Romadhon adalah bulan berpuasa, bulan pemaksaan.
Kenapa bulan pemaksaan?
Karena kita sebagai manusia biasa, jika tidak dipaksakan untuk melatih mengekang hawa nafsu, pasti kita Akan kalah, dari itu ramadhan ada sebagai sarana dan temoat nelatih dan menggembleng umat manusia untuk dapat mengalahkan musuh terbesar mereka taitu Nafsu.
![]() |
Amalan Sunnah Bulan Romadhon ini Sebagai Penyempurna Ibadah Puasa |
Karena Arti dari berpuasa sendiri adalah menahan diri dari hal-hal yang membatalkan puasa dengan niat ibadah sejak terbit fajar hingga terbenamnya matahari.
Selain diwajibkan Untuk berpuasa pada bulan Ramadhan kita juga dianjurkan untuk memperbanyak Amalan - amalan sunah yang tentu saja dapat mendatangkan pahala serta menyempurnakan Puasa kita.
Baca : Persiapan Menyambut Bulan Romadhon selain Iman Islam.
Sesuai dengan nama lain bulan Romadhon yaitu bulan Mustajabah, Doa-doa seorang muslim yang dipanjatkan secara sungguh-sungguh Insya Alloh akan di ijabah Alloh SWT.
Seperti yang diterangkan dalam sebuah Hadits :
Tiga orang yang tidak akan ditolak doanya: Imam yang adil, orang yang berpuasa hingga ia berbuka dan orang-orang yang didzolimi.
Doanya diangkat ke awan dan dibukakan baginya pintu langit dan Tuhan azza wa jalla berfirman:
Demi kemuliaanku saya pasti menolong engkau setelah ini. (HR. Ahmad)
Kemudian untuk menjadikan Doa menjadi Mustajabah dibulan Romadhon kita di anjurkan memperbanyak Amalan Sunnah.
Amalan Sunah Apa saja yang dianjurkan pada bulan ramadhan?
Berikut beberapa sunah-sunah puasa sebagai penyempurna puasa romadhon yang dianjurkan untuk kita perbanyak :
Makan Sahur
Amalan sunah puasa yang pertama adalah Makan Sahur, Meskipun sahur tidak wajib dilakukan, akan tetapi ada keberkahan didalamnya jika kita melaksanakannya.
Rosululloh SAW mengajurkan agar kita menjalankan ibadah sahur :
Dari Anas ra. bahwa Rosululloh SAW bersabda: "Makan sahurlah, karena sahur itu barokah. (HR. Bukhari dan Muslim).
Makan sahur tetap menjadi Kesunnahan meski hanya sedikit makan, ataupun hanya dengan segelas air putih saja.
Rosululloh SAW bersabda:
Dari Abi Said al-Khudri RA. "Sahur itu barokah maka jangan tinggalkan meski hanya dengan seteguk air. Sesungguhnya Alloh dan malaikat-Nya bersholawat kepada orang-orang yang sahur." (HR. Ahmad).
Sunah Mengakhirkan Sahur
Mengakhiri makan sahur hingga mendekati waktu adzan subuh juga menjadi sunah puasa, namun bukan berarti bisa melwati waktu imsak.
Dari Abu Zar Al-Ghifari ra. dengan riwayat marfu', "Umatku masih dalam kebaikan selama mendahulukan buka puasa dan mengakhirkan sahur". (HR. Ahmad).
Rosululloh SAW telah menegaskan bahwa makan sahur memiliki banyak hikmah, salah satunya hikmahnya adalah agar kita mampu menahan lapar seharian sehingga bisa tetap semangat untuk menjalankan ibadah wajib dan sunah yang lain.
Rosululloh SAW bersabda: "Mintalah bantuan dengan menyantap makan sahur agar kuat puasa di siang hari. Dan mintalah bantuan dengan tidur sejenak siang agar kuat sholat malam." (HR. Ibnu Majah).
Ta'jilul Futur (Menyegerakan Berbuka Puasa)
Disunahkan dalam berbuka puasa untuk menta'jil atau menyegerakan berbuka sebelum menjalankan sholat maghrib dengan seteguk air atau sebutir kurma.
Dari Sahl bin Saad bahwa Nabi SAW bersabda : "Umatku masih dalam kebaikan selama mendahulukan berbuka." (HR. Bukhari dan Muslim).
Amalan Sunnah Sholat Tarowih
Amalan sunah yang paling utama di Bulan Ramadhan adalah Sholat Tarowih Amalan ibadah Ramadhan yang satu ini tidak dapat kita temui dan lakukan pada bulan-bulan lainnya.
Hukum Sholat Tarowih adalah Sunnah Muakad
Sholat tarowih dilakukan setelah sholat isya mempunyai banyak keutamaan, seperti mendapat ampunan atas dosa di masa lalu, mendapat pahala seperti sholat semalam penuh.
Baca selengkapnya tentang: 30 Keutamaan Sholat Tarowih.
Jumlah rokaat sholat tarowih sebenarnya tak terbatas, namun yang sering kita laksanakan yaitu dengan jumlah sebanyak 11 atau 23 rokaat.
Selain itu, bila memang tak memungkinkan melakukannya berjamaah di masjid, kamu bisa melaksanakan sholat tarowih di rumah.
Baca juga : Hukum Puasa tapi tidak Sholat Tarowih
Iktikaf
Iktikaf merupakan ibadah sunah yang dilakukan dengan cara berdiam diri di dalam masjid dengan niat semata untuk beribadah dan taqorub ilalloh (mendekatkan diri kepada Alloh SWT).
Dari segi arti Iktikaf berarti berdiam diri, namun bukan berarti sama sekali tidak melakukan apa pun. Dalam Amalan Iktikaf ada beberapa Amalan lain yang dapat dibarengi dengan beriktikaf yaitu ; berzikir, membaca sholawat atas Nabi SAW dan membaca Al-Quran.
Adapun salah satu syarat iktikaf haruslah di masjid.
Amalan iktikaf menjadi salah satu amalan ibadah Romadhon yang sangat dianjurkan terutama pada sepuluh malam terakhir karena iktikaf adalah salah satu cara untuk meraih malam lailatul qodar.
Baca : Tata cara, Niat dan Doa I'tikaf
Memberi Makan Orang yang Berbuka Puasa
Rosululloh SAW bersabda:
Siapa yang memberi makan (saat berbuka) untuk orang yang berpuasa, maka dia mendapat pahala seperti orang yang diberi makannya itu tanpa dikurangi sedikitpun dari pahalanya. (HR At-Tirmizy, An-Nasai, Ibnu Majah, Ibnu Hibban dan Ibnu Khuzaemah).
Membaca Al Qur'an (Tadarus)
Amalan sunah puasa yang lainnya adalah perbanyak membaca Al Qur'an. Membaca Alquran dengan memperdalam makna yang terkandung.
Malaikat Jibril 'alaihis salam mendatangi Rosululloh SAW pada tiap malam bulan Romadhon dan mengajarkannya Al Qur'an. (HR. Bukhari dan Muslim).
Memperbanyak Shodaqoh
Saat berpuasa Memperbanyak shodaqoh sangat dianjurkan. Bahkan memperbanyak sodaqoh juga dianjurkan pada bulan-bulan yang lain.
Rosululloh SAW adalah orang yang paling bagus dalam melaksanakan kebajikan. Dan menjadi paling baik saat bulan Romadhon.
Ketika Malaikat Jibril as mendatanginya:
Rosululloh SAW itu orang yang sangat murah dengan sumbangan. Namun saat beliau paling bermurah adalah di bulan Romadhon saat beliau bertemu Malaikat Jibril. (HR. Bukhari dan Muslim).
Menjaga Tutur Kata
Sunnah Puasa adalah semua perbuatan yang dianjurkan dan dicontohkan oleh beliau Nabi Muhammad SAW.
Saat menjalani Puasa Romadhon kita juga disunahkan untuk meninggalkan semua perkataan kotor yang akan membawa kepada kefasikan, kejahatan, dan membatalkan pahala puasa.
Dari Abi Huroiroh ra bahwa Rosululloh SAW bersabda: "Siapa yang tidak meninggalkan perkataan kotor dan perbuatannya, maka Alloh tidak butuh dia untuk meninggalkan makan minumnya (puasanya). (HR. Bukhari, Abu Daud, At Tirmizy, An-Nasai, Ibnu Majah).
Meninggalkan Nafsu dan Syahwat
Seperti yang kita ketahui jika salah satu rukun puasa adalah menahan diri dari nafsu dan syahwat. Namun ada Nafsu dan sahwat tertentu yang tidak sampai membatalkan puasa seperti menikmati wewangian, melihat sesuatu yang menyenangkan dan mendengarkan musik.
Meski pada dasarnya hal itu tidak membatalkan puasa dan hukmnya adalah makruh, maka disunahkan untuk meninggalkannya, Agar kita dapat meraih Hikmah dari berpuasa.
Menjaga Pandangan
Menjaga pandangan mata sebenarnya termasuk dalam hal yang membatalkan pahala puasa, seperti melihat sesuatu yang dapat mengundang syahwat, hal itu dapat membatalkan pahala puasa meski tidak membatalkan puasa badaniyah kita, maka dari itu menjaga pandangan adalah sunah yang diharuskan untuk selalu dijaga saat berpuasa.
Baca juga : Kumpulan Doa Khusus dari Awal Hingga Akhir Bulan Romadhon
Demikianlah 11 Amalan Sunah bulan Romadhon penyempurna puasa, yang seyogyanya kita bisa memperbanyak mengamalkanya agar Romadhon kali ini menjadi sempurna dan dapat meraih fitri.
Walahu a'lam.