaca surat al ikhlas dengan bismillahir rohmanir rohiim (Tasmiyah).

Semoga tulisan diatas bisa dipahami dan diamalkan. Dan semoga mendapat Ridho Alloh SWT. Aamin ya Robbal 'Alamiin.

Info! Terima kasih telah membaca artikel kami yang berjudul: Keutamaan Membaca Surah Al-Ikhlas dengan Tasmiyah, jangan lupa + IKUTI website kami dan silahkan bagikan artikel ini jika menurut Anda bermanfaat. Simak artikel kami lainnya di Google News.
Artikel Terkait

Tentang penulis

Khasun
Pengalaman adalah Guru Terbaik. Oleh sebab itu, kita pasti bisa kalau kita terbiasa. Bukan karena kita luar biasa. Setinggi apa belajar kita, tidahlah menjadi jaminan kepuasan jiwa, akan tetapi yang paling utama adalah seberapa besar kita memberi ma…

Posting Komentar

Tinggalkan komentar sesuai topik artikel, Ceklist Beri Tahu Saya untuk mendapatkan notifikasi via email ketika komentar kalian di balas.