Dilansir dari situs bhatsulmasail.com jika salah satu dari Rukun Iman yang harus kita ketahui adalah percaya terhadap sifat-sifat wajib bagi Alloh SWT.
mempercayai bahwa terdapat sifat kesempurnaan yang tak terhinggan bagi Allah.
Dan kita wajib untuk mengetahui dan mempercayai mengenai Sifat Wajib dan Mustahil Alloh SWT.
Alloh SWT Memiliki 20 sifat Wajib, Mustahil dan 1 sifat jaiz yang Wajib kita ketahui dan kita percayai yaitu :
20 Sifat-Sifat Wajib Alloh
- Wujud (Ada)
Sifat wajib Alloh yang pertama adalah wujud yang artinya ada.
Maksudnya, Alloh adalah Dzat yang nyata pasti ada.
Dia berdiri sendiri, tidak diciptakan oleh siapapun, dan tidak Ada tuhan selain Alloh SWT.
Ayat yang menjelaskan dalam Al Qur’an :
اَللّٰهُ الَّذِيْ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ وَمَا بَيْنَهُمَا فِيْ سِتَّةِ اَيَّامٍ ثُمَّ اسْتَوٰى عَلَى الْعَرْشِۗ مَا لَكُمْ مِّنْ دُوْنِهٖ مِنْ وَّلِيٍّ وَّلَا شَفِيْعٍۗ اَفَلَا تَتَذَكَّرُوْنَ ٤
Alloohul ladzii kholaqos samaawaati wal ardlo wa maa bainahumaa fii sittati ayyaamin tsummastawaa ngalal ngarsy, maa lakum min duunihii miw waliyyiw wa laa syafii', afalaa tatadzakkaruun.
Alloh adalah Zat yang menciptakan langit dan bumi serta apa yang ada di antara keduanya dalam enam masa, kemudian Dia berkuasa atas ‘Arasy. Bagimu tidak ada seorang pun pelindung dan pemberi syafaat selain Dia. Maka, apakah kamu tidak memperhatikan? (QS. As-Sajadah : 4)
اِنَّنِيْٓ اَنَا اللّٰهُ لَآ اِلٰهَ اِلَّآ اَنَا۠ فَاعْبُدْنِيْۙ وَاَقِمِ الصَّلٰوةَ لِذِكْرِيْ ١٤
Innanii analloohu laa ilaaha illaa ana fa'budnii wa aqimish sholaata lidzikrii.
Sesungguhnya Aku adalah Alloh, tidak ada tuhan selain Aku. Maka, sembahlah Aku dan tegakkanlah sholat untuk mengingat-Ku. (QS. Thoha : 14)
- Qidam (Terdahulu/Awal)
Dialah sang pencipta yang menciptakan alam semesta beserta isinya.
Maksudnya, Alloh telah ada lebih dulu daripada apa yang diciptakannya. Al Qur’an menjelaskanya pada Surat Al-Hadid Ayat 3:
هُوَ الْاَوَّلُ وَالْاٰخِرُ وَالظَّاهِرُ وَالْبَاطِنُۚ وَهُوَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ٣
Huwal awwalu wal aakhiru wadh dhoohiru wal baathin, wa huwa bikulli syai-in ngaliim.
Dialah Yang Mahaawal, Mahaakhir, Mahadzohir, dan Mahabatin. Dia Maha Mengetahui segala sesuatu. (QS. Al-Hadid : 3)
- Baqo' (Kekal)
Maksudnya Alloh maha kekal. Tidak akan punah, binasa, atau mati. Dia akan tetap ada selamanya.
Adapun Ayat yang menjelaskan dalam Al Qur’an adalah Surat Al-Qoshosh ayat 88:
وَلَا تَدْعُ مَعَ اللّٰهِ اِلٰهًا اٰخَرَۘ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَۗ كُلُّ شَيْءٍ هَالِكٌ اِلَّا وَجْهَهٗۗ لَهُ الْحُكْمُ وَاِلَيْهِ تُرْجَعُوْنَ ٨٨
Wa laa tadngu mangalloohi ilaahan aakhor, laa ilaaha illaa huw, kullu syai-in haalikun illaa waj-hah, lahul hukmu wa ilaihi turjanguun.
Jangan (pula) engkau sembah Tuhan yang lain (selain Alloh). Tidak ada tuhan selain Dia. Segala sesuatu pasti binasa, kecuali Dzat-Nya. Segala putusan menjadi wewenang-Nya dan hanya kepada-Nya kamu dikembalikan. (QS. Al-Qashash : 88)
Al-Qur'an Surat Ar-Rohman ayat 26-27:
كُلُّ مَنْ عَلَيْهَا فَانٍۖ ٢٦ وَّيَبْقٰى وَجْهُ رَبِّكَ ذُو الْجَلٰلِ وَالْاِكْرَامِۚ ٢٧
(26) Kullu man ngalaihaa faan. (27) Wa yabqoo waj-hu robbika dzul jalaali wal-ikroom.
(26) Semua yang ada di atasnya (bumi) itu akan binasa. (27) (Akan tetapi,) wajah (Dzat) Tuhanmu yang memiliki kebesaran dan kemuliaan tetap kekal. (QS. Ar-Rohman : 26-27)
- Mukholafatul Lilhawaditsi (Berbeda dengan makhluk ciptaanya)
Alloh sudah pasti berbeda dengan ciptaanya. Dialah dzat yang Maha Sempurna dan Maha Besar. Tidak ada sesuatupun yang mampu menandingi dan menyerupai keagunganNya.
Ayat yang menjelaskan dalam Al Qur'an Surat Al-Ikhlas ayat 4:
وَلَمْ يَكُنْ لَّهٗ كُفُوًا اَحَدٌ ٤
Wa lam yakul lahuu kufuwan ahad.
Serta tidak ada sesuatu pun yang setara dengan-Nya. (QS. Al-Ikhlas : 4)
Al Qur'an Surat Asy-Syuro ayat 11:
فَاطِرُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۗ جَعَلَ لَكُمْ مِّنْ اَنْفُسِكُمْ اَزْوَاجًا وَّمِنَ الْاَنْعَامِ اَزْوَاجًاۚ يَذْرَؤُكُمْ فِيْهِۗ لَيْسَ كَمِثْلِهٖ شَيْءٌۚ وَهُوَ السَّمِيْعُ الْبَصِيْرُ ١١
Faathirus samaawaati wal ardl, jangala lakum min anfusikum azwaajaw wa minal anngaami azwaajaa, yadzro-ukum fiih, laisa kamitslihii syaii', wa huwas samiingul bashiir.
(Alloh) Pencipta langit dan bumi. Dia menjadikan bagimu pasangan-pasangan dari jenismu sendiri dan (menjadikan pula) dari jenis hewan ternak pasangan-pasangan(-nya). Dia menjadikanmu berkembang biak dengan jalan itu. Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan-Nya. Dia Maha Mendengar lagi Maha Melihat. (QS. Asy-Syuro : 11)
- Qiyamuhu Binafsihi (Berdiri sendiri)
Maksudnya Alloh itu berdiri sendiri, tidak bergantung pada apapun dan tidak membutuhkan bantuan siapapun.
Ayat yang menjelaskan dalam Al-Qur'an Surat Al-Ankabut ayat 6:
وَمَنْ جَاهَدَ فَاِنَّمَا يُجَاهِدُ لِنَفْسِهٖۗ اِنَّ اللّٰهَ لَغَنِيٌّ عَنِ الْعٰلَمِيْنَ ٦
Wa man jaahada fa innamaa yujaahidu linafsih, innallooha laghoniyyun nganil ngaalamiin.
Siapa yang berusaha dengan sungguh-sungguh (untuk berbuat kebajikan), sesungguhnya dia sedang berusaha untuk dirinya sendiri (karena manfaatnya kembali kepada dirinya). Sesungguhnya Alloh benar-benar Mahakaya (tidak memerlukan suatu apa pun) dari alam semesta. (QS. Al-Ankabut : 6)
- Wahdaniyah (Tunggal/Esa)
Alloh maha esa atau tunggal. Maksudnya, tidak ada sekutu bagiNya. Dialah satu-satunya Tuhan pencipta alam semesta.
Ayat yang menjelaskan dalam Al-Qur'an Surat Al-Anbiya ayat 22 :
لَوْ كَانَ فِيْهِمَآ اٰلِهَةٌ اِلَّا اللّٰهُ لَفَسَدَتَاۚ فَسُبْحٰنَ اللّٰهِ رَبِّ الْعَرْشِ عَمَّا يَصِفُوْنَ ٢٢
Lau kaana fiihimaa aalihatun illalloohu lafasadataa, fa sub haanalloohi robbil ngarsyi ngammaa yashifuun.
Seandainya pada keduanya (langit dan bumi) ada tuhan-tuhan selain Alloh, tentu keduanya telah binasa. Mahasuci Alloh, Tuhan pemilik 'Arasy, dari apa yang mereka sifatkan. (QS Al-Anbiya : 22)
- Qudrat (Berkuasa)
Maksudnya, Alloh Maha Kuasa atas segala sesuatu. Tidak ada yang bisa menandingi kekuasaan Alloh SWT.
Ayat yang menjelaskan dalam Al Qur'an Surat Al-Baqoroh ayat 20:
يَكَادُ الْبَرْقُ يَخْطَفُ اَبْصَارَهُمْۗ كُلَّمَآ اَضَاۤءَ لَهُمْ مَّشَوْا فِيْهِۙ وَاِذَآ اَظْلَمَ عَلَيْهِمْ قَامُوْاۗ وَلَوْ شَاۤءَ اللّٰهُ لَذَهَبَ بِسَمْعِهِمْ وَاَبْصَارِهِمْۗ اِنَّ اللّٰهَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌࣖ ٢٠
Yakaadul barqu yakhthofu abshoorohum, kullamaa adloo-a lahum masyau fiihi wa idzaa adhlama ngalaihim qoomuu, walau syaa-alloohu ladzahaba bisamngihim wa abshoorihim, innallooha ngalaa kulli syai-ing qodiir.
Hampir saja kilat itu menyambar penglihatan mereka. Setiap kali (kilat itu) menyinari, mereka berjalan di bawah (sinar) itu. Apabila gelap menerpa mereka, mereka berdiri (tidak bergerak). Sekiranya Alloh menghendaki, niscaya Dia menghilangkan pendengaran dan penglihatan mereka. Sesungguhnya Alloh Mahakuasa atas segala sesuatu. (QS. Al-Baqoroh : 20)
- Irodat (Berkehendak)
Maksudnya, apabila Alloh berkehendak maka jadilah hal itu dan tidak ada seorangpun yang mampu mencegah-Nya.
Ayat yang menjelaskan dalam Al Qur'an Surat Hud ayat 107:
خٰلِدِيْنَ فِيْهَا مَا دَامَتِ السَّمٰوٰتُ وَالْاَرْضُ اِلَّا مَا شَاۤءَ رَبُّكَۗ اِنَّ رَبَّكَ فَعَّالٌ لِّمَا يُرِيْدُ ١٠٧
Khoolidiina fiihaa maa daamatis samaawaatu wal ardlu illaa maa syaa-a robbuk, inna robbaka fa'ngaalul limaa yuriid.
Mereka kekal di dalamnya selama masih ada langit dan bumi, kecuali jika Tuhanmu menghendaki (yang lain). Sesungguhnya Tuhanmu Maha Melaksanakan apa yang Dia kehendaki. (QS. Hud : 107)
- 'Ilmun (Mengetahui)
Alloh SWT Maha Mengetahui atas segala sesuatu. Baik yang tampak maupun yang tidak tampak.
Ayat yang menjelaskan dalam Al-Qur'an Surat Qof ayat 16:
وَلَقَدْ خَلَقْنَا الْاِنْسَانَ وَنَعْلَمُ مَا تُوَسْوِسُ بِهٖ نَفْسُهٗۖ وَنَحْنُ اَقْرَبُ اِلَيْهِ مِنْ حَبْلِ الْوَرِيْدِ ١٦
Wa laqod kholaqnal insaana wa na'lamu maa tuwaswisu bihii nafsuh, wa nahnu aqrobu ilaihi min hablil wariid.
Sungguh, Kami benar-benar telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh dirinya. Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya. (QS. Qof : 16)
- Hayat (Hidup)
Alloh SWT adalah Maha Hidup, tidak akan pernah mati, binasa, ataupun musnah. Dia kekal selamanya.
Ayat yang menjelaskan dalam Al Qur'an Surat al-Furqon ayat 58:
وَتَوَكَّلْ عَلَى الْحَيِّ الَّذِيْ لَا يَمُوْتُ وَسَبِّحْ بِحَمْدِهٖۗ وَكَفٰى بِهٖ بِذُنُوْبِ عِبَادِهٖ خَبِيْرًاۚ ٥٨
Wa tawakkal ngalal hayyil ladzii laa yamuutu wa sabbih bihamdih, wa kafaa bihii bidzunuubi ngibaadihii khobiiroo.
Bertawakallah kepada (Alloh) Yang Mahahidup yang tidak mati dan bertasbihlah dengan memuji-Nya. Cukuplah Dia Maha Mengetahui dosa hamba-hamba-Nya. (QS. Al-Furqon : 58)
- Sama' (Mendengar)
Maksudnya, Alloh Maha Mendengar baik yang diucapkan maupun yang disembunyikan dalam hati.
Ayat yang menjelaskan dalam Al Qur'an Surat Al-Maidah ayat 76:
قُلْ اَتَعْبُدُوْنَ مِنْ دُوْنِ اللّٰهِ مَا لَا يَمْلِكُ لَكُمْ ضَرًّا وَّلَا نَفْعًاۗ وَاللّٰهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ ٧٦
Qul ata'buduuna min duunillaahi maa laa yamliku lakum dlorrow wa laa nafngaa, walloohu huwas samiingul ngaliim.
Katakanlah (Nabi Muhammad), “Mengapa kamu menyembah selain Alloh sesuatu yang tidak dapat mendatangkan kepadamu mudarat dan tidak (pula) manfaat?” Alloh Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (QS. Al-Maidah : 76)
- Basor (Melihat)
Maksudnya, Alloh melihat segala sesuatu. Pengelihatan Alloh tidak terbatas. Dia mengetahui apapun yang terjadi di dunia ini.
Ayat yang menjelaskan dalam Al Qur'an Surat Al-Hujurot ayat 18:
اِنَّ اللّٰهَ يَعْلَمُ غَيْبَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۗ وَاللّٰهُ بَصِيْرٌۢ بِمَا تَعْمَلُوْنَࣖ ١٨
Innallooha ya'lamu ghoibas samaawaati wal ardl, walloohu bashiirum bimaa ta'maluun.
Sesungguhnya Alloh mengetahui apa yang gaib di langit dan di bumi. Alloh Maha Melihat apa yang kamu kerjakan. (QS. Al-Hujurot : 18)
Al-Qur'an Surat Al-Baqoroh ayat 265:
وَمَثَلُ الَّذِيْنَ يُنْفِقُوْنَ اَمْوَالَهُمُ ابْتِغَاۤءَ مَرْضَاتِ اللّٰهِ وَتَثْبِيْتًا مِّنْ اَنْفُسِهِمْ كَمَثَلِ جَنَّةٍ ۢ بِرَبْوَةٍ اَصَابَهَا وَابِلٌ فَاٰتَتْ اُكُلَهَا ضِعْفَيْنِۚ فَاِنْ لَّمْ يُصِبْهَا وَابِلٌ فَطَلٌّۗ وَاللّٰهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ بَصِيْرٌ ٢٦٥
Wa matsalul ladziina yunfiquuna amwaalahumub tighoo-a mardloo tillaahi wa tatsbiitam min anfusihim kamatsali jannatim birobwatin ashoobahaa waabilun fa aatat ukulahaa dli'faiin, fa il lam yushib-haa waabilun fa tholl, walloohu bimaa ta'maluuna bashiir.
Perumpamaan orang-orang yang menginfakkan harta mereka untuk mencari ridho Alloh dan memperteguh jiwa mereka adalah seperti sebuah kebun di dataran tinggi yang disiram oleh hujan lebat, lalu ia (kebun itu) menghasilkan buah-buahan dua kali lipat. Jika hujan lebat tidak menyiraminya, hujan gerimis (pun memadai). Alloh Maha Melihat apa yang kamu kerjakan. (QS. Al-Baqoroh : 265)
- Qolam (Berfirman)
Alloh itu berfirman. Dia bisa berbicara atau berkata secara sempurna tanpa bantuan dari apapun. Terbukti dari adanya firman-Nya dari kitab-kitab yang diturunkan lewat para Nabi.
Ayat yang menjelaskan dalam Al-Qur'an Surat Al-A'rof ayat 143:
وَلَمَّا جَاۤءَ مُوْسٰى لِمِيْقَاتِنَا وَكَلَّمَهٗ رَبُّهٗۙ قَالَ رَبِّ اَرِنِيْٓ اَنْظُرْ اِلَيْكَۗ قَالَ لَنْ تَرٰىنِيْ وَلٰكِنِ انْظُرْ اِلَى الْجَبَلِ فَاِنِ اسْتَقَرَّ مَكَانَهٗ فَسَوْفَ تَرٰىنِيْۚ فَلَمَّا تَجَلّٰى رَبُّهٗ لِلْجَبَلِ جَعَلَهٗ دَكًّا وَّخَرَّ مُوْسٰى صَعِقًاۚ فَلَمَّآ اَفَاقَ قَالَ سُبْحٰنَكَ تُبْتُ اِلَيْكَ وَاَنَا۠ اَوَّلُ الْمُؤْمِنِيْنَ ١٤٣
Wa lammaa jaa-a muusaa limiiqootinaa wa kallamahuu robbuhuu qoola robbi arinii andhur ilaiik, qoola lan taroonii wa laakinindhur ilal jabali fa inistaqorro makaanahuu fa saufa taroonii, fa lammaa tajallaa robbuhuu lil jabali jangalahuu dakkaw wa khorro muusaa shongiqoo, fa lammaa afaaqo qoola sub haanaka tubtu ilaika wa ana awwalul mu'miniin.
Ketika Musa datang untuk (bermunajat) pada waktu yang telah Kami tentukan (selama empat puluh hari) dan Tuhan telah berfirman (langsung) kepadanya, dia berkata, “Ya Tuhanku, tampakkanlah (diri-Mu) kepadaku agar aku dapat melihat Engkau.” Dia berfirman, “Engkau tidak akan (sanggup) melihat-Ku, namun lihatlah ke gunung itu. Jika ia tetap di tempatnya (seperti sediakala), niscaya engkau dapat melihat-Ku.” Maka, ketika Tuhannya menampakkan (keagungan-Nya) pada gunung itu, gunung itu hancur luluh dan Musa pun jatuh pingsan. Setelah Musa sadar, dia berkata, “Mahasuci Engkau. Aku bertobat kepada-Mu dan aku adalah orang yang pertama-tama beriman.” (QS. Al-A'rof : 143)
- Qodiron (Berkuasa)
Alloh Maha Kuasa atas segala sesuatu yang ada di alam semesta.
Ayat yang menjelaskan dalam Al-Qur'an Surat Al-Baqoroh ayat 20:
يَكَادُ الْبَرْقُ يَخْطَفُ اَبْصَارَهُمْۗ كُلَّمَآ اَضَاۤءَ لَهُمْ مَّشَوْا فِيْهِۙ وَاِذَآ اَظْلَمَ عَلَيْهِمْ قَامُوْاۗ وَلَوْ شَاۤءَ اللّٰهُ لَذَهَبَ بِسَمْعِهِمْ وَاَبْصَارِهِمْۗ اِنَّ اللّٰهَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌࣖ ٢٠
Yakaadul barqu yakhthofu abshoorohum, kullamaa adloo-a lahum masyau fiihi wa idzaa adhlama ngalaihim qoomuu, walau syaa-alloohu ladzahaba bisamngihim wa abshoorihim, innallooha ngalaa kulli syai-ing qodiir.
Hampir saja kilat itu menyambar penglihatan mereka. Setiap kali (kilat itu) menyinari, mereka berjalan di bawah (sinar) itu. Apabila gelap menerpa mereka, mereka berdiri (tidak bergerak). Sekiranya Allah menghendaki, niscaya Dia menghilangkan pendengaran dan penglihatan mereka. Sesungguhnya Allah Mahakuasa atas segala sesuatu. (QS. Al-Baqarah : 20)
- Muridan (Berkehendak)
Maksudnya, bila Alloh sudah menakdirkan suatu perkara maka tidak ada yang bisa menolak kehendakNya.
Ayat yang menjelaskan dalam Al-Qur'an Surat Hud ayat 107:
خٰلِدِيْنَ فِيْهَا مَا دَامَتِ السَّمٰوٰتُ وَالْاَرْضُ اِلَّا مَا شَاۤءَ رَبُّكَۗ اِنَّ رَبَّكَ فَعَّالٌ لِّمَا يُرِيْدُ ١٠٧
Khoolidiina fiihaa maa daamatis samaawaatu wal ardlu illaa maa syaa-a robbuk, inna robbaka fa'ngaalul limaa yuriid.
Mereka kekal di dalamnya selama masih ada langit dan bumi, kecuali jika Tuhanmu menghendaki (yang lain). Sesungguhnya Tuhanmu Maha Melaksanakan apa yang Dia kehendaki. (QS. Hud : 107)
- Aliman (Mengetahui)
Alloh Maha Mengetahui segala sesuatu. Baik yang ditampakan maupun disembunyikan. Tidak ada yang bisa menandingi pengetahuan Alloh Yang Maha Esa.
Ayat yang menjelaskan dalam Al-Qur'an Surat An-Nisa ayat 176:
... وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌࣖ ١٧٦
... Walloohu bikulli syai-in ngaliim.
... Dan Alloh Maha Mengetahui segala sesuatu.” (QS. An-Nisa : 176)
- Hayyan (hidup)
Alloh adalah dzat yang hidup. Alloh tidak akan mati, tidak akan tidur ataupun lengah.
Ayat yang menjelaskan dalam Al-Qur'an Surat Al-Furqon ayat 58:
وَتَوَكَّلْ عَلَى الْحَيِّ الَّذِيْ لَا يَمُوْتُ وَسَبِّحْ بِحَمْدِهٖۗ وَكَفٰى بِهٖ بِذُنُوْبِ عِبَادِهٖ خَبِيْرًاۚ ٥٨
Wa tawakkal ngalal hayyil ladzii laa yamuutu wa sabbih bihamdih, wa kafaa bihii bidzunuubi ngibaadihii khobiiroo.
Bertawakallah kepada (Alloh) Yang Mahahidup yang tidak mati dan bertasbihlah dengan memuji-Nya. Cukuplah Dia Maha Mengetahui dosa hamba-hamba-Nya. (QS. Al-Furqon : 58)
- Sami'an (Mendengar)
Maksudnya, Alloh selalu mendengar pembicaraan manusia, permintaan, ataupun doa hamba-Nya.
- Bashiron (Melihat)
Alloh maha melihat tiap-tiap yang maujud (benda yang ada). Alloh selalu melihat segala apa yang setiap makhluk-Nya perbuat.
- Mutakalliman (Berfirman)
Sama dengan Qalam, Mutakalliman juga berarti berfirman. Firman Alloh terwujud lewat kitab-kitab suci yang diturunkan lewat para nabi.
Kemudian setelah kita pelajari bersama 20 sifat Wajib Alloh, Alloh SWT tidak mungkin memiliki 20 sifat yang bertentangan dengan 20 sifat Wajib, yaitu Sifat Mustahil bagi Alloh.
20 Sifat Mustahil bagi Alloh
Mustahil bagi Alloh memiliki sifat-sifat berikut :
- 'Adam = Tiada (bisa mati)
- Huduth = Baharu (bisa di perbaharui)
- Fana’ = Binasa (tidak kekal/mati)
- Mumatsalatu lil hawaditsi = Menyerupai makhluknya
- Qiyamuhu Bighayrihi = Berdiri dengan yang lain
- Ta’addud = Berbilang - bilang (lebih dari satu)
- Ajzun = Lemah
- Karahah = Terpaksa
- Jahlun = Bodoh
- Mautun = Mati
- Shamamun = Tuli
- 'Umyun = Buta
- Bukmun = Bisu
- Kaunuhu 'Ajizan = Zat yang lemah
- Kaunuhu Karihan = Zat yang terpaksa
- Kaunuhu Jahilan = Zat yang bodoh
- Kaunuhu Mayyitan = Zat yang mati
- Kaunuhu Asshama = Zat yang tuli
- Kaunuhu 'Ama = Zat yang buta
- Kaunuhu Abkama = Zat yang bisu.
Disamping ke 20 Sifat wajib dan Mustahil bagi Alloh. Alloh SWT Memilik Sifat Jaiz.
Sifat Jaiz bagi Alloh
Sifat jaiz atau sifat boleh bagi Alloh. Boleh atau sesuatu yang sangat mungkin bagi Alloh menjadikan sesuatu itu ”ada” atau mungkin membuatnya ”tidak ada”, maksudnya adalah Alloh SWT sangat berkuasa dan berkehendak untuk menciptakan sesuatu atau meninggalkannya.
وَرَبُّكَ يَخْلُقُ مَا يَشَاۤءُ وَيَخْتَارُۗ مَا كَانَ لَهُمُ الْخِيَرَةُۗ سُبْحٰنَ اللّٰهِ وَتَعٰلٰى عَمَّا يُشْرِكُوْنَ ٦٨
Wa robbuka yakhluqu maa yasyaa-u wa yakhtar, ma kaana lahumul khiyaroh, sub-haanalloohi wa tangaalaa ngammaa yusyrikuun.
Tuhanmu menciptakan dan memilih apa yang Dia kehendaki. Sekali-kali tidak ada pilihan bagi mereka. Mahasuci Alloh dan Maha Tinggi Dia dari apa yang mereka persekutukan. (QS. al-Qoshosh : 68)
Inti pengertian dari Sifat Jaiz Alloh SWT itu adalah Allah mempunyai kebebasan berkehendak berbuat sesuatu atau tidak berkehendak berbuat sesuai kehendaknya.
Tidak ada paksaan dalam pembuatannya, tidak ada paksaan dalam kekuasaannya. Dia berkuasa membuat atau tidak membuat.
Sebagai contoh: Alloh bisa, berhak dan berkehendak menjadikan orang yang tadinya sehat menjadi sakit dan sebaliknya Alloh juga bisa menyembuhkan yang sakit menjadi sehat tanpa pernah diduga sebelumnya.
Alloh bisa dan berhak mengatur jalan hidup seseorang sesuai dengan kehendak-Nya. Alloh bisa dan berhak menciptakan alam semesta dan seisinya dan bisa pula menghancurkan alam semesta dan seisinya.
Alloh bisa dan berhak dengn kehendak-Nya menentukan segala sesuatu bagi makhluk-Nya.
Alloh berfirman dalam Al-Qur'an Surat Ali Imron ayat 26-27:
قُلِ اللّٰهُمَّ مٰلِكَ الْمُلْكِ تُؤْتِى الْمُلْكَ مَنْ تَشَاۤءُ وَتَنْزِعُ الْمُلْكَ مِمَّنْ تَشَاۤءُۖ وَتُعِزُّ مَنْ تَشَاۤءُ وَتُذِلُّ مَنْ تَشَاۤءُۗ بِيَدِكَ الْخَيْرُۗ اِنَّكَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ ٢٦ تُوْلِجُ الَّيْلَ فِى النَّهَارِ وَتُوْلِجُ النَّهَارَ فِى الَّيْلِ وَتُخْرِجُ الْحَيَّ مِنَ الْمَيِّتِ وَتُخْرِجُ الْمَيِّتَ مِنَ الْحَيِّ وَتَرْزُقُ مَنْ تَشَاۤءُ بِغَيْرِ حِسَابٍ ٢٧
(26) Qulillaahumma maalikal mulki tu'til mulka man tasyaa-u wa tanzingul mulka mim man tasyaa-u wa tungizzu man tasyaa-u wa tudzillu man tasyaa', biyadikal khoiir, innaka ngalaa kulli syai-ing qodiir. (27) Tuulijul laila fin nahaari wa tuulijun nahaaro fil laili wa tukhrijul hayya minal mayyiti wa tukhrijul mayyita minal hayyi wa tarzuqu man tasyaa-u bighoiri hisaab.
(26) Katakanlah (Nabi Muhammad), “Wahai Alloh, Pemilik kekuasaan, Engkau berikan kekuasaan kepada siapa pun yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kekuasaan dari siapa yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan siapa yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan siapa yang Engkau kehendaki. Di tangan-Mulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Mahakuasa atas segala sesuatu. (27) Engkau masukkan malam ke dalam siang dan Engkau masukkan siang ke dalam malam. Engkau keluarkan yang hidup dari yang mati dan Engkau keluarkan yang mati dari yang hidup. Engkau berikan rezeki kepada siapa yang Engkau kehendaki tanpa perhitungan.” (QS. Ali Imron : 26-27)
Kekuasaan Alloh pasti lebih besar dan lebih hebat. Alloh SWT adalah Maha dari segala Maha. Jika Alloh berkehendak menghilangkan kekuasaan manusia, maka dalam sekejap mata saja kekuasaanya bisa hilang dan ia tidak berdaya untuk mempertahankannya.
Demikian tadi 20 Sifat Wajib, Mustahil dan sifat Jaiz bagi Alloh beserta artinya yang wajib untuk diketahui bagi seluruh Muslim.
Semoga Artikel mengenai 20 Sifat Wajib, Mustahil dan sifat jaiz bagi Alloh ini bisa menjadikan meningkatkan taraf Iman Islam dan bisa manfaat fiddini waddun-ya hattal akhiroh.
Baca juga Artikel sebelumnya : 5 Rukun Islam dan 6 Rukun Iman Yang harus tertanam dalam Hati setiap Muslim